Seputar Islam
Sholat Hajat Mulai Jam Berapa? Ini Waktu Pelaksanaan, Bacaan Niat dan Doa Setelahnya
Artikel ini memuat penjelasan mengenai waktu sholat hajat lengkap dengan bacaan niat hingga doanya.
TRIBUNSUMSEL.COM- Sholat hajat ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan apabila seseorang sedang membutuhkan pertolongan kepada Allah SWT
Adapun ibadah sholat hajat dimaksudkan untuk memohon pertolongan kepada Allah swt dengan harapan memenuhi kebutuhan atau keinginannya agar cepat terkabul.
Salat hajat dapat dilakukan kapan saja dan lebih utama dianjurkan pada malam hari.
Salat hajat dapat dilakukan minimal dua rakaat atau hingga 12 rakaat.
Anjuran untuk melakukan salat hajat dapat juga ditemukan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 45 yang berbunyi:
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ ٤٥
Artinya: "Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya (salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS Al Baqarah 45)
Dan juga terdapat dalam Hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:
Artinya: "Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian dia sholat dua rakaat dan disempurnakannya, maka Allah akan memberikan kepadanya apa yang dia inginkan, baik segera atau ditunda." (HR Ahmad dengan sanad shahih)
Berikut tata cara salat hajat, lengkap.
1. Membaca niat shalat hajat
اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Ushollii sunnatal haajati rok'aataini lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka'at karena Allah Ta'ala"
2. Pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah, surat Al-Kafirun 3×, surat Al-Ikhlas 3×. Baca juga saat rakaat kedua.
3. Ruku', itidal, sujud, dan salam seperti salat pada umumnya.
4. Berdoa
Dikutip dari nuonline Setelah selesai malakukan salat hajat dianjurkan untuk membaca selawat kepada Nabi Muhammad SAW dan berdoa seperti berikut.
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Artinya: “Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103-104)
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 104).
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H]
Setelah itu, barulah orang yang punya kepentingan khusus itu dapat memanjatkan doa sesuai dengan hajat khususnya masing-masing
Baca juga: Arti Wajib, Sunnah, Makruh, Mubah dan Haram dalam Agama Islam, Lengkap dengan Contohnya
Baca juga: Niat Sholat Istisqa Sebagai Imam dan Makmum Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaannya
Baca juga: Cara Qodho Sholat Ashar Lengkap dari Niat, Urutan Hingga Waktu Pelaksanaannya
Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news
Maulid Nabi Muhammad 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal 12 Rabiul Awal 1447 Hijriyah |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2025 , Berikut Bacaan Niatnya Digabung Puasa Senin |
![]() |
---|
Bulan Rabiul Awal, Rajab, Syawal, Muharram dan Safar, Bulan Baik untuk Menikah, Lengkap Dalil |
![]() |
---|
Sebentar Lagi Masuk Bulan Maulid Nabi, inilah 10 Keutamaan dan Amalan yang Dianjurkan |
![]() |
---|
Amalan dan Keutamaan Bulan Rabiul Awal, Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.