Arti Kata Bahasa Arab

Pengertian Tahun Syamsiyah atau Disebut juga dengan Nama Tahun Masehi, Sejarah dan Penjelasannya

Di dalam Islam, tahun masehi dikenal juga dengan tahun syamsiyah. Syamsiyah artinya: matahari.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribunsumsel.com
Pengertian Tahun Syamsiyah atau disebut juga dengan nama tahun masehi, sejarah dan penjelasannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengertian Tahun Syamsiyah atau disebut juga dengan nama tahun masehi, sejarah dan penjelasannya.

Tahun masehi disebut juga sebagai tahun syamsiyah. Apa arti tahun masehi atau tahun syamsiah dan bagaimana sejarahnya? Berikut penjelasannya.

Kata Masehi dalam bahasa Arab disebut “al-masih”. Kata ini dalam Alkitab bahasa Arab dipakai untuk istilah bahasa Ibrani "Mesiah" atau "Mesias".

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Masehi merupakan perhitungan waktu yang dimulai sejak lahirnya Isa Al Masih. Masehi dihitung sejak hari tersebut, sedangkan sebelum itu disebut juga sebagai Sebelum Masehi atau SM.

Tahun Masehi adalah sistem kalender yang digunakan sebagian besar masyarakat dunia.

Di dalam Islam, tahun masehi dikenal juga dengan tahun syamsiyah.
Syamsiyah artinya: matahari.

Menurut islam, tahun syamsiyah atau tahun masehi adalah tahun yang perhitungan pada kalender masehi berdasarkan peredaran matahari yaitu peredaran bumi mengelilingi matahari atau revolusi bumi.


Pada umumnya, tahun Masehi dihitung berdasarkan dengan lamanya gerak bumi memutari matahari.
Dalam perjalanan awalnya, terdapat keragaman mengenai panjang tahun matahari ini. Ada yang menetapkan 360 hari, 365 hari, 365,25 hari dan 366 hari. Demikian lagi mengenai bilangan bulan-bulannya.

Satu hari adalah lama waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk melakukan rotasinya. Sementara itu, satu tahun adalah lama waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk memutari matahari secara penuh. Dengan demikian, satu revolusi bumi membutuhkan waktu satu tahun dengan lama hari yaitu 365,25 hari.

1 Masehi berapa tahun yaitu satu tahun. Contohnya, sekarang adalah tahun 2023 Masehi. Sedangkan 1 tahun terdiri dari 365 hari atau kadang-kadang 366 hari (setiap empat tahun sekali atau dikenal dengan tahun kabisat).

Pada kalender Masehi, satu tahun dibagi menjadi 12 bulan yaitu Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Jumlah hari setiap bulan tidak sama. Penetapan tahun Masehi mula-mula dilakukan oleh Julius Caesar dari Kerajaan Romawi.

Sejarah Tahun Masehi

Dikutip dari gramedia.com, Kalender Masehi dikenal juga sebagai kalender Gregorian pertama kali dikenalkan pada tahun 1582. Sistem penanggalan ini berdasarkan perhitungan waktu perputaran bumi terhadap matahari. Kalender Masehi ditemukan pertama kali digunakan di benua Eropa.

Perhitungan kalender Masehi yang didasarkan pada perputaran bumi mengelilingi matahari ditemukan oleh seorang astronom Romawi. Dari perhitungan tersebut didapatkan angka 365,25 hari. Hal tersebut berpengaruh pada musim yang datang lebih lambat.


Kemudian, Kaisar Julius Caesar menambahkan satu hari di bulan Februari setiap empat tahun sekali. Penanggalan ini kemudian dikenal sebagai kalender Julian. Namun, pada tahun 1570-an, kalender Julian melenceng dari tanggal matahari sebanyak 10 hari.

Karena sistem penanggalan ini tidak sinkron dengan musim dalam setahun. Maka dikhawatirkan akan membuat hari Paskah ters menjauh dari tanggal seharusnya. Oleh sebab itu, Paus Gregorius XIII membuat sistem penanggalan yang baru. Paus Gregorius XIII bersama dengan ahli fisika, Aloysius Lilius dan ahli astronomi, Christopher Clavius mengembangkan kalender ini selama 5 tahun.


Dalam kalender Gregorian penambahan hari setiap empat tahun sekali dihapuskan. Sistem kabisat berlaku empat tahun sekali kecuali tahun yang tidka habis dibagi 400. Jadi tahun kabisat jatuh pada tahun 2000, tapi tidak pada tahun 1900, 1800, atau 1700. Paus Gregorius XIII juga memindahkan tahun baru yang semula 25 Maret menjadi 1 Januari.

Sistem penanggalan ini diterima dengan baik di negara-negara penganut Kristen Katolik. misalnya di Italia, Spanyol, dan Portugal. Namun, Inggris dan Amerika baru menggunakan kalender Masehi pada 1752. Hal ini dikarenakan kecurigaan adanya niat tersembunyi oleh kalangan Katolik.

Arab Saudi pun mulai menggunakan kalender Masehi pada 2016, setelah sebelumnya selalu menggunakan kalender Hijriah.

Pada awalnya penanggalan di kekaisaran Roma ditetapkan berdasarkan berdirinya Kota Roma. Melalui perintah Kaisar Justinian, seorang Rahib Katolik, Dionisius Exoguus pada tahun 527 M ditugaskan pimpinan Gereja untuk membuat perhitungan tahun dengan dasar tahun kelahiran Nabi Isa Al Masih.

Oleh karena itu, penanggalan ini menggunakan istilah Masehi (M) dan Sebelum Masehi (SM) yang merujuk pada kelahiran Nabi Isa (Yesus) atau Mesias (Masehi).
Setelah melalui persetujuan, saat zaman Kerajaan Romawi tepatnya pada masa pemerintahan Raja Julius Caesar, akhirnya ditetapkanlah bahwa satu tahun kalender Masehi adalah 365 hari.

Itulah pengertian Tahun Syamsiyah atau disebut juga dengan nama tahun masehi, sejarah dan penjelasannya.

Baca juga: Lafadz Doa Malam Tahun Baru 2024, Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Lengkap Arab, Latin dan Arti

Baca juga: Sholawat Munjiyat, Allahumma Shalli ‘ala Sayyidina Muhammadin, Lengkap dalam Tulisan Latin dan Arti

Baca juga: 3 Bacaan Sholawat Nabi Menarik Jodoh Lengkap Tulisan Arab, Latin, Arti Hingga Cara Mengamalkannya

Baca juga: 50 Kata Kata Bijak Akhir Tahun dan Tahun Baru 2024, Cocok Dibagikan di WA, Instagram dan Facebook

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved