Konser Coldplay di Jakarta

Awal Mula Ghisca Debora Aritonang jadi Penipu Tiket Coldplay Rp5,1 M, Ide Muncul saat War Tiket

Awal mula Ghisca Debora Aritonang jadi penipu tiket konser Coldplay hingga capai Rp5,1 miliar terungkap.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com
Awal mula Ghisca Debora Aritonang jadi penipu tiket konser Coldplay hingga capai Rp5,1 miliar terungkap. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Awal mula Ghisca Debora Aritonang jadi penipu tiket konser Coldplay hingga capai Rp5,1 miliar terungkap.

Seperti diketahui, saat ini, Polres Metro Jakarta Pusat telah menetapkan Ghisca sebagai tersangka kasus penipuan tiket konser Coldplay.

Mahasiswi universitas swasta di Jakarta ini juga telah ditahan sejak Jumat (17/11/2023).

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan kasus ini bermula saat Gischa ikut mencari atau war tiket Coldplay pada Mei 2023 lalu.

Dari situ, Ghisca kemudian menawarkan kepada teman-temannya untuk menjadi reseller tiket Coldplay.

Ghisca berdalih tiket akan diberikan jelang konser Coldplay dimulai.

"Setelah war tiket, yang sekitar bulan Mei, GDA (Gischa Debora Aritonang) ini ikut war tiket dan sudah diserahkan. Kemudian, GDA ini menawarkan kepada teman-temannya sebagai reseller dengan dalih tiket tersebut adalah tiket komplimen yang dijanjikan akan didapat menjelang pelaksanaan (konser) Coldplay," beber Susatyo. Dikutip dari Kompas.com

Namun alih-alih mendapatkan tiket itu, hingga konser berlangsung tiket yang dijanjikan Gischa tak pernah ada.

Gischa pun selalu berkelit dan tak kunjung mengembalikan dana hingga akhirnya dilaporkan ke polisi.

Kepada teman-temannya, Gischa mengaku kenal dekat dengan pihak promotor.

Baca juga: Segini Keuntungan Ghisca Debora Aritonang Penipuan Tiket Coldplay Rp 5,1 M, Terancam 4 Tahun Penjara

Dengan demikian, korban percaya dan membeli tiket konser melalui Ghisca.

Padahal sejak Mei hingga November, tidak ada komunikasi apa pun antara Ghisca dengan pihak promotor.

"Yang bersangkutan meyakinkan kenal dengan perantara atau pihak promotor. Padahal sampai bulan Mei dengan November, tidak ada komunikasi apapun dengan pihak perantara atau tiket, dan sebagainya," ungkap Susatyo.

Tak Ada Kata Maaf dari Gischa yang Lakukan Penipuan Konser Coldplay, Uang Dipakai Foya-foya
Tak Ada Kata Maaf dari Gischa yang Lakukan Penipuan Konser Coldplay, Uang Dipakai Foya-foya (Kompas.com - Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com)

Dari penipuan tersebut, Gischa meraup keuntungan Rp250 ribu per tiket.

"Motifnya bahwa tersangka mengambil keuntungan Rp250 ribu per tiket," imbuh dia.

Baca juga: Gaya Hedon Ghisca Debora Aritonang Penipu Tiket Coldplay Rp5,1 Miliar, Koleksi Barang Branded

Menurut Susatyo, Gischa sejak awal sudah berniat menipu karena menargetkan keuntungan hingga Rp250 ribu per tiket.

Gischa sendiri memang sebelumnya sudah menjadi reseller tiket konser internasional sejak 2022.

"Jadi profilnya bahwa tersangka ini sejak tahun 2022 itu sudah sering menjadi reseller tiket konser-konser internasional dan biasanya menurut keterangan tersangka itu bisa didapatkan," jelas Susatyo.

Inilah Ghisca Debora Aritonang penipu penjualan tiket coldplay Rp5,1 Miliar. Ia kerap bergaya hedon dan memiliki koleksi barang branded
Inilah Ghisca Debora Aritonang penipu penjualan tiket coldplay Rp5,1 Miliar. Ia kerap bergaya hedon dan memiliki koleksi barang branded (Tribun Jakarta)

Namun, kali ini Ghisca tidak bisa menghadirkan tiket yang dijanjikan pada konser Coldplay.

"Tetapi kali ini tersangka tidak bisa menghadirkan tiket yang dijanjikan pada konser Coldplay," lanjut dia.

Baca juga: Tak Ada Kata Maaf dari Gischa yang Lakukan Penipuan Konser Coldplay, Uang Dipakai Foya-foya

Uang Digunakan Foya-foya

Adapun uang penipuan tersebut digunakan Ghisca untuk membeli tas hingga sepatu bermerek.

Total barang "branded" yang ia beli tersebut senilai Rp 600 juta.

Tas hingga sepatu itu kini menjadi barang bukti untuk penyidik kepolisian dan dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

"Berbagai barang branded atau bermerek yang setidaknya dibeli sejak bulan Mei atau sejak GDA (Ghisca) menerima uang-uang pemesanan tiket," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes (Pol) Susatyo Purnomo Condro, Senin.
Terlihat ada sendal Hermes dan sepatu Loro Piana. Dikutip dari Kompas.com

Sementara itu, sisa uang lainnya dari hasil penipuan tiket konser Coldplay, digunakan Ghisca untuk keperluan pribadi.

Namun, kepolisian tidak merinci penggunaan uang miliaran tersebut oleh Ghisca.

"Sisanya, hampir sekitar Rp 2 miliar digunakan pribadi oleh tersangka dan saat ini kami masih melakukan pengembangan terhadap uang atau barang hasil kejahatan tersangka," kata Susatyo.

Kendati begitu, barang-barang mewah tersebut kini akan disita oleh pihak penyidik untuk menjadi barang bukti.

"Total saksi yang kami periksa sebanyak tujuh orang. Selanjutnya, kami lakukan upaya (sita) paksa dari barang-barang milik tersangka," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro.

Selain itu, mutasi rekening bank korban dan Ghisca juga menjadi barang bukti kepolisian.

Kendati demikian, akibat perbuatannya, Ghisca Debora Aritonang dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan juncto Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

Ini yang Buat Korban Percaya

Salah satu korban penjualan tiket fiktif oleh Gischa yakni Santi yang baru kenal dengan Gischa pada Mei 2023 lalu.

Perempuan 34 tahun itu sebenarnya sudah cukup lama bisnis di bidang reseller tiket konser semacam ini. Tapi, ia tak luput termakan modus Gischa.

"Soalnya Gischa nawarin harganya itu murah. Dia jual semua kategori, misalnya harga festival Rp 3,5 juta (sama dengan harga resmi)," kata Santi yang turut hadir saat polisi merilis kasus Gischa di Polres Jakarta Pusat, Senin (21/11/2023).

Sebelum tertipu di konser Coldplay, Santi sudah sempat berbisnis dengan Gischa saat konser NIKI Nicole pada September 2023 lalu.

Saat itu, apa yang diberikan Gischa memang tak sesuai janji awalnya.

"Saya pesan tiket waktu itu 20, tapi yang ada cuma. Tapi saat itu sisanya bisa di refund (dikembalikan)," kata Santi.

Sebagai reseller tiket konser, Santi menganggap hal itu masih tergolong wajar.

Ia pun bekerjasama tak hanya dengan Gischa saja tetapi ke beberapa penjual lainnya untuk menghindari hal-hal semacam itu terjadi.

Saat war tiket Coldplay dibuka pada Mei 2023 lalu, Santi kembali membeli tiket pre order kepada Gischa.

Kali ini jumlahnya cukup banyak yakni 130 tiket dengan nominal uang Rp 280 juta.

Yang membuat Santi cukup percaya dengan Gischa meski saat itu baru kenal karena sebagian uang itu diserahkannya kepada orang tua Gischa.

"Rp 100 juta itu saya transfer, yang Rp 180 juta cash, yang terima uangnya itu orangtuanya," papar Santi.

Tapi siapa sangka sampai hari H konser berlangsung pada Rabu (15/11/2023), tiket yang dijanjikan oleh Gischa tak pernah ada.

Santi yang tak mau reputasinya sebagai reseller rusak terpaksa menghubungi penjual lainnya untuk membeli tiket dengan dana pribadinya agar pemesannya tetap bisa menonton tiket Coldplay.

Beruntung mayoritas pemesannya masih tetap bisa menonton tiket meski ada sejumlah pemesan di kategori 1 yang gagal dia berikan tiket Coldplay.

"Saya sendiri punya akun resmi. Jadi lebih baik saya kehilangan uang Rp 280 juta (untuk talangi beli tiket asli) daripada saya harus nipu customer saya," kata Santi.

Korban lainnya, Alika Nurul Indah juga menceritakan mengapai bisa begitu percaya dengan Gischa meski mereka baru kenal saat war tiket Coldplay dibuka.

"Temenku itu emang sahabatan sama dia," ujar Alika menceritakan perkenalannya dengan Gischa, Senin (20/11/2023).

Selain itu yang membuatnya percaya kepada Ghisca karena pelaku berasal dari keluarga cukup berada sehingga dia tak curiga bakal kena tipu.

"Ya dia keluarganya juga mampu kan, jadi ga nyangka bakal nipu," kata Alika.

Di tahun ini, Alika memang tengah berminat di bisnis ini sebagai pemasukan sambilannya sembari kuliah.

Alhasil, ia intens berkomunikasi dan percaya dengan Ghisca. Sejak Mei 2023, Alika pun rutin membeli tiket konser Coldplay kepada Gischa.

Total ada sebanyak 238 tiket berbagai kategori yang dibelinya. Mulai dari kategori 5 seharga Rp 1,75 juta hingga kategori ultimaye seharga Rp 11 juta.

Dari tiap tiket yang dibelinya dari Gischa untuk kemudian dijual lagi, Alika mengambil untung bervariasi mulai Rp 250-350 ribu. Tapi ada pula beberapa tiket khusus yang diambil keuntungan sampai Rp 500 ribu.

Jika dikalkulasikan rata-rata keuntungan yang diambil Alika per tiket Rp 300 ribu, maka dari 238 tiket yang dibelinya dari Gischa, cuan yang seharusnya diterima Alika mencapai Rp 71,4 juta.

Namun alih-alih untung berlipat, ia malah harus menerima kenyataan pahit.

Alika adalah korban dari Gischa dengan total kerugian terbanyak mencapai Rp 1,138 miliar.

"Kapok, ini udah endingnya dari aku jualan tiket," tutur dia.

Ditetapkan Tersangka

Ghisca Debora Aritonang (19) ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan tiket konser Coldplay.

Dia menggelapkan uang sebanyak Rp 5,1 miliar.

"Pada Jumat, 17 November 2024, kami tetapkan sebagai tersangka dan kami lakukan penahanan sejak Jumat kemarin," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat konferensi pers di kantornya, Senin (20/11/2023).

Selain menahan tersangka, polisi juga telah menyita sejumlah barang milik Ghisca, yaitu tas, sepatu, sandal bermerek, dan sebagainya.

Atas perbuatannya, Ghisca dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan juncto Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved