Wisuda Daerah Universitas Terbuka Palembang Berlangsung Khidmat

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG- Wisuda daerah Universitas Terbuka Palembang periode II tahun 2023 program Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana berlangsung khidmat di Ballroom Hotel Santika premiere Palembang, Rabu (30/8/2023).

Direktur UT Palembang Dr. Meita Istianda, S.IP., M.Si mengatakan sebanyak 1800 mahasiswa dari semua fakultas dan program studi telah lulus pada 2023.2. Namun yang mendaftar dan hadir pada Wisuda sebanyak 1227 orang.

Dari ribuan alumni yang telah diwisuda tersebut masih didominasi terbanyak oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Namun tahun ini trend mahasiswa yang kuliah di Universitas Terbuka Palembang mengalami pergeseran lebih banyak didominasi oleh millenial, sehingga trend Fakultas dan program studi yang diminati juga ikut bergeser.

Mahasiswa yang mendaftar kuliah semester ini sekitar 11 ribuan mahasiswa yang berasal dari 17 kabupaten kota di Sumsel.

Baca juga: UT Palembang Latih Puluhan Tutor, Tingkatkan Kualitas

Fakultas dan dan program studi terbanyak yang dipilih mahasiswa yakni Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), urutan kedua ditempati oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tetap jadi fakultas favorit meski turun ke peringkat ketiga dan yang keempat Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

Banyaknya mahasiswa yang kuliah ini juga bagus, karena ketersedian SDM ke depan semakin meningkat.  Universitas  Terbuka berkomitmen selalu menjaga kualitas lulusannya.

Dr. Meita berterimakasih pada Pemprov. Sumsel yang sangat mensupport UT Palembang, dari pemberian beasiswa yang tidak pernah putus sampai dukungan dalam penggunaan sarana dan prasarana dari tempat tutorial sampai ujian. 

"Program Sumsel maju untuk semua itu nyata dan terbukti dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujarnya.

Sementara itu Ketua Senat UT Prof Dr Hanif Nurcholis mengatakan selain bertambahnya keterampilan juga harus dibarengi dengan bertambahnya etika karena tidak kalah pentingnya selain ilmu yang tinggi.

Alumni juga diminta agar bisa berpikir kritis dan menyelesaikan masalah sesuai dengan yang diajarkan selama ini saat kuliah yakni sehingga menjadi lulusan problem solving.

Saat berada di masyarakat pun problem solving ini harus terus dikembangkan sehingga bisa menganalisa dan mencari solusi dari masalah yang ada baik masalah pribadi, keluarga, masalah pemerintahan dari tingkat terendah dari desa hingga kabupaten atau kota, provinsi bahkan bernegara.

"Jadi alumni harus bisa berkontribusi mencari solusi masalah bukan cuma pintar karena menghafal saja sebab tanpa kuliah juga secara individu bisa pintar tidak perlu repot kuliah," ujar Prof Hanif.