Siswi SD Loncat dari Gedung Sekolah

KPAI Soroti Kasus Siswi SD di Jaksel Loncat dari Lantai 4 Sekolah, Minta Polisi Usut Kasus

Pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ikut menyoroti kasus siswa SD di Jaksel yang tewas melompat dari lantai 4 sekolah, minta polisi usut..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jakarta
KPAI Soroti Kasus Siswi SD Lompat dari Lantai 4 Sekolah di Jaksel, Minta Polisi Usut Tuntas 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ikut menyoroti kasus siswa SD di Jakarta Selatan yang tewas meloncat dari lantai 4 sekolah.

Baca juga: Sosok FF Siswa SMP di Cilacap Korban Penganiayaan Kakak Kelas, Dituding Gabung Geng Lain

KPAI meminta polisi melakukan penyelidikan kasus kematian siswi SDN Petukangan Utara 06, Pesanggrahan, Jakarta Selatan berinisial SR (13) secara transparan.

Gelagat Siswi SD Jaksel Sebelum Loncat dari Lantai 4 Sekolah, Menjerit di WC Lalu Berbuat Nekat
Gelagat Siswi SD Jaksel Sebelum Loncat dari Lantai 4 Sekolah, Menjerit di WC Lalu Berbuat Nekat (Tribun Jakarta/IST)

"Kami mendorong agar proses penyelidikan ini bisa berjalan secara transparan sehingga korban mendapatkan keadilan," kata Aris Adi Leksono selaku Komisioner KPAI kepada wartawan, Kamis (28/9/2023).

Selain itu Aris juga meminta polisi menyampaikan motif korban melompat dari lantai empat gedung sekolah secara utuh dan transparan.

"Kemudian apa yang jadi motif dan seterusnya bisa disampaikan pada masyarakat secara utuh dan transparan pastinya," ujar dia.

Dalam kasus ini, ia memastikan KPAI bakal mengawal dan mengawasi proses penyelidikan polisi.

Aris mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pesanggrahan.

"Kami dari KPAI mendukung itu dan terus akan mengawasi proses (penyelidikan) ini. Kami akan berkoordinasi dengan pak Kapolsek, Kapolres dan Sudin Pendidikan," kata Aris.

Namun, Aris memastikan KPAI tidak akan intervensi terhadap penyelidikan yang dilakukan kepolisian.

Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan.

"Terkait penanganan kasus secara proses hukum, kami serahkan pada kepolisian dan PPA Polres Jaksel untuk lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar dia.

Siswi SDN Petukangan Utara 06, Pesanggrahan, Jakarta Selatan berinisial SR (13) disebut paman korban sempat mengurung diri dan berteriak di toilet sekolah sebelum mengakhiri hidupnya dengan lompat dari lantai empat gedung sekolah pada Selasa (26/9/2023) pagi.
Siswi SDN Petukangan Utara 06, Pesanggrahan, Jakarta Selatan berinisial SR (13) disebut paman korban sempat mengurung diri dan berteriak di toilet sekolah sebelum mengakhiri hidupnya dengan lompat dari lantai empat gedung sekolah pada Selasa (26/9/2023) pagi. (Kolase TribunJakarta.com/Ist)

Saat ini polisi menemukan bukti baru terkait kasus kematian bocah berinisial SR (13), siswi SDN Petukangan Utara 06, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Ia mengatakan, pihaknya telah mendapatkan bukti berupa rekaman CCTV saat kejadian.

Rekaman CCTV itu menunjukkan SR bukan terjatuh saat sedang bermain, melainkan diduga sengaja melompat dari lantai empat gedung sekolah.

"Kami mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut," kata Bintoro kepada wartawan, Rabu (27/9/2023).

Baca juga: Syarat Damai Codeblu Untuk Farida Nurhan, Minta Nonaktifkan Akun Sosmed Imbas Doxing: Gue Punya Hak

Baca juga: Siswi SD di Jaksel Tewas Diduga Loncat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Paman Sebut Korban Bully

Selain CCTV, sambung Bintoro, polisi juga menemukan barang bukti bangku sekolah yang digunakan SR untuk memanjat dan melompat.

"Jadi kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat," ujar dia.

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan seorang siswi SD tergeletak di halaman sekolah di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, viral di media sosial.

Siswi SD tersebut dinarasikan melompat dari lantai empat gedung sekolah.

Salah satu yang mengunggah videonya adalah akun Instagram @lensa_berita_jakarta.

Akun itu menuliskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).

Terungkap peristiwa yang diduga menjadi pemicu R siswi SD nekat meloncat dari lantai 4 gedung sekolahnya, pada Selasa (26/9/2023).
Terungkap peristiwa yang diduga menjadi pemicu R siswi SD nekat meloncat dari lantai 4 gedung sekolahnya, pada Selasa (26/9/2023). (TribunJakarta)

Dalam video yang beredar, siswi yang tergeletak itu mengenakan seragam merah putih.

Sejumlah guru dan karyawan sekolah langsung mengerubungi siswi tersebut untuk melakukan pertolongan.

"Ya Allah tragedi banget. Entah anak kelas berapa ini lompat dari lantai empat. Ya Allah, astagfirullah," ujar perekam video yang tampak histeris.

Korban diketahui sempat dilarikan ke RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan. Namun, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, paman SR bernama Jafar Mursahid, menyebut korban menjadi korban bullying sebelum melompat dari lantai empat.

"Katanya sih dia di-bully di sekolah sama teman-temannya," kata Jafar kepada wartawan di rumah duka di Jalan Palem Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa malam.

Jafar mengungkapkan, korban yang duduk di bangku kelas 6 SD dikenal sebagai sosok yang ceria.

Namun, ia menyebut korban kerap marah jika tubuhnya disentuh oleh teman laki-lakinya.

"Orangnya pintar. Orangnya enggak pernah keluar. Selalu di dalam. Dia kalau ditanya juga senyum. Dia memang orangnya sistemnya punya harga diri. Jadi kalau dipegang badannya dia juga marah," ungkap Jafar.


Penjelasan Pihak Kepala Sekolah

Disisi lain, Kepala SDN 06 Petukangan Utara, Nizar, memberikan klarifikasi mengenai aktivitas muridnya, R (13), sebelum mengalami tragedi mengerikan di sekolah.

Nizar mengungkapkan bahwa sebelum kejadian tersebut, R meminta izin untuk pergi ke toilet saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.

"Dia izin keluar (kelas), mau ke toilet," ungkap Nizar kepada wartawan di wilayah Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Selasa (26/9/2023) malam.

Setelah menyampaikan pernyataan tersebut, Nizar buru-buru memberi pernyataan tambahan bahwa korban terindikasi bermain di luar kelas saat ia mengambil izin ke toilet, sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro.

Kepala SDN Petukangan Utara 06, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Nizar, saat diwawancarai di rumah duka soal siswinya yang diduga melompat dari lantai empat gedung sekolah, Selasa (26/9/2023) malam.
Kepala SDN Petukangan Utara 06, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Nizar, saat diwawancarai di rumah duka soal siswinya yang diduga melompat dari lantai empat gedung sekolah, Selasa (26/9/2023) malam. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

"Itu (sesuai) dari kepolisian. Kan namanya guru enggak tahu, kadang-kadang siswa bermain, kadang-kadang izin ke toilet. Jadi guru sudah memberikan keterangan yang sebenar-benarnya kepada Kapolsek langsung, Pak Tedjo," jelas Nizar.

Sebelumnya, Kompol Tedjo Asmoro telah mengungkapkan bahwa korban terjatuh saat bermain di depan kelasnya yang terletak di lantai 4 gedung sekolah.

"Kronologinya itu korban sedang bermain di pilar-pilar penyangga gedung. Korban kemudian terjatuh setelah itu," kata Tedjo saat dikonfirmasi, Selasa.

Tedjo juga menepis adanya isu bullying yang diderita korban. Tedjo menegaskan belum menemukan indikasi bullying setelah memeriksa sejumlah saksi.

"Enggak ada (bullying) sementara ini. Kami sudah tanya-tanya, enggak ada bully-an di sekolah, apalagi masih-masih anak SD. Tadi kami juga sudah tanya guru-guru semuanya," ucapnya.

Baca juga: Heboh Review Warung Nyak Kopsah, Sentilan Chef Juna untuk Food Vlogger Viral : Merusak Profesi Chef

Lebih jauh, sebelumnya diketahui jika SR tewas setelah diduga melompat dari lantai empat gedung sekolah pada Selasa (26/9/2023) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat itu R sempat dicegah oleh teman temannya.

Namun R tetap nekat untuk melompat dari pinggir lantai 4 sekolah.

R lalu dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

Namun, nyawa korban tetap tak tertolong.

Baca juga berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved