seputar islam

Nasihat Rasulullah SAW untuk Putrinya Fatimah Az Zahra, Teladan Bagi Para Istri dalam Berumah Tangga

Nabi Muhammad SAW memberi nasihat dan menyemangati, supaya putrinya tidak lagi mengeluh ketika melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Nasihat Rasulullah SAW untuk putrinya Fatimah Az Zahra, teladan bagi para istri dalam berumah tangga. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Nasihat Rasulullah SAW untuk putrinya Fatimah Az Zahra, teladan bagi para istri dalam berumah tangga.

Fatimah Az Zahra adalah putri kesayangan rasulullah, putri bungsu dari pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah lahir pada tanggal 20 Jumadil Akhir.

Nama Fatimah Az Zahra yang berarti perempuan yang lembut hatinya dan selalu berseri-seri.

Dalam perjalanan hidupnya, Fatimah kerap menemani Rasulullah berdakwah, khususnya setelah ibunya meninggal.

Fatimah kemudian dikenal sebagai putri kesayangan dan "pengawal" Rasulullah yang memiliki banyak keistimewaan serta keutamaan.


Salah satu keutamaan Fatimah Az Zahra adalah menjadi perempuan yang dikhususkan hanya untuk beribadah kepada Allah.

Fatimah Az Zahra kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib dan dikarunia putra bernama Hasan dan Hussain bin Ali.

 

Fatimah Az-Zahra tumbuh menjadi seorang perempuan salihah dan diyakini akan menjadi pemimpin kaum hawa di surga nanti.

Akhlak terpuji yang dicontohkan Fatimah semasa hidupnya patut dijadikan teladan bagi seluruh umat muslim, khususnya di zaman sekarang untuk menghadapi tantangan tergerusnya nilai-nilai Islam.

Berikut beberapa nasihat dari Rasulullah SAW untuk putrinya Fatimah Az Zahra saat menikah dan nasihat dalam berumah tangga.


Menurut Imam Nawawi al-Bantani, dalam kitab Uqudullujain, disebutkan bahwa hendaknya suami lebih menyayangi istrinya. Hal ini karena dalam rumah tangga, wanita memiliki tugas yang sangat berat.

Hal tersebut tergambar pada kisah Fatimah Az-Zahra. Ketika Nabi berkunjung ke rumah putrinya yang bernama Fatimah Az-Zahra, didapati putrinya sedang menangis sambil menggiling gandum dengan menggunakan raha (alat penggilingan gandum tradisional yang terbuat dari batu).

Melihat putrinya yang sedang menangis, Nabi Muhammad SAW mendekati putrinya, lalu bertanya, “Wahai Fatimah mengapa engkau menangis? Allah tidak menyebabkan matamu menangis.”

Lalu Fatimah menceritakan kepada ayahnya perihal sesuatu yang membuatnya menangis, “Wahai ayahku, aku menangis karena raha, dan juga kesibukan tugas rumah tangga yang aku kerjakan setiap hari tanpa seorang pun yang membantu.”

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved