Seputar Islam
3 Contoh Khutbah Jumat 1 Desember 2023 Singkat dan Penuh Haru, Lengkap File PDF
Berikut ini adalah sajian naskah Khutbah Jum'at edisi 1 Desember 2023, singkat dan penuh makna, lengkap dalam bentuk PDF yang bisa diunduh pada link d
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini adalah sajian naskah Khutbah Jum'at edisi 1 Desember 2023, singkat dan penuh makna, lengkap dalam bentuk PDF yang bisa diunduh pada link dibawah ini.
- PDF Naskah Khutbah Jum'at >>> [Klik Disini.]
**
Materi Khutbah Pertama: "Dzikir Kepada Allah"
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.
Marilah kita selalu bersyukur kehadirat Allah, memuji-Nya dengan pujian yang terbaik, atas segala limpahan kasih sayang-Nya kepada kita semua.
Semoga Allah mengilhamkan kepada kita ketaqwaan, kesadaran bahwa semua perintah-Nya hanyalah ungkapan kecintaan-Nya agar kita bahagia di dunia dan akhirat, dan segala larangannya adalah penjagaan agar hanya keselamatan yang selalu kita alami. Amin.
Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia.
Apalah artinya panjangnya umur, bertambahnya kekayaan, kenaikan derajat di hadapan manusia, popularitas dan semua gemerlap kemajuan dunia jika kita tidak berbahagia di dalamnya, ketika kita hidup dengan dada yang sesak, hati yang keruh dan semua terasa menghimpit.
Maka Allah mengingatkan dalam surah Tha Ha ayat 124
وَمَنۡ اَعۡرَضَ عَنۡ ذِكۡرِىۡ فَاِنَّ لَـهٗ مَعِيۡشَةً ضَنۡكًا وَّنَحۡشُرُهٗ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ اَعۡمٰى
Yang artinya ''Dan barangsiapa berpaling dari peringatanku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta."
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي
Menurut Ibn Katsir adalah "dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku". Yaitu menentang perintah-Ku dan menentang apa yang Kuturunkan kepada rasul-rasul-Ku, lalu ia berpaling darinya dan melupakannya serta mengambil petunjuk dari selainnya.
Namun kata ذِكۡرِىۡ sebenarnya akan sangat sederhana jika kita artikan dengan eling marang Gustine, yang didasari oleh pengenalan yang akrab, intim dan intens, sehingga pengenalan atau pemahaman akan Allah itu membuat dzikir kita berbobot dan bermakna.
Dzikir itu akan memenuhi seluruh relung jiwa, melapangkan dada, menjernihkan pikiran, dan hadir mempengaruhi alam syahadah atau alam dunia ini dengan kelapangan.
Semua akan begitu mudah dan hanya menghadirkan kesyukuran, kenikmatan dan selalu begitu daiman.
Manakala dzikir telah menjadi bagian dari nafas kita, maka ibadah dan juga muamalah akan menjadi serba mudah dan indah, karena kita selalu bersama dengan Allah Yang Rahmatnya memenuhi segala sesuatu.
Dan jika rahmatNya telah memenuhi segala sesuatu maka tidak akan ada sesuatu apapun yang bisa menyempitkan hati kita yang telah dipenuhi oleh Rahmat Allah.
Hadirin Rahimakumullah.
Sebagaimana lazim kita rasakan bahwa kebahagiaan adalah kepuasan dan kenyamanan yang lebih kepada "roso" , yang rasa itu sendiri lebih terasa nikmat jika merupakan rasa batin bukan rasa lidah.
Dan rasa bahagia batin yang hakiki adalah bersemayamnnya Allah Sang Penguasa jagad alit dan jagad gede dalam diri kita.
Sebagai contoh bahwa kebersamaan kita dengan Allah akan menjauhkan kita dari kesempitan hidup yang salah satu bentuknya adalah kesedihan misalnya dalam surah At Taubah ayat 40.
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
Yang artinya "Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."
Dengan demikian Jamaah yang dirahmati Allah, ada cara gampang yang diajarkan Allah bahwa dengan membiasakan diri selalu bertaqwa, mendekat dan mengaitkan semua hal dalam hidup kita kepada Allah melalui dzikir kepada-Nya akan melapangkan segala kesempitan hidup.
Semoga kita selalu merasakan kehadiran Allah dalam segala hal yang kita rasakan dan hadapi, dan mudahan kita menjadi hamba-hamba-Nya yang selalu dzikir, eling pada-Nya. Amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca juga: Materi Khutbah Jumat 1 Desember 2023, Penuh Khidmat dan Berkesan, Tersedia File PDF
___________________
Materi Khutbah Kedua: "Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian"
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT.
Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya.
Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.
Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.
Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.
Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya.
Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)
Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Sudah banyak orang yang meninggal karena berbagai faktor, seperti wabah Covid-19, sakit, kecelakaan dan lainnya, yang tidak sedikit di antara mereka adalah Saudara kita, tiba tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau di mana saja bisa meninggal dunia.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.
Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini.
Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. 2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
فَإِنَّ خَيْرَ الْعَمَلِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit.
Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin.
Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: ((إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ))؛ رواه مسلم
Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya. (HR. Muslim).
Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
” مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ ”
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga.”
Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya.
قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم ” إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ ” . فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ ” يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ” ”
Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.
Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
_________________
Materi Khutbah Ketiga: "Keistimewaan Al-Qur'an"
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.
Marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya kapanpun dan dimanapun kita berada.
Dengan satu keyakinan bahwa hanya dengan ketaqwaan itulah kita akan mendapatkan kebaikan, kebahagiaan serta keselamatan hidup di dunia dan di akhirat kelak.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.
Kandungan Al-Quran Al-Karim memiliki keunikan dan kemukjizatan yang membuat orang terpesona berkaitan dengan susunan kata dan kalimatnya.
Salah satu keistimewaan Al-Quran Al-Karim adalah kalimatnya yang singkat tetapi memiliki makna yang luas. Singkat tapi sarat akan makna, bagaikan berlian yang memancarkan cahaya dari setiap sisinya.
Jika kita memandang dari satu sisi, sinar yang dipancarkan berbeda dengan sinar yang memancar dari sisi yang lain. Bahkan bila orang lain yang memandangnya maka apa yang dilihatnya akan berbeda satu dengan yang lain. Sebagai contoh dalam Surat Al-Baqarah ayat 212 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ.
Ayat ini bisa berarti :
1. Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi rizqi kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa ada yang berhak mempertanyakan kepada-Nya mengapa Dia memperluas kepada seseorang dan mempersempit kepada yang lain.
2. Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa memperhitungkan pemberian itu (karena Allah Maha Kaya).
3. Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan rezeki tanpa yang diberi rezeki tersebut dapat menduga kehadiran rezeki itu.
4. Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan rezeki kepada seseorang tanpa yang bersangkutan dihitung secara detail amal-amalnya.
5. Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan rezeki kepeda seseorang dengan jumlah rezeki yang amat banyak sehingga yang bersangkutan tidak mamapu menghitungnya.
Pengertian yang pertama (1) menjelaskan perolehan rezeki yang pada dasarnya adalah karena anugerah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bukan ditentukan oleh upaya manusia. Sehingga banyak orang telah berusaha tapi gagal dan ada yang tidak berusaha tetapi rezeki malah mendatanginya.
Pengertian kedua (2) menggarisbawahi bahwa betapa luas kekayaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dalam pandangan manusia begitu luasnya bahkan tanpa batas.
Pengertian ketiga (3) mengisyaratkan bahwa ada orang-orang yang dianugerahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala rezeki dari sumber yang dia tidak diduga sebelumnya.
Pengertian keempat (4) mengisyaratkan bahwa orang-orang mukmin yang dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ke Surga tanpa Allah Ta'ala melakukan perhitungan yang mendetail tentang amal-amalnya.
Pengertian kelima (5) mengandung arti bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala melipat gandakan ganjaran seseorang, dengan pelipatgandaan yang tidak dapat dihitung.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.
Seluruh makna yang telah disebutkan tadi, kesemuanya telah tercakup dalam pengertian ayat:
وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ.
Bahkan boleh jadi masih ada makna yang lain yang dapat digali dari ayat tersebut. Para ulama yang berkecimpung dalam studi Al-Qur'an Al-Karim akan dapat menangkap makna-makna baru yang belum terungkap oleh penelitian dan studi manusia pada generasi yang lalu.
Mudah-mudahan kita senantiasa mendapatkan hidayah dari Allah Ta'ala sehingga kita termasuk orang yang mengimani Al-Quran Al-Karim berikut kemukjizatannya yang pada akhirnya menghantarkan kita mencapai akhir kehidupan di dunia yang khusnul khotimah. Amin
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***
Khutbah Jumat Edisi 1 Desember 2023
teks naskah khutbah jumat
Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat
Materi Khutbah Jumat
Tribunsumsel.com
Doa dan Zikir Jumat Pagi, Lengkap Tulisan Arab, Latin Serta Terjemahannya |
![]() |
---|
Doa Nabi Ibrahim Setelah Membangun Ka'bah, Cocok Untuk Berangkat Haji dan Umroh, Arab Latin dan Arti |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat Bahasa Sunda 29 Agustus 2025, Tema Maulid Nabi Muhammad |
![]() |
---|
Doa Sebelum dan Sesudah Baca Yasin untuk Orang Meninggal Teks Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Doa Yasin untuk Orang Meninggal, Ini Susunan dan Tata Caranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.