Arti Kata Bahasa Arab

Arti Subhanalladzi Sabbahat Lahu, Doa Ketika Melihat Kilat dan Mendengar Petir, Dalil dan Manfaatnya

Sesungguhnya jika Rasulullah SAW mendengar suara guruh dan melihat petir, beliau mengucapkan Allahumma la taqtulna bighodobika wala tuhlikna...

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Subhanalladzi sabbahat ahu, doa ketika melihat kilat dan mendengar petir, dalil dan manfaatnya. 

TRIBUNSUMSEL.COM --Arti Subhanalladzi sabbahat ahu, doa ketika melihat kilat dan mendengar petir, dalil dan manfaatnya.


Hujan disertai petir menjadi fenomena alam yang terjadi di musim penghujan.

Berikut ini adalah bacaan doa ketika melihat kilat, endengar geledek atau petir, guruh, atau guntur yang menggelegar.

Insya Allah, dengan berdoa mendengar petir bisa memberikan rasa tenang di hati, karena tak jarang langit yang bergemuruh kerap membuat hati kita menjadi khawatir.

Dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan,

سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ

Arab latin:

”Subhanalladzi sabbahat lahu”

Artinya:

Maha Suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya.

 

Doa ketika melihat kilat mendengar petir

Dari Ibnu Umar RA, ia mengatakan:

'Sesungguhnya jika Rasulullah SAW mendengar suara guruh dan melihat petir, beliau mengucapkan:

اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ

Arab-latin:


Allahumma la taqtulna bighodobika wala tuhlikna biadzabika waafina qobla dzalika

Artinya:

"Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan murka-Mu, dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, dan maafkanlah kami sebelum itu."

Dalil tentang Petir

Keberadaan petir dan suaranya yang bergemuruh telah disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman,

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِ ۚوَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ ١٣

 

Artinya:

"Dan guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya. Dia (Allah) melepaskan petir, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sementara itu, mereka (orang-orang kafir) berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia Mahakeras hukuman-Nya." (QS Ar Ra'd: 13)

Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, firman Allah SWT dalam surah Ar Ra'd ayat 13 tersebut semakna dengan firman-Nya yang terdapat dalam surah Al Isra ayat 44,

"Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya."

Ada sebuah riwayat yang menyebut bahwa petir adalah ucapan awan. Hal ini dikatakan Ibnu Katsir merujuk pada riwayat Imam Ahmad bahwa ada seorang syekh dari kalangan bani Giffar yang bercerita bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda,

"Sesungguhnya Allah mengadakan awan, maka awan itu dapat berbicara dengan suara yang paling baik dan dapat tertawa dengan tawa yang paling baik."

Ibnu Katsir menjelaskan, maksud ucapan awan adalah petir dan tertawanya adalah kilat.

Ada sejumlah hadits yang menyebut bahwa Rasulullah SAW membaca doa ketika mendengar petir. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Imam Bukhari dalam Kitabul Adab, serta Imam an-Nasa'i dalam Bab "Zikir Malam dan Siang Hari".

Imam Hakim turut meriwayatkannya dalam kitab Mustadrak-nya melalui hadis Al-Hajjaj ibnu Artah, dari Abu Mathar, tetapi ia tidak menyebutkan namanya.


Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar mengatakan bahwa hadits tersebut diriwayatkan dengan sanad dhaif. Al-Albani men-dhaifkannya dalam Dha'if At-Tirmidzi. Sementara itu, Al Hakim menganggapnya shahih.

Imam Asy-Syafi'i meriwayatkan dalam Al-Umm dengan sanad shahih dari Thawus, seorang imam dan thabi'in yang terhormat, dikatakan, "Apabila mendengar suara petir, maka dia mengucapkan, 'Subhana Man Sabbahta Lah' (Mahasuci Dzat yang menjadikan sesuatu bertasbih kepadanya."

Mengenai hal itu, Imam Syafi'i mengatakan bahwa sepertinya yang dimaksudkannya adalah firman Allah SWT,

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ

Artinya: "Dan guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya." (QS Ar Ra'd: 13)

Imam Asy-Syafi'i meriwayatkan dalam Al-Umm dengan sanad shahih dari Thawus, seorang imam dan thabi'in yang terhormat, dikatakan, "Apabila mendengar suara petir, maka dia mengucapkan, 'Subhana Man Sabbahta Lah' (Mahasuci Dzat yang menjadikan sesuatu bertasbih kepadanya."

Mengenai hal itu, Imam Syafi'i mengatakan bahwa sepertinya yang dimaksudkannya adalah firman Allah SWT,

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ

Artinya: "Dan guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya." (QS Ar Ra'd: 13)

Itulah arti Subhanalladzi sabbahat ahu, doa ketika melihat kilat dan mendengar petir, dalil dan manfaatnya.

Baca juga: Arti Birahmatika Ya Arhamarrohimin, Kalimat Penutup dalam Doa Kamilin, Doa Tahlil dan Buka Puasa

Baca juga: Arti Allahumma Inni As Aluka Khoiroha Wa Khoiro Ma Fiha, Doa ketika Angin Kencang Mohon Perlindungan

Baca juga: Apa Arti Bin dan Binti pada Nama dan Penjelasan Hukum Memakai Nama Suami di Belakang Nama Istri

Baca juga: Arti Gharar Adalah, Istilah dalam Ekonomi Islam Berikut Penjelasan Hukum Bayar Seikhlasnya Bolehkah?

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved