Berita Lubuklinggau

ODGJ Banyak Berkeliaran di Lubuklinggau, Kadinsos Sebut Penertiban Tanggung Jawab Satpol PP

Akhir-akhir ini jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau orang gila di Kota Lubuklinggau Semakin semakin banyak.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Kadinsos Lubuklinggau, Hasan Andria UY angkat bicara terkait banyaknya ODGJ yang berkeliaran di Lubuklinggau 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Akhir-akhir ini jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau orang gila di Kota Lubuklinggau Semakin semakin banyak.

Bahkan ketika melintas dari Simpang RCA menuju arah masjid Agung As-salam hingga wilayah Kenanga II Kecamatan Lubuklinggau Utara II banyak dijumpai orang gila melintas di tengah jalan.

Jumlah yang semakin banyak ini dikhawatirkan akan menggangu pengendara dan masyarakat.

Kepala Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, Kota Lubuklinggau, Hasan Andria UY menyampaikan bila Dinsos Lubuklinggau sifatnya hanya menerima serahan dari Pol PP saja.

"Kita ini sifatnya apabila ada yang diserahkan oleh Pol PP baru kita tangani, kalau penertiban bukan kita," ujarnya pada wartawan, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Cerita Darmadi Mengaku Ditinju Oknum Polisi di Muratara Sumsel, Brigpol BR Razia Motor Jam 3 Subuh

Hasan menyampaikan sejauh ini banyak orang gila kiriman dari kabupaten lain yang seharusnya diantar ke panti rehabilitasi namun malah dikirim ke  Lubuklinggau.

"Karena  kalau mau diantar ke panti rehabilitasi butuh biaya, itulah mungkin malah diturunkan di Lubuklinggau," ungkapnya.

Hasan mengaku tahun ini saja pihaknya sudah banyak menangani masalah ODGJ di Lubuklinggau, bahkan ada beberapa ODGJ yang dikirim ke Palembang untuk ditangani.

"Seperti yang kita tangani kemarin (beberapa waktu lalu) ada yang sakit itu kita rawat dulu, kemudian setelah kita rawat di rumah sakit, ketika sudah sehat kita kirim ke panti punya Sumsel," ujarnya.

Karena kendala penanganan selama ini adalah anggaran yang terbatas, kemudian pihaknya tidak punya kendaraan operasional. Namun, tahun ini pihaknya sudah mengajukan pengadaan kendaraan antar jemput  ke rumah sakit.

"Kendalanya anggaran, terus rumah sakit jiwa tidak ada, ditambah kendaraan operasional juga tidak, tapi sudah kami ajukan ke Pemkot, supaya ada kendaraan operasional sendiri," tambahnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved