Anggota TNI di Palembang Meninggal

Pacar Prada Jefriando Buka Suara, Ungkap Kronologi Sebelum Kekasihnya Meninggal: Ada yang Nelpon

Devi pacar Prada Jefriando Simatupang angkat bicara mengungkap kronologi yang ia ketahui sebelum kekasihnya tersebut meninggal dunia.

TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Devi pacar Prada Jefriando angkat bicara mengungkap kronologi yang ia ketahui sebelum kekasihnya tersebut meninggal dunia. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meninggalnya Prada Jefriando Simatupang (23) anggota TNI di Palembang masih meninggalkan luka mendalam dibenak orang-orang terdekat tak terkecuali kekasihnya, Devi. 

Saat diwawancarai Tribunsumsel.com, Devi mengungkap bahwa dia masih sempat menghabiskan waktu beberapa saat di malam sebelum kekasihnya tersebut ditemukan tak sadarkan diri diduga kecelakaan. 

Kata Devi pada malam sebelum kejadian Sabtu (11/112023) , Prada Jefriando Simatupang menjemput dia ke kos-kosan untuk mengajak pergi nongkrong menemui temannya. 

"Ketika malam itu kami keluar rencana mau nonton tapi karena sudah terlalu malam akhirnya kami ke Kedai Siru sekitar jam setengah 9 malam. Karena tidak ada temannya kami pulang jam 11 malam dia mengantar saya pulang ke kost an terus dia pulang ke rumah, " katanya, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Siswa SMP di Lamongan Bacok Guru Wanita, Marah Ditegur Tak Pakai Sepatu, Murid Lain Histeris

 

Namun dalam perjalanan, ada yang menelpon Prada Jefriando untuk mengajaknya keluar.

Devi mengaku tidak tahu siapa yang menghubungi pacarnya waktu itu. 

"Ada yang menelpon ngajak keluar, " sambungnya. 

Sudah menjalin hubungan selama lima tahun, sepengetahuannya Prada Jefriando tidak memendam ataupun menceritakan ada masalah di tempat dia bertugas.

"Tidak pernah ada masalah, " katanya.

Sontak saja kepergian Prada Jefriando Simatupang untuk selamanya sangat memberikan kesedihan mendalam bagi Devi. 

Apalagi Prada Jefriando juga sempat berjanji akan menikahinya ketika naik pangkat. 

"Ada rencana menikah setelah dia naik Pratu, " ujarnya. 

Diketahui, Prada Jefriando Simatupang rencananya akan dimakamkan di TPU Kristen Talang Jambe pada hari ini pukul 15.00 WIB. 

Diberitakan sebelumnya meninggalnyaPrada Jefriando Simatupang menimbulkan sejuta tanda tanya di benak orang-orang terdekat termasuk pihak keluarga. 

Keluarga menduga ada kejanggalan di balik meninggalnya Prada Jefriando Simatupang.

El Simatupang (53) ayah korban mengatakan, anaknya itu baru pulang ke rumah pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.

Ia lalu meminta izin untuk keluar malam mengajak pacarnya untuk nongkrong di sekitar kawasan Kambang Iwak Palembang. 

"Jam delapan malam dia pamit keluar mau ajak pacarnya keluar nongkrong. Saya minta dia istirahat saja di rumah. Ketika sedang istirahat terdengar HP dia itu berdering terus artinya dia masih di rumah, " ujar El saat ditemui di rumah duka yang berlokasi di Jalan Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu Palembang, Rabu (15/11/2023).

El Simatupang memegang foto semasa Prada Jefriando Simatupang, anaknya yang merupakan anggota TNI di Palembang. Keluarga menduga ada yang tidak wajar dari kematian Prada Jefriando Simatupang.
El Simatupang memegang foto semasa Prada Jefriando Simatupang, anaknya yang merupakan anggota TNI di Palembang. Keluarga menduga ada yang tidak wajar dari kematian Prada Jefriando Simatupang. (TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN)

Lanjut dikatakan EL, tanpa sepengetahuannya ternyata sang anak keluar rumah.

Setelah ditelusuri, dia bertemu dengan salah seorang teman satu leting dan saudaranya yang merupakan seorang warga sipil. 

"Ternyata sekitar pukul 01.00 WIB malam dia ini diam-diam keluar rumah, ditelpon temannya untuk ketemuan. Ternyata dia mengajak pacarnya pergi nongkrong dan lalu mengantar pacarnya pulang sekitar pukul 23.00 WIB, " katanya. 

Keesokan harinya, sekitar pukul 06.00 pagi, El diberi kabar anaknya dilarikan ke rumah sakit AK Gani dan keadaan sedang koma.

Terhitung tiga hari di rumah sakit dalam keadaan koma, korban akhirnya meninggal pagi ini di rumah sakit. 

"Setelah kami telusuri lagi dari keterangan kakak kawan satu letting-nya meninggalkan anak kami bersama seniornya di sebuah cafe di Jalan Radial. Belum tahu apa memang janjian dengan seniornya atau gimana, " katanya. 

Kata EL. kesatuan tempatnya mengabdi sudah mencari tahu lewat CCTV di simpang Charitas dan terlihat ada kemacetan.

Dari situ ada indikasi Prada Jefriando mengalami kecelakaan. 

Namun pihak keluarga merasa janggal, sebab meski tubuh Prada Jefriando ada luka di dagu, lecet pipi, dan kepala namun kondisi sepeda motornya tidak mengalami kerusakan sama sekali. 

"Kami lihat motornya tidak ada kerusakan, mulai dari spakbor dan lain-lain. Hanya lecet sedikit bagian lampu dan pijakan kaki yang bagian karetnya lepas, " katanya. 

Keluarga berharap kasus ini bisa terungkap, jika ini ternyata ada tindak kriminal harus diperhatikan dan diungkap. 

"Kami harap dari Kodam II Sriwijaya lebih memerhatikan kasus ini. Jangan seolah-olah ini hanya ada lakalantas, " katanya. 

Kapendam II Sriwijaya Angkat Bicara

Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto angkat bicara terkait meninggalnya Prada Jefriando Simatupang (23) yang sebelumnya dicurigai pihak keluarga ada kejanggalan. 

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, Rohyat mengatakan, meninggalnya Prada Jefri Ando Simatupang karena kecelakaan tunggal yang dialami korban. 

Hal ini disampaikan Rochyat, setelah  Den Intel Kodam II/Swj melakukan pemeriksaan dan memanggil para saksi yang berada di TKP (tempat kejadian perkara), pada saat laka lantas tersebut terjadi. 

"Korban meninggal dunia murni  lakalantas tunggal, jadi bukan karena pengeroyokan ataupun penganiayaan," ungkapnya. 

Lanjutnya, setelah dilakukan investigasi dan sekaligus pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan oleh Den Intel Kodam II/Swj tersebut. 

"Jadi dari keterangan para saksi itu, disimpulkan bahwa korban ini meninggal setelah mengalami lakalantas tunggal," tutupnya.

Keluarga Buat Laporan Polisi

Diketahui, keluarga korban kini sudah membuat laporan ke Polrestabes Palembang pada Rabu (15/11/2023) siang.

Irwansyah (23), kakak Jefriando mengaku baru mengetahui kejadian tersebut pada hari Minggu (12/11/2023) pagi.

Saat itu korban sudah berada di RS AK Gani.

Irwansyah mengetahui kejadian tersebut setelah ditelpon oleh dari piket Raider 200.

"Berawal kami ditelpon dan mendapatkan kabar bahwa adik mengalami kecelakaan.

Lalu kami mencari tahu keberadaan adik saya ," katanya dihadapan petugas Sentra Pelayana Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.

Irwansyah yang tercata sebagai warga Jalan Panca Usaha Kecamatan SU I, Palembang ini menambahkan.

Sesampainya di rumah sakti, ia melihat korban sudah dalam kondisi kritis.

Irwansyah menduga dianiya oleh seseorang, hingga akhirnya meninggal dunia.

Diketahui, Prada Jefriando mengalami luka memar dibagian mata kanan dan mengalami luka lecet di bagian pipi kiri luka robek.

Selain itu, ada juga luka robek dibagian dagu, luka memar dibagian bahu kanan, dan luka memar di bagian kepala belakang . 

"Oleh itu merasa ada kejanggalan, Kami melaporkan kasus ini ke Polrestabes, Palembang," katanya. 

Irwansyah juga berharap dengan adanya laporannya, laporan ini segera ditindaklanjuti oleh petugas Polrstabes, Palembang. 

Sementara, laporan keluarga korban sudah diterima oleh petugas SPKT Poltestabes, Palembang, dengan NO LPB/2565/XI/2023/SPKT/Poltestabes Palembang/Polda Sumsel.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved