Berita OKI

Dua Lokasi Lahan Gambut Fokus Pemadaman Karhutla OKI, Di Desa Jungkal dan Pulau Geronggang

Dua lokasi menjadi fokus pemadaman karhutla OKI berupa lahan gambut di Desa Jungkal Pampangan dan Desa Pulau Geronggang Padamaran Timur.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
HANDOUT TRIBUN SUMSEL
Petugas pemadam dari Manggala Agni Daops XVII OKI saat tengah memadamkan api di lahan gambut Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir yang menjadi fokus pemadaman. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Dari sekian banyak lokasi rawan kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir terdapat dua lokasi yang menjadi fokus pemadaman.

Dua lokasi karhutla ini merupakan lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan dan Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Padamaran Timur.

Kegiatan pemadaman telah dilakukan dengan terjun langsung ke lokasi kejadian karhutla sejak awal titik api terpantau pada Jumat (1/9/2023).

Hingga saat ini sebagian besar titik api telah berhasil dipadamkan.

Menurut Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XVII OKI, Edi Satriawan bahwa tim mereka telah mengerahkan 100 personil, yang dilengkapi dengan 13 unit pompa portable bertekanan tinggi dan 12 unit mobil untuk mobile personil maupun melakukan patroli di kedua desa tersebut.

Baca juga: Dua Pria Larikan Motor di Parkiran Sekolah Terekam CCTV, Buron 4 Bulan Seorang Pelaku Diringkus

Namun, karena lokasi karhutla cukup sulit dipadamkan dan tidak adanya akses jalan ke lokasi, maka pihaknya mengajak korporasi untuk turut bersama tanggulangi karhutla.

"Walaupun tim kami (Manggala Agni) telah all out melakukan pemadaman, namun dikarenakan lokasi karhutla kerap tidak ada akses jalan untuk bisa mencapai titik api guna melakukan pemadaman,"

"Maka kami mengajak perusahaan selaku korporasi yang memiliki kelengkapan pemadaman dan alat berat untuk bisa turut membantu upaya pemadaman," ujar Edi saat dihubungi lewat telepon pada Jum'at (13/10/2023) pagi.

Berbekal alat berat maka lokasi-lokasi titik api yang sebelumnya tidak terjangkau karena tidak adanya akses jalan, menjadi dapat ditembus.

Selain itu alat berat juga di butuhkan untuk membuat sekat bakar agar kebakaran tidak semakin meluas.

"Keberhasilan pencegahan dan penanggulangan karhutla merupakan tanggung jawab bersama, oleh karena itu perlu keterlibatan stakeholder baik itu dari instansi terkait maupun dari korporasi," tuturnya.

Dirinya juga menghimbau bagi korporasi, meskipun lahannya tidak terbakar tetapi dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pemadaman karhutla.

"Hal ini juga merupakan upaya untuk mencegah terjadinya karhutla di areal perusahaan itu sendiri," beber Edi.

Dikonfirmasi terpisah, salah satu perusahaan perkebunan Group Manager PT Kelantan Sakti, Juniansyah Sinaga mengatakan bahwa pihaknya juga ikut menurun bantuan alat berat untuk membuka akses jalan bagi petugas pemadam di Desa Jungkal dan Desa Pulau Geronggang.

Disebutkan bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam rangka mencegah perluasan karhutla dan kabut asap.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved