Tunas Daihatsu Gelontorkan CSR Pendidikan Perbaiki Lapangan Basket SMP Karya Sakti Palembang

Bantuan yang diberikan berupa perbaikan lapangan basket yang akan disemen ulang dan di cat warna warni sehingga terlihat lebih hidup dan menarik.

Penulis: Hartati | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
PT Tunas Daihatsu Palembang menyerahkan bantuan CSR pendidikan pembangunan lapangan basket SMP Karya Sakti Simpang Dogan Palembang, Jumat (22/9/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tunas Daihatsu Palembang menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Karya Sakti Simpang Dogan Sako Palembang, Jumat (22/9/2023).

Bantuan yang diberikan berupa perbaikan lapangan basket yang akan disemen ulang dan di cat warna warni sehingga terlihat lebih hidup dan menarik.

Bantuan diserahkan langsung tim Tunas Daihatsu yakni Dahlia Maria Customer Relation Manager Tunas Daihatsu, Tan En Tung, Kepala Cabang Tunas Daihatsu Palembang, Hendro Sihombing Kepala Bengkel Tunas Daihatsu Palembang, Rizkita Corporate Communication dan Harliza Customer Relation Officer secara simbolis kepada Kepala dan Wakil kepala SMP Karya Sakti Fuji dan Novi.

Customer Relation Manager Tunas Daihatsu Dahlia Maria mengatakan Daihatsu memiliki fokus CSR pendidikan dan lingkungan termasuk dukungan bantuan jika ada korban bencana alam.

SMP Karya Sakti dipilih sebagai sekolah yang mendapat bantuan karena sekolah ini dinilai gigih memperjuangkan pendidikan di tengah ketatnya persaingan sekolah yang ada saat ini.

"Kita lihat sekolah yang ada di pinggir jalan sudah banyak dapat bantuan dan ternyata ada yang merekomendasikan SMP Karya Sakti setelah dilihat memang benar dan sesuai," ujar Dahlia.

Kepala SMP Karya Sakti Fuji Rohyati bersyukur sekolah yang dia pimpin mendapat bantuan karena selama ini sekolah tersebut hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.

Semua bangunan sekolah dan fasilitas yang ada saat ini mulai dari kelas, kursi, meja, lapangan basket, komputer, AC dan lainnya adalah bantuan sekolah.

Sekolah tetap bertahan meski hanya memiliki 30 siswa dari total 3 kelas yang ada. Delapan dari 30 siswa tersebut belajar gratis karena siswa dari panti asuhan.

"Alhamdulillah dapat bantuan karena selama ini guru yang mengajar ada 16 orang itu tidak digaji hanya mengajar karena amal dan ikhlas kalaupun digaji cuma seadanya saja karena yang lancar bayaran cuma tiga siswa saja," kata Fuji.

Dengan dibangunnya lapangan basket tersebut diharapkan bisa menarik minat siswa bersekolah di sekolah tersebut sehingga sekolah kembali ramai lagi. (tnf/ADV))

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved