Viral Sumbangan di SMPN 1 Ponorogo
Sosok Imam Mujahid, Kepsek SMPN 1 Ponogoro Mintai Siswa Sumbangan Untuk Beli Mobil Baru Sekolah
Sosok Imam Mujahid, Kepala SMPN 1 Ponorogo yang viral diduga memintai siswa sumbangan untuk beli mobil baru sekolah. Siswa harus membayar Rp 1,7 juta
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM- Inilah sosok Imam Mujahid, Kepala SMPN 1 Ponorogo yang viral diduga memintai siswa sumbangan untuk beli mobil baru sekolah.
Hal ini tak lepas lantaran para wali murid protes dengan mengetahui sumbangan yang dirasa memberatkan.
Adapun sebanyak 288 siswa yang harus menanggung Rp 1.769.375 per orang.
Baca juga: Viral Siswa Dimintai Sumbangan Untuk Beli Mobil Baru Sekolah Meski Sudah Ada 2, Kepsek :Biar Optimal
Uang sumbangan itu nantinya digunakan untuk membeli mobil sekolah, alat musik, hingga komputer.
Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid tidak membantah terkait sumbangan.
Dia beralasan sudah melalui komite dan yang memutuskan adalah komite bersama wali murid.
Lantas seperti apa sosoknya?
Diketahui, Drs, Imam Mujahid, MA baru menjabat sebagai kepala sekolah SMPN 1 Ponogoro selama satu tahun, sejak Maret 2022.
Sebelumnya, Imam mengawali pekerjaannya di SMPN 3 Sambil selama 20 tahun di bawah Gunung Gajah.
Kemudian, ia mendapat kesempatan memimpin SMPN 3 Slahung di bawah Gunung Pringgitan selama 5 tahun.
Setelah itu, Imam juga menjadi kepala sekolah di SMPN 1 Sampung di bawah lereng Gunung Gamping selama 4 tahun.
Perjalanannya dari gunung ke gunung itu akhirnya membawaanya ke SMPN 1 Ponogoro.
Viral Mintai Sumbangan Siswa
Warga Ponorogo dihebohkan dengan kepala sekolah SMP negeri 1 meminta sumbangan untuk beli mobil baru.
Postingan itu diupload oleh akun instagram @infoponorogo, memperlihatkan sebuah surat tarikan sumbangan.
Di dalam foto tersebut ada point-point yang ditarik sumbangan.
Ada 3 point, pertama adalah pengadaan alat musik berjumlah Rp 94.080.000.
Baca juga: Video Viral Bullying SMP di Cilacap Terbaru Ternyata Libatkan Barisan Siswa, Diduga Bawa Sajam
Kemudian pengadaan peremajaan mobil sekolah (Inova 2019) berjumlah Rp 265 juta dan pengadaan komputer sebanyak 34 unit senilai Rp 195.500.000.
Total yang harus ditanggung adalah Rp 554.580.000 lalu dikurangi dengan penjualan mobil lama sebesar Rp 45.000.000.
Jadi yang ditanggung Rp 509.580.000 dibagi 288 siswa berjumlah Rp 1.769.375.
Melansir dari Tribunjatim.com, Jumat (29/9/2023) Postingan tersebut telah disukai oleh 4500 netizen.
Tidak hanya di instagram, surat penarikan sumbangan tersebut juga menyebar di WhatsApp.
Surat penarikan sumbangan SMPN 1 Ponorogo yang menyebar di WhatsApp utuh tanpa potongan.
Wali murid, diberikan 3 pilihan. Yang membedakan hanya pada harga mobil Inova.
Pada pilihan pertama mobil Inova 2017 dengan harga Rp 225 juta.
Pilihan kedua mobil Inova 2018 dengan harga Rp 240 juta dan pilihan ketiga Inova 2019 dengan harga Rp 265 juta.
Pada pilihan pertama per siswa dibebani Rp 1,590.556. Pilihan kedua Rp 1.682.569 dan pilihan ketiga Rp 1.769.375.
Dalam surat yang menyebar di WhatsApp terpampang jelas ditandatangani oleh Ketua Komite, Bendahara Komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo.
“Memang benar surat itu. Dan kalau saya pribadi ada point peremajaan mobil sebenarnya tidak terlalu urgent,” ujar salah satu wali murid SMPN 1 Ponorogo berinisial PR, Jumat (29/9/2023) .
Baca juga: Kronologi Kepsek SD di NTT Suruh 3 Siswa Jilat Tembok hingga Makan Kertas, Wali Murid Melapor
Dia mengatakan bahwa peremajaan mobil tidak tepat sasaran. Misal untuk membeli komputer itu, PR secara pribadi tidak terlalu mempersoalkan.
Dia menilai jika membeli komputer bisa digunakan semua.
“Kalau mobil kan tidak mungkin bisa dipakai semua. Jadi saya merasa keberatan diperemajaan mobil. Komputer okelah bisa dipakai semua murid bisa,” terangnya.
Apalagi, kata dia, mobil yang diminta adalah mobil merk Toyota jenis Inova. Pun dia mempertanyakan apakah benar-benar akan digunakan untuk sekolah atau lainnya.
“Kalau nanti dipakai apa saya pribadi tidak tahu. 200 murid, mobil satu apa bisa dipakai? Kebijakan tidak ada yg populis Kalau Inova tidak populis. Apa harus Inova?,” tanyanya.
Dia berharap kebijakan tersebut ditinjau ulang. Karena saat kesepakatan, ratusan wali murid memang diundang. Namun menurutnya tidak membuat kesepakatan dari nol.
“Jadi disana sudah ditawarkan 3 pilihan. Hanya pada beda tahun Inova. Kesepakatan itu harus dipikir ulang khususnya mobil,” terangnya.
Jawaban Kepala Sekolah
Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid mengatakan bahwa sumbangan tersebut sudah sesuai prosedur.
Dimana penarikan sumbangan dengan membeli berbagai barang itu merupakan program komite.
“Program komite, mitra dari sekolah. Jadi sekolah manut komite, dari sekolah mendata apa yang perlu dibeli , komite yang memutuskan, komite yang memberi kebijakan bersama wali murid,” pungkasnya.
Kepala SMPN 1 mengurai poin-poin alasannya.
Salah satu poin dari sumbangan dari SMPN 1 Ponorogo itu untuk membeli mobil baru Toyota Innova.
Sedangkan dua poin lain adalah membeli 34 unit komputer baru dan membeli alat musik. Jumlah yang harus dibayar untuk membeli 3 point itu ratusan juta dan ditanggung oleh 288 siswa kelas VII SMPN 1 Ponorogo.
Tribunjatim.com mencoba melakukan konfirmasi dengan pihak sekolah. Di tempat parkir SMPN 1 Ponorogo sebenarnya sudah ada 2 mobil, pertama merupakan mobil Mitsubishi Maven yang akan diremajakan. Lalu kedua mobil Isuzu Elf Long,
Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid tidak membantah terkait sumbangan. Dia beralasan sudah melalui komite dan yang memutuskan adalah komite bersama wali murid.
“Memang ada yang mobil lama (Mitsubishi Maven). Cuma sering mogok berulang kali. Pas di Sarangan itu mogok berulang kali. Makanya membeli mobil baru,” ujarnya, Jumat (29/9/2023).
Dia menjelaskan bahwa telah melalui panjang dan melalui pertimbangan yang banyak. Pun dia bertameng telah mendatangkan APH (Aparat Penegak Hukum) saat musyawarah dengan orang tua wali murid:
“Beliau-beliau (APH) memberi sambutan karena sukarela jadi sukarelawan, tidak mematok, tapi kalau ada yangbmiskin, minta keringanan, ada yang bebas,” kata Imam.
Dia mengaku memang ada 3 point yang diminta. Membeli alat musik, membeli komputer dan membeli atau meremajakan mobil sekolah.
“Kami melayani anak sebaik-baiknya, biar optimal melayani anak. Dari sisi apapun juga. Sisi akademik, non akademik misalkan musik, yang akademik komputer juga,” tegasnya.
Untuk komputer, Imam mengklaim bahwa komputer yang ada sudah lama. Tidak layak digunakan untuk siswa. Barangkali, kata dia, bisa dilakukan upgrade komputer melalui komite.
“Kalau musik itu yang lama tidak layak tambal sulam. Bisa diperbaiki tapi ya tambal sulam itu. Ini cari yang baik,” beber mantan kepala SMPN 1 Sampung Ponorogo.
Pun perihal mobil baru, dia mengaku juga digunakan untuk akomodasi. Untuk kegiatan isis maupun mengantar siswa SMPN 1 Ponorogo untuk mengikuti lomba-lomba.
“Barangkali bisa bermanfaat untuk kegiatan anak-anak yang sifatnya meningkatkan kualitas. Utamanya lomba-lomba hampir setiap hari kita akan mengutamakan, lomba apa pun kita layani,” pungkasnya.
Baca berita lainnya di google news
Viral Sumbangan di SMPN 1 Ponorogo
Sumbangan di SMPN 1 Ponorogo
SMPN 1 Ponorogo
Imam Mujahid
Imam Mujahid Kepsek SMPN 1 Ponogoro
Tribunsumsel.com
Sosok Imam Mujahid
Di Depan Bupati, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Putuskan Mundur Buntut Polemik Tarik Sumbangan : Saya Ikhlas |
![]() |
---|
Amarah Wali Murid ke Kepsek SMPN 1 Ponorogo Minta Iuran Rp 1,7 Juta Untuk Beli Mobil: Tidak Penting |
![]() |
---|
Rincian Iuran Siswa SMPN 1 Ponogoro Disuruh Sumbangan Beli Mobil Baru Sekolah, Rp1,7 Juta Per Orang |
![]() |
---|
Penjelasan Komite SMP N 1 Ponorogo Soal Sumbangan Rp 1,6 Juta Untuk Beli Mobil Baru, Disdik Bereaksi |
![]() |
---|
Viral Siswa Dimintai Sumbangan Untuk Beli Mobil Baru Sekolah Meski Sudah Ada 2, Kepsek :Biar Optimal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.