Pembunuhan Berantai di Wonogiri
Kisah Sarmo 3 Bulan Tidur di Atas Kuburan Orang yang Dibunuhnya, Lama-lama Takut Sendiri
Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Sarmo baru ketahuan belum lama ini. Kasus ini terbongkar usai Sarmo ditangkap karena mencuri gergaji mesin.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Sarmo, warga Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, nekat tidur di atas kuburan korban orang yang dibunuhnya.
Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Sarmo baru ketahuan belum lama ini.
Kasus ini terbongkar usai Sarmo ditangkap karena mencuri gergaji mesin.
Dua korban pembunuhan berantai diketahui berinisial AS dan dan S.
Keduanya dihabisi dalam waktu berbeda.
Korban AS dibunuh Sarmo pada tahun 2021 lalu.
Sedangkan, korban S dihabisi pada April 2022 lalu.
Kedua jasad korban pembunuhan berantai ini ditemukan di dua lokasi yang berbeda.
Satu kerangka korban ditemukan di tempat pemotongan kayu.
Sementara itu, korban lainnya ditemukan di tengah hutan.
Baca juga: Detik-detik Mengerikan Sarmo Lakukan Pembunuhan Berantai di Wonogiri Korban Dikubur di Bawah Ranjang
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah menjelaskan, tersangka Sarmo sempat mengubur korban S di bawah kasurnya sendiri.
Aksi nekat Sarmo mengubur jasad korban di kamarnya ini untuk menghilangkan jejaknya.
Menurut Kapolres, selama 3 bulan tersangka tidur di atas kuburs S yang persis berada di bawah kasurnya.
“Korban dikubur persis di bawah dipan atau kasur,” ujarnya seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (10/12/2023).
Namun, setelah tiga bulan tidur di atas kuburan korban S, pelaku merasa ketakutan dan akhirnya menggalinya dan memindahkan mayat korban ke tempat lain.
Korban Diracun
Sarmo tega memberikan racun kepada korban hingga meregang nyawa.
Sarmo meracun korban berinisial S melalui meminum es teh.
Seketika, korban pun tewas usai meminum es teh beracun racikan Sarmo.
Sedangkan, korban AS meminum air mineral yang sudah tercampur dengan racun.
Setelah dibunuh, kedua korban dikuburkan sendiri oleh Sarmo di dua lokasi yang berbeda.
Rahasia Pelaku Terbongkar
Kasus pembunuhan berantai ini tebongkar usai polisi menangkap Sarmo karena kasus pencurian gergaji mesin di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Sarmo dilaporkan untuk dugaan pencurian tersebut.
Ketika dimintai keterangan polisi, rahasia Sarmo justru terbongkar.
Polisi kemudian menemukan mayat para korban di wilayah Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pada Kamis (7/12/2023).
Satu kerangka korban ditemukan di tempat pemotongan kayu, dan yang lainnya ditemukan di tengah hutan.
“Pelakunya S. Ini diawali dari kasus pencurian berulang,” ungkap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (9/12/2023).
Pengakuan Sarmo
Di hadapan media, pelaku Sarmo mengakui perbuatannya.
Dia melakukan pembunuhan itu dengan sadar.
Sarmo diketahui melakukan pembunuhan terhadap dua orang yakni Agung Santosa warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten di tahun 2021 dan Sunaryo warga Kecamatan Jatipurno, Wonogiri di tahun 2022.
"Masalah utang piutang (korban Sunaryo) dan bisnis kerja (korban Agung Santosa)," kata Sarmo.
Sarmo mengatakan, dia menggunakan apotas untuk menghilangkan dua nyawa itu.
Racun itu dicampur ke minuman dan diberikan ke korban.
"Pak Sunaryo dicampur ke es teh, Pak Agung saya berikan ke botol air minum kecil," ujarnya.
Kedua korban itu dibunuh kemudian dikuburkan sendiri oleh Sarmo, sebelum akhirnya ditemukan tinggal kerangka pada Kamis (7/12/2023) kemarin di wilayah Desa Semagar, Kecamatan Girimarto.
Sosok Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, Kubur Jasad Para Korbannya di Bawah Ranjang Tempat Tidur (Kolase Tribun Sumsel / Tribun Solo)
Kondisi Kerangka
Dua kerangka manusia yang ditemukan di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri pada Kamis (7/12/2023) memiliki kondisi yang berbeda.
Dua kerangka itu, untuk diketahui, memiliki identitas bernama Agung Santosa (47) dan Sunaryo (47).
Agung merupakan warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Korban dilaporkan hilang pada 24 November 2021.
Sementara Sunaryo merupakan warga Kelurahan/Kecamatan Jatipurno.
Korban dilaporkan hilang pada 27 April 2022.
Polisi juga memastikan kedua korban merupakan korban pembunuhan yang dilakukan Sarmo (35), warga Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Yahya Dhadiri mengatakan kerangka Sunaryo ditemukan dalam kondisi berantakan.
Sebab Sarmo membakar jasad korban yang sebelumnya sudah dikubur selama tiga bulan.
"Ini sebagian tulang iga bawah dan tulang telapak tangan. Sisanya dibawa ke labfor," jelas dia, Sabtu (9/12/2023).
Sunaryo dihabisi Sarmo dengan menggunakan potas yang dicampurkan dalam es teh yang diminum korban.
Alasannya, Sarmo tidak kuat dengan tekanan dari Sunaryo.
Keduanya memiliki urusan gadai mobil dimana Sarmo menggadaikan mobil Grandmax ke Sunaryo dengan nilai sebesar Rp 48 juta.
Namun saat sudah jatuh tempo, Sarmo mengaku belum bisa menebusnya.
Keterlambatan Sarmo sudah dua bulan, hingga akhirnya Sunaryo mengatai Sarmo kalau tidak bisa dipercaya, hal itu yang membuatnya emosi.
Setelah dibunuh, jasad Sunaryo dibawa ke tempat penggergajian kayu.
Disana, jasad Sunaryo dikubur dibawah dipan tempat tidurnya.
Polisi menyebut saat itu sudah memantau Sarmo.
Pelaku pembunuhan berantai yang diamankan Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). (Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti)
Bahkan Polisi juga mencari keberadaan Sunaryo menggunakan anjing pelacak di tempat penggergajian kayu milik Sarmo.
Anjing pelacak tak bisa menemukan korban karena diketahui Sarmo telah menyiram lokasi dengan solar.
Setelah itu, Sarmo sempat panik karena polisi sudah mendatangi lokasi itu.
Jasad Sunaryo kembali diangkat oleh Sarmo, lalu Sarmo membakarnya.
Kemudian sisa tulang dari jasad Sunaryo ditumbuk menggunakan potongan kayu jati.
Sementara itu, kerangka dari Agung Santosa tergolong masih utuh.
Menurut Iptu Yahya, jasad Agung ditemukan di sebuah bukit, dengan posisi meringkuk menghadap ke timur dan membujur ke utara.
"Dari kepala tangan kaki utuh. Dokter menerangkan mumifikasi alami tanah lembab di sana. Kulit dan daging masih sisa dikit," kata Yahya.
Sarmo, pembunuh berantai di Wonogiri (berbaju orange), dihadirkan saat jumpa pers yang dilangsungkan di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). (TribunSolo.com / Erlangga Bima)
Adapun hubungan Sarmo dengan korban Agung merupakan rekanan kerja.
Sarmo dan korban Agung memiliki usaha bersama penggergajian kayu yang berada di Girimarto.
Alasannya sama, tidak kuat dengan tekanan dari Agung yang menurut pengakuan Sarmo, meminta uang hasil penggergajian kayu lebih, padahal kondisi penggergajian kayu sedang sepi.
Sarmo dianggap tidak bisa bertanggung jawab oleh Agung.
Bahkan disebut korupsi.
Korban Agung bahkan sempat berniat memindahkan usaha penggergajian kayu itu ke Klaten.
Baca berita lainnya di Google News
Berita viral
Pembunuhan Berantai di Wonogiri
Motif Pembunuhan Berantai di Wonogiri
Wonogiri
Sarmo Pelaku Pembunuhan Berantai di Wonogiri
Tribunsumsel.com
Kejamnya Sarmo, Pelaku Pembunuhan Berantai di Wonogiri, 3 Korban Diracun, 1 Dicekik Hingga Tewas |
![]() |
---|
Sadisnya Sarmo Lakukan Pembunuhan Berantai, 3 Orang Diracun Hingga Ada yang Dicekik Hingga Tewas |
![]() |
---|
Alasan Sarmo Akui Lakukan Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Ketakutan Tidur Diatas Kuburan Korban |
![]() |
---|
Detik-detik Sunaryo Hilang Dibunuh Sarmo, Pembunuh Berantai di Wonogiri, Sempat Nolak Buka Bersama |
![]() |
---|
Detik-detik Mengerikan Sarmo Lakukan Pembunuhan Berantai di Wonogiri Korban Dikubur di Bawah Ranjang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.