Berita Kilang Pertamina Plaju

Lewat Skill Ecoprint, Kilang Pertamina Plaju Berdayakan Kaum Perempuan di Sekitar Perusahaan

Kegiatan pelatihan yang sekaligus digabung pelatihan pemasaran produk ini dilaksanakan dengan melibatkan Universitas Sriwijaya dan Gallery Wong Kito.

Editor: Sri Hidayatun
Dokumentasi Kilang Pertamina Plaju
PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju terus berkomitmen dalam memberdayakan potensi lokal masyarakat di sekitar perusahaan. 

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG— PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju terus berkomitmen dalam memberdayakan potensi lokal masyarakat di sekitar perusahaan.

Pemberdayaan yang dilakukan kali ini, menyasar kaum perempuan di Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, sejak Sabtu (16/9/2023) hingga Senin (18/9/2023).

Puluhan ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Rosella dan Melati, dibekali dengan keterampilan pembuatan batik Ecoprint.

Kegiatan pelatihan yang sekaligus digabung pelatihan pemasaran produk ini dilaksanakan dengan melibatkan Universitas Sriwijaya dan Gallery Wong Kito.

Pjs Area Manager Kilang Pertamina Plaju Perliansyah mengatakan pelatihan ini merupakan kegiatan yang selaras dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bidang pemberdayaan perempuan.

Baca juga: Kilang Pertamina Plaju Berhasil Sabet Penghargaan Platinum di Ajang ENSIA 2023

“Kami ingin kaum ibu juga memiliki kecakapan lain selain mengurus rumah tangga sehingga mereka dapat berdaya dari sisi ekonomi,” katanya. 

Munculkan Siklus Ekonomi Berkelanjutan

Menurutnya, sebelum dijadikan bahan untuk kerajinan ecoprint, aneka dedaunan yang ada di taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dalam program Kampung Pangan Inovatif di Kelurahan Plaju Ulu hanya dimanfaatkan sebagai tambahan bahan untuk obat herbal.

Kilang Pertamina Plaju Berdayakan Kaum Perempuan di Sekitar Perusahaan
PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju terus berkomitmen dalam memberdayakan potensi lokal masyarakat di sekitar perusahaan.

Pemanfaatan dedaunan menjadi bahan ecoprint ini juga dinilai dapat mengurangi sampah dan memunculkan siklus ekonomi berkelanjutan. Apalagi, peminat pakaian maupun produk fesyen lain berbahan ecoprint juga cukup tinggi. 

“Produk ecoprint ini cukup laku di pasaran karena memang motifnya yang unik. Satu motif hanya untuk satu motif sehingga produk fesyen ecoprint memang mendapatkan tempat di hati konsumen,” jelas Perliansyah.

Baca juga: Kilang Pertamina Plaju Kumpulkan 300 Kantong Darah, Wujud Kepedulian Pada Kemanusiaan

Salah satu peserta pelatihan dan pemasaran ecoprint, Jamiah, yang juga merupakan local hero program Kampung Pangan Inovatif mengaku senang mengikuti pelatihan tersebut.

Baginya pelatihan ini dapat menjadi bekal untuk memproduksi ecoprint. 

“Biasanya melihat produk ecoprint yang indah-indah dari video saja tetapi kini saya bisa membuatnya. Motifnya pun bisa saya tentukan sendiri. Saya semakin siap memproduksi kain ecoprint dalam jumlah besar,” ujarnya.

Baca berita menarik lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved