seputar islam

Masa Muda Rasulullah SAW dan Spirit Pemuda yang Setia Mendampingi Perjuangan Nabi, Sebuah Hikmah

Muhammad muda sudah menjadi sosok yang rajin, ulet, etos kerja tinggi dan sudah mampu mendapatkan kepercayaan, sehingga mendapat gelar Al Amin

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Masa muda Rasulullah SAW dan spirit pemuda dan pemudi yang setia mendampingi perjuangan Nabi, sebuah hikmah. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Masa muda Rasulullah SAW dan spirit pemuda dan pemudi yang setia mendampingi perjuangan Nabi, sebuah hikmah.

Membaca dan mengingat kembali sirah nabawiyah (kisah hidup) Rasulullah SAW memiliki banyak hikmah.

Salah satunya bagaimana Nabi Muhammad menghabiskan masa mudanya, sebagai spirit kita dalam menjalani hidup ini.

Masa kecil dan masa muda Nabi adalah awal perjuangan Beliau setelah ditinggal bapak, ibu, dan sang kakek, Muhammad kecil hidup bersama keluarga pamannya, Abdul Muthalib.

Muhammad ketika muda sudah menjadi sosok yang rajin, ulet, memiliki etos kerja tinggi dan sudah mampu mendapatkan kepercayaan, sehingga mendapat gelar Al Amin.

Sebelum beliau menikah dengan Siti Khadijah, Ahmad --sapaan nabi Muhammad-- adalah seorang penggembala dan pedagang.

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, ” Tidaklah Allah mengurus seorang nabi, melainkan (sebelumnya berprofesi) sebagai penggembala kambing.” Mendengar jawaban Nabi, sahabat bertanya, ” Apa engkau juga?” ” Ya. Dulu aku menggembala kambing pendududk Mekah dengan upah sejumlah uang.”

Menggembala kambing bukan semata-mata sekedar menggemukkan dan mengembangbiakkannya, namun Rasulullah juga belajar tentang kepemimpinan dan terbukti bahwa Rasul adalah sosok pemimpin atau penggembala umat. S

hafiyyur-Rahman al-Mubarakfurry dalam Sirah Nabawiyyah menyebutkan, saat usia Nabi SAW baru bekisar 12 tahun, Nabi juga pernah diajak pamannya (Abu Thalib) berdagang ke negeri Syam. Perjalanan Nabi menjadi pedagang tidak berhenti sampai di situ saja. Nabi juga sering melakukan perdagangan ke luar negeri. Hal ini terjadi ketika beliau mendapatkan kepercayaan dari Khadijah.

Rasulullah memiliki kapabilitas markerting yang profesional. Dengan berbekal kejujuran dan tutur kata yang lembut, dagangannya habis lebih cepat dengan untung yang berlipat. (Shafyurrahman al-Mubarakfuri, Raḫîq al-Makhtûm, [Riyadh: Muntada al-Ttsaqafah, 2013], h. 59-61)

Etos kerja Nabi Muhammad saw saat usia muda merupakan teladan bagi umatnya, terutama bagi pemuda dan pemudi.


Dengan memiliki profesi, berarti Nabi mengajarkan umatnya untuk hidup mandiri.

Rasulullah saw pernah bersabda,

لَأَنْ يَحْتَزِمَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةَ حَطَبٍ فَيَحْمِلَهَا عَلَى ظَهْرِهِ فَيَبِيعَهَا خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ رَجُلًا يُعْطِيهِ أَوْ يَمْنَعُهُ

Artinya:

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved