Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Soal Sejarah Kelas 10 SMA Halaman 60 61 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 8

Pembahasan yang akan tersaji pada artikel kali ini yaitu berkaitan dengan soal Sejarah kelas 10 SMA/MA halaman 60-61 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivit

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Buku Sejarah Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Soal Sejarah Kelas 10 SMA Halaman 60-61 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 8 

Keterkaitan sejarah dengan ilmu sosial saling membutuhkan. Konteks sejarah yang menjadi ilmu diakronis maupun sinkronis, ilmu sosial hanya berposisi sebagai sinkronis yang mana terbatas oleh waktu.

Masing-masing disiplin ilmu sosial humaniora memiliki kekhasan, baik cara pandang (perspektif), teori, maupun metode dalam mengkaji suatu fenomena sosial.

Objek kajian dari ilmu sosial dan humaniora adalah manusia dan lingkungan. Manusia dapat dilihat sebagai individu dan kelompok.

Masing-masing dari disiplin ilmu memiliki sejarah kelahiran. Dalam filsafat ilmu pengetahuan, hal ini disebut sebagai ontologi. Sementara cara ilmu tersebut dipelajari disebut sebagai epistemologi.

Adapun nilai atau guna dari suatu ilmu yang dipelajari disebut sebagai aksiologi. Ketiga hal itulah yang membedakan satu ilmu dengan yang lain.

Dengan kata lain, masing-masing ilmu sosial humaniora memiliki filsafat ilmu yang berbeda. Walaupun berbeda, ilmu-ilmu tersebut saling membutuhkan.

Dalam artikel di atas keterkaitan sejarah dan ilmu sosial humaniora adalah menjelaskan kesetaraan Gender dalam Rumah Tangga di Indonesia, 1950-an.

Sejarah kesetaraan gender yang membahas ilmu sosial berupa gender dengan didukung aspek ilmu sosial lainnya.

________________________________________

Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 10 Kurikulum Merdeka Halaman 32-33: Perjalanan Sejarah Trem di Surabaya

Soal;

Analisislah kondisi sinkronik (keadaan masyarakat Indonesia) pada masa itu terhadap perempuan!

[Kunci Jawaban;]

Kondisi sinkronik merupakan kondisi yang terjadi pada masa tertentu dan terbatas oleh waktu. Kondisi sinkronik yang dimaksud adalah keadaan masyarakat Indonesia pada masa 1950.

Keadaan perempuan pada masa tersebut masih lekat dengan budaya patriarki. Identitas perempuan sebagai orang yang mengerjakan di dapur, sumur, dan kasur masih melekat.

Tugas perempuan hanya menjadi ibu, mengurus rumah tangga tanpa bisa berbuat lebih di dunia luar.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved