Kabut Asap di OKI, Pemkab OKI Ajak Masyarakat Shalat Istisqa Serentak Jumat Besok

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan hujan belum juga turun, Pemkab OKI mengajak masyarakat shalat istisqa serentak.

Rencananya shalat istisqa serentak diadakan Jumat (12/10/2023) besok di masjid hingga pondok pesantren.

Meski berkabut asap karhutla tetapi Pemkab OKI hingga kini belum melakukan perubahan jam belajar mengajar pada pagi hari.

"Sampai sekarang belum diperlukan adanya perubahan jam belajar, karena kondisi udara masih aman," ujar Bupati OKI, H Iskandar SE sewaktu ditemui Tribunsumsel.com.

Baca juga: Kelebihan Tunjangan Transportasi DPRD Palembang, 15 Anggota Dewan Nunggak, Terancam Pidana

Dijelaskan kondisi udara terbilang aman, lantaran Ispu (indeks standar pencemar udara) masih di bawah ambang batas normal.

"Kalau sudah sekitar 1300 maka itu membahayakan. Sedangkan kondisi Ispu di OKI bervariatif, pernah ada 36, 100, 50, 300, dan yang tertinggi waktu itu ada yang 600 tapi segera turun,"

"Untuk pemakaian masker, memang sudah dilakukan di daerah Kayuagung," terang dia.

Dalam upaya meminimalisir dampak kabut asap ini, Iskandar mengajak seluruh masyarakat melakukan shalat Istisqa (meminta diturunkan hujan) di masjid masing-masing.

"Yang penting kita berdoa, mudah-mudahan turun hujan. Kita sudah instruksikan di setiap desa untuk melakukan Sholat Istisqo. Tapi kita tekankan lagi akan menggelar sholat Istisqo pada hari Jum'at besok," tuturnya.

Dikonfirmasi sebelumnya PJ Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Agus Fatoni mengajak juga masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) untuk melaksanakan sholat istisqo serentak Jum'at (13/10/2023) pagi besok.

"Saya mengajak seluruh masyarakat di Sumsel, khususnya OKI untuk melaksanakan Sholat Istisqo bersama-sama serentak pada hari Jum'at pagi," ungkapnya

Menurut Fatoni, pelaksanaan sholat akan ada pusat-pusat mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, masjid-masjid dan pondok pesantren.

"Hal ini supaya lebih makbul lagi, dan mudah-mudahan dikabulkan," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news