Anggota TNI di Palembang Meninggal
Hasil Otopsi Jenazah Prada Jefriando Keluar, Kuasa Hukum Ungkap Dugaan Tindak Penganiayaan
Hasil Otopsi Jenazah Prada Jefriando Keluar, Kuasa Hukum Ungkap Kecurigaan Adanya Tindak Penganiayaan Pada Korban
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meninggalnya prajurit TNI yang berdinas di Batlyon Raider 200, bernama Prada Jefriando Simatupang Simatupang (23) masih meninggalkan tanda tanya di benak keluarga.
Meski Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto sudah mengungkap hasil investigasi yang menyebut meninggalnya Prada Jefriando karena kecelakaan, namun pihak keluarga masih merasa ada sesuatu hal janggal.
Terbaru, kuasa hukum keluarga Prada Jefriando mengungkap hasil otopsi yang dilakuan dokter forensik RS Bhayangkara Moh Hasan pada jenazah Prada Jefriando.
Dimana dari hasil otopsi tersebut, kuasa hukum dan keluarga menduga adanya tindak penganiayaan yang dialami almarhum sebelum meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun Sripoku.com, hasil otopsi yang dikeluarkan RS Bhayangkara Palembang, ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul berupa luka memar, lecet, robek pada kepala, bahu, retak pada tulang tengkorak, pendarahan di bawah selaput otak, hal inilah menjadi tanda tanya oleh keluarga korban.
"Ditemukan seperti dari hantaman benda tumpul, cuma kami mau konfirmasi lagi kepada dokter yang bersangkutan," ungkap Aleston Manurung SH, saat di konfirmasi melalui WhatsApp pribadinya, Jumat (24/11/2023), sore.
Baca juga: Segini Biaya Operasi Sedot Lemak Nanie Darham Berujung Meninggal Dunia, Dokter Sempat Janjikan Aman
Lanjutnya, hasil otopsi dari rumah sakit Bhayangkara, dikeluarkan pada Sabtu (18/11/2023), dan pihaknya mendapatkan bukti tertulis.
"Kami lihat tengkorak otaknya itu retak. Kami juga menaruh rasa curiga, karena dilihat pada rekaman CCTV di simpang RS Charitas itu, korban pakai baju putih. Padahal korban pada waktu itu memakai baju hitam, dan juga plat nopol BG motor tidak kelihatan karena gambar CCTV kabur," ungkapnya.
Sambungnya, pihak kepolisian Polrestabes Palembang juga sudah mengundang pihak keluarga dan Bantuan Hukum Horas Bangso Batak Nusantara untuk gelar perkara.
"Namun hasil dari penyidik Polrestabes masih mengatakan korban meninggal akibat kecelakaan, dan menyarankan untuk membuat laporan laka lantas. Jika memang korban meninggal diduga akibat penganiayaan, kami akan memperjuangkan hak dari klien kita yakni orang tua korban," tutupnya.
Di tempat berbeda, dokter RS Bhayangkara, Kompol Dr Mansuri mengatakan korban meninggal karena adanya benturan benda tumpul.
"Dari bahasa kami, bisa jadi benda tumpul itu antara laka lantas dan penganiayaan. Namun, kita belum bisa pastikan penyebabnya, karena itu sudah masuk ranah penyidik," tutupnya.
Klarifikasi Kapendam
Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto angkat bicara terkait meninggalnya Prada Jefriando Simatupang (23) yang sebelumnya dicurigai pihak keluarga ada kejanggalan.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, Rohyat mengatakan, meninggalnya Prada Jefri Ando Simatupang karena kecelakaan tunggal yang dialami korban.
Hal ini disampaikan Rochyat, setelah Den Intel Kodam II/Swj melakukan pemeriksaan dan memanggil para saksi yang berada di TKP (tempat kejadian perkara), pada saat laka lantas tersebut terjadi.
"Korban meninggal dunia murni lakalantas tunggal, jadi bukan karena pengeroyokan ataupun penganiayaan," ungkapnya.
Lanjutnya, setelah dilakukan investigasi dan sekaligus pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan oleh Den Intel Kodam II/Swj tersebut.
"Jadi dari keterangan para saksi itu, disimpulkan bahwa korban ini meninggal setelah mengalami lakalantas tunggal," tutupnya.
Baca juga: Lift Gedung DPRD Prabumulih Rp 2,5 Miliar Segera Difungsikan, Sempat Ditinggal Kontraktor
Kecurigaan Keluarga
Sebelumnya, keluarga Prada Jefriando Simatupang menaruh kecurigaan atas meninggalnya anggota Batalyon Raider 200 tersebut.
Prada Jefriando Simatupang meninggalkan dunia setelah sempat terbaring koma tiga hari di RS AK Gani Palembang.
Ketika ditemui Sripoku.com, Ayah korban El Simatupang (53) menuturkan, kematian anaknya terlihat tidak wajar.
Awalnya sang anak, Prada Jefriariando dikabarkan mengalami lantaran kecelakaan lalu lintas.
Namun keluarga menaruh kecurigaan sebab motor yang dibawa anaknya tidak ada yang rusak atau pun ringsek.
"Kami curiga, ini lantaran awalnya anak saya dikabar meninggal dunia karena kecelakaan. Namun motor yang dipakai anak saya tidak rusak maupun ringsek. Tetapi tidak wajar dengan keadaan anak kami," ungkapnya saat ditemui di rumah duka, Rabu (15/11/2023).
Lanjut El, di tubuh anaknya banyak mengalami luka.
Diantaranya luka di bagian kepala, bahu sebelah kanan, mata dan di bagian dagunya.
Anaknya terbaring kritis dan mengalami koma, sejak Minggu 12 November hingga Selasa 15 November 2023.
"Luka-luka tersebut fatal, apalagi di bagian kepala, mata, bahu sebelah kanan bengkak dan ada luka lecet di dagu," bebernya ketika ditemui di Jalan Panca Usaha Kecamatan Jakabaring, Palembang, Rabu (15/11/2023).
Lebih jauh El mengatakan, peristiwa ini berawal pada, Sabtu (11/11/2023) sore, saat Prada Jefriando pulang ke rumah setelah mendapatkan izin bermalam.
Lalu, Minggu (12/11/2023), sekitar pukul 01.00, Prada Jefrando keluar rumah tanpa izin sang ayah untuk menemui temannya.
“Nah pada pukul 01.00, malam, ia keluar diam-diam, berteleponan dengan temannya. Setelah jam 6, kami mendapatkan kabar anak saya kecelakaan. Lalu kami telusuri orang yang menghubungi saya, dia bernama Aan, sipil. Tetapi saat itu ada saudaranya, satu leting (angkatan-red), dengan dia (korban),” katanya.
El mendapatkan kabar dari anggota Batalyon Rider 200 bahwa anaknya berada di RS AK Gani Palembang dalam kondisi koma di ruangan ICU.
"Mendapati kabar itu kami keluarga langsung ke rumah sakit. Melihat kondisinya sudah kritis. Sejak kejadian dan meninggal dunia anak saya dalam keadaan kritis. Terkait kerjain ini. Kami meminta kepada Kodam untuk mengusut tuntas ,” tutupnya. (Sripoku)
(*)
Anggota TNI di Palembang Meninggal
Prada Jefriando Simatupang
Hasil Otopsi Jenazah Prada Jefriando
berita palembang
Tribunsumsel.com
Keluarga Mendiang Prada Jefriando Simatupang Tolak Kematian Korban Karena Lakalantas |
![]() |
---|
Pemakaman Prada Jefriando Simatupang Dilakukan Secara Kedinasan, Kasus Hukum Tetap Lanjut |
![]() |
---|
Pacar Prada Jefriando Buka Suara, Ungkap Kronologi Sebelum Kekasihnya Meninggal: Ada yang Nelpon |
![]() |
---|
Kronologi Tewasnya Prada Jefriando Simatupang Disebut Keluarga Tak Wajar, Kini Buat LP ke Polisi |
![]() |
---|
Kapendam 2 Sriwijaya Angkat Bicara Soal Penyebab Prada Jefriando Meninggal: Murni Kecelakaan Tunggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.