Lukas Enembe Meninggal Dunia

Riwayat Sakit Lukas Enembe Sebelum Meninggal Dunia, Derita Stroke hingga Gagal Ginjal

Riwayat sakit Lukas Enembe mantan gubernur Papua yang meninggal dunia pada Selasa (26/12/2023) terungkap, derita stroke, jantung, diabetes dan ginjal

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Sumsel / Kompas.com/Petrus Bala Pattyona
Riwayat Sakit Lukas Enembe Mantan Gubernur Papua Meninggal, Derita Store, Jantung, Diabetes & Ginjal 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Riwayat sakit Lukas Enembe Mantan Gubernur Papua sebelum meninggal dunia pada Selasa (26/12/2023).

Baca juga: Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia di Usia 56 Tahun

Lukas Enembe menderita sejumlah penyakit sebelum meninggal dunia.

Lukas Enembe sempat menyampaikan sejumlah penyakit yang dideritanya dalam nota keberatan atau eksepsi atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK dalam persidangan tindak pidana korupsi berupa penerimaan suap dan gratifikasi saat menjabat sebagai Gubernur Papua 2013-2022.

Saat itu Lukas mengaku jika kondisi kesehatannya terus memburuk.

Dia juga membeberkan riwayat penyakit yang dideritanya.

Dia mengaku empat kali mengalami stroke, menderita diabetes stadium empat.

"Saya juga menderita penyakit hepatitis B, darah tinggi, jantung, dan banyak komplikasi penyakit dalam lainnya," ungkap dia , dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/12/2023) lalu.

Pihaknya juga mengatakan, pemeriksaan terakhir yang dilakukan dokter RSPAD menyatakan bahwa fungsi ginjal Lukas tinggal delapan persen.

Dalam nota keberatan itu, Lukas juga mengatakan jika dirinya meninggal dunia karena proses hukum, KPK merupakan pihak yang harus bertanggung jawab.

Tak hanya itu saja, ketika ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi senilai Rp 1 miliar sejak 5 September 2022, Lukas mengatakan dirinya didiagnosis menderita masalah jantung. Dia mengaku terbang ke Singapura untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Dokter Singapura yang temukan jantung saya kotor, bertahun-tahun sakit terus sampai dioperasi," kata Lukas.

Baca juga: Viral Mahasiswi Meninggal di Bus Jakarta-Jambi, Sempat Ngeluh Tak Enak Badan

Baca juga: Viral Pria Aniaya Calon Istri di Tempat Cuci Steam Konawe, Cemburu Ditelepon Saat Bahas Nikah

Lukas Enembe meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat(RSPAD) Gatot Soebroto,Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023), disebabkan gagal ginjal
Lukas Enembe meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat(RSPAD) Gatot Soebroto,Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023), disebabkan gagal ginjal (Tribunnews.com)

Salah satu keluarga yang merawat Lukas Enembe selama tiga tahun terakhir, Wawan mengatakan, mantan Gubernur Papua itu tidak bisa berdiri dalam waktu lama sehingga harus dibantu orang lain.

"Sejak stroke yang keempat kali ini memang sakitnya bukan main-main, mau tidur tidak bisa, mau bangun mau jalan tidak bisa, (harus) angkat dia ke kamar mandi," tutur dia.

Wawan mengatakan, seluruh keluarga berusaha menjaga Lukas Enembe agar tidak mengalami stroke untuk yang kelima kalinya.

Sebab setiap kali Lukas bicara, tensinya akan kembali naik.

Bahkan pada Oktober 2023 lalu, dia juga pernah dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto sakit setelah terjatuh di kamar mandi rumah tahanan (rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Kisah Pilu Anak Penjual Nasi Bungkus Cuma Jadi Konten Donasi, Dibohongi Tak Dapat Uang Pengobatan

Kondisi sebenarnya Lukas Enembe diungkap dokter.
Kondisi sebenarnya Lukas Enembe diungkap dokter. (Kolase Tribun)

Berikut ini hasil pemeriksaan dalam yang dilakukan IDI terhadap Lukas saat itu:

- Riwayat stroke non-pendarahan dengan gejala sisa;

- Diabetes melitus tipe 2 terkontrol tanpa obat;

- Hipertensi dengan penyakit jantung koroner tanpa tanda-tanda gagal jantung;

- Penyakit ginjal kronik stadium 5 atau stadium akhir akibat komplikasi diabetes melitu. Dianjurkan hemodialisis, namun Lukas dan keluarganya tidak merespons;

- Kondisi gambaran kekurangan sel darah merah atau klinis anemia ringan;

- Tidak ditemukan adanya kelumpuhan pada syaraf-syaraf kranialis atau saraf-saraf otak dengan perbaikan pada kekuatan otot anggota gerak tubuh sisi kanan;

- Tidak ditemukan adanya gangguan kejiwaan yang berat atau serius terperiksa mampu mengendalikan emosi secara baik dapat berpikir rasional dan memiliki fungsi kognitif yang cukup baik.

Selain pemeriksaan dalam, pemeriksaan fisik juga dilakukan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, IDI tidak menemukan adanya kondisi gawat darurat pada Lukas.

Meski demikian, Lukas disarankan menjalani pengobatan secara rutin untuk mencegah kondisinya memburuk.

"Semua hal tersebut dapat dilakukan dengan pengobatan secara rawat jalan sebagaimana saran tim treating doctors, demi mencegah terjadinya pemburukan kondisi kesehatan serta mempertahankan keselamatan dan kualitas hidup terperiksa," terang Jaksa membacakan second opinion.

Ginjal Sudah Tidak Berfungsi

Ketua Tim Penasihat Hukum Lukas Enembe, OC Kaligis, membeberkan kondisi kliennya sebelum meninggal dunia.

Menurut OC Kaligis, Lukas meninggal dunia karena kondisi ginjal yang sudah tidak berfungsi.

"Sudah meninggal tadi jam 10. Kenapa? Karena ginjalnya itu enggak berfungsi," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa.

Tiga hari sebelum dinyatakan meninggal, Lukas Enembe disebut-sebut mengalami pembengkakan di sekujur tubuh.

Hal itu disebut OC juga memberikan pengaruh terhadap asupan makan kliennya.

"Sebelum meninggal 3 hari sebelumnya sudah bengkak semua, sudah enggak berfungsi ginjalnya."

"Sehingga makanan jadi racun dan terjadi pembengkakakn," pungkasnya.

Meninggal Dunia

Meninggalnya Lukas Enembe dibenarkan oleh Kepala RSPAD Letjen Albertus Budi Sulistya.

Lukas Enembe meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

"Benar (meninggal dunia), pukul 10.45 WIB," kata Budi.

Baca juga berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved