Maulid Nabi 2023

2 Contoh Teks Ceramah Acara Maulid Nabi Muhammad SAW 2023 Singkat, Ada Link Download File PDF

Berikut 2 contoh teks ceramah singkat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa digunakan untuk kegiatan di sekolah dan masjid. Tersedia pula dal

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel.com
2 Contoh Teks Ceramah Acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Penuh Makna dan Ada File PDF Unduh Disini 

TRIBUNSUMSEL.COM - Peringatan Maulid Nabi jadi salah satu moment penting yang cukup dinantikan umat muslim diseluruh dunia termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri peringatan Maulid Nabi kerab diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan, salah satu diantaranya yakni mendengarkan ceramah singkat dari Ustad/Ustazah yang diberikan amanah.

Adapun kegiatan seperti ini bisa diadakan di berbagai tempat, misalnya di sekolahan maupun masjid.

Berikut 2 contoh teks ceramah singkat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa digunakan untuk kegiatan di sekolah dan masjid.

Tersedia pula dalam bentuk PDF yang dapat di unduh melalui link dibawah ini.

  • PDF Ceramah Singkat Maulid Nabi 2023 >>> Disini.

Baca juga: Contoh Proposal Acara Peringatan Maulid Nabi di Sekolah 2023, Lengkap Dalam Bentuk Word dan PDF

=== Contoh Teks Ceramah Maulid Nabi 2023 ===

#Contoh Pertama

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Setiap tanggal 12 Rabiul Awal kita memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang sering disebut Maulid Nabi. Peringatan Maulid Nabi memang tidak diperintahkan secara khusus, baik oleh Al-Qur’an maupun Hadits.

Peringatan ini baru diadakan untuk pertama kali ratusan tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat, yakni pada abad ke-7 hijriah di wilayah Irak sekarang atas perintah Raja Irbil bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri.

Meski tidak ada perintah yang tegas, peringatan maulid Nabi juga tidak ada larangan yang jelas. Sesuatu yang tidak ada perintah sekaligus tidak ada larangan boleh dilakukan.

Hal ini dalam hukum Islam disebut mubah. Sesuatu yang mubah akan mendapatkan pahala apabila ada niat dan tujuan yang baik (ibadah), dilakukan dengan cara yang baik dan terbukti menghasilkan sesuatu yang baik.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Nabi Muhammad SAW lahir dan dibesarkan dalam keluarga sederhana. Dari usia dini beliau sudah yatim piatu. Ayah beliau wafat ketika Nabi masih dalam kandungan. Usia enam tahun, inbundanya wafat.

Lalu disusul kakek beliau juga wafat. Dan akhirnya beliau diasuh Paman Abu Thalib.

Abu Thalib sendiri bukan orang kaya, padahal putranya banyak. Keadaan inilah yang menjadikan beliau harus bekerja keras sejak kecil untuk mencari nafkah.

Beliau pernah menjadi penggembala kambing. Juga beliau pernah membantu pamannya berjualan di Syam.

Yang terakhir ketika sudah dewasa beliau bekerja sebagai buruh atau karyawan pada seorang janda bernama Khadijah. Pekerjaan beliau adalah menjalankan perdagangan di perusahaan janda tersebut.

Dari buhungan seperti itulah kemudian beliau menikah dengan Khadijah yang tak lain adalah majikannya sendiri.

Allah sekali-kali tidak bermaksud meninggalkan Nabi Muhammad di waktu kecilnya. Tidak pula Allah bermaksud menelantarkan hidup beliau sehingga beliau harus bekerja keras mencari nafkah meskipun masih kanak-kanak.

Justru Allah SWT sedang mempersiapkan beliau menjadi seorang pemimpin besar kelak di kemudian hari. Seorang pemimpin harus peka terhadap kesulitan-kesulitan yang dipimpinnya dan dapat memberikan solusi dari kesulitan-kesulitan itu.

Kepekaan seperti itu sulit dimiliki oleh para pemimpin yang tidak pernah mengalaminya sendiri kesulitan-kesulitan seperti itu.

Dengan kata lain, Allah sesungguhnya menggembleng jiwa dan sikap mental beliau untuk menghadapi berbagai macam kesulitan dan tantangan berkaitan tugas beliau kelak menjadi seorang nabi.

Apalagi beliau disiapkan dan ditetapkan oleh Allah SWT menjadi nabi terakhir hingga akhir zaman.

Dalam hidup ini yang terpenting adalah apa yang terjadi di akhir dan bukan di permulaan. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

Maka bisa dimengerti Nabi Muhammad hidup dalam kesulitan di masa kecilnya karena semua kesulitan itu bermanfaat membentuk karakter beliau menjadi seorang yang tangguh lahir dan batin – jiwa dan raga.

Ketangguhan seperti itu memang sangat diperlukan kelak ketika Nabi Muhammad berdakwah menyampaikan wahyu dan kebenaran dari Allah SWT kepada seluruh umat manusia.

Kita semua tahu bahwa dalam berdakwah Nabi Muhammad SAW menghadapi banyak hambatan, gangguan dan bahkan ancaman pembunuhan dari berbagai pihak, terutama dari kelompok yang dipimpin Abu Jahal dan kawan-kawan.

Tetapi semua hambatan, gangguan dan ancaman itu dapat dilalui dengan baik karena Nabi Muhammad SAW sudah terlatih menghadapi kesulitan-kesulitan sejak kecil.

Baca juga: 5 Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW 2023 Singkat dan Menyentuh Hati, Cocok Bagikan IG, WA Hingga FB

#Contoh Ceramah Kedua

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta jajarannya, Bapak Ibu Guru, dan Bapak/Ibu Wali Kelas, serta staf tenaga kependidikan lainnya. Juga siswa-siswi SD Kenanga yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan kebaikannya, kita semua masih dapat hadir dalam pertemuan hari ini.

Khususnya dalam acara yang begitu spesial yaitu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya.

Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat muslim dari zaman kegelapan menuju terang.

Bapak Ibu Guru sekalian beserta teman-teman, dalam rangka memperingati maulid Nabi ini izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.

Saya ingin menyampaikan mengenai utusan Allah SWT yang paling mulia ini.

Tentunya setiap muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al Amin yang artinya 'dapat dipercaya'.

Sebuah gelar mulia untuk yang menunjukkan masyarakat pada saat itu telah mengakui kejujuran beliau.

Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat. Kejujuran dimulai dari kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini.

Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun guru harus menerapkan kejujuran. Misalnya dengan tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman.

Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal jujur.

Namun perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, maka perilaku terpuji dan jujur harus tetap dijalankan.

Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai berikut:

لَقَ كَانَ لَكُ فِ رَسُلِ اللّٰهِ اُوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَ كَانَ يَجُوا اللّٰهَ وَايَمَ ااٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِرًا

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW yaitu suri tauladan bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Tentunya mendapatkan gelar Al Amin menjadi sanjungan tersendiri bagi seorang Muslim. Amalan kejujuran Nabi Muhammad merupakan salah satu dari akhlak mulia lainnya yang harus kita tiru, semoga kita semua mampu mengamalkannya.

Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hari ini.

Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat Muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

***

Baca juga: 3 Hikmah dari Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal Beserta Manfaatnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved