Arti Kata Bahasa Arab

Arti Faidza Azamta Fatawakkal Alallah, Bacaan Surat Ali Imran Ayat 159, Antara Tekad Kuat & Tawakal

Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Faidza Azamta Fatawakkal Alallah, Bacaan Surat Ali Imran Ayat 159, Jika Telah Bertekat Maka Bertawakkallah. 

Isi kandungan surat Ali Imran ayat 159 menjelaskan tentang beberapa hal, yakni sikap demokratis dalam masyarakat, yaitu bermusyawarah dalam segala urusan (penting). Sikap memaafkan dan bertekad bulat dan tawakkal.


Musyawarah

Musyawarah adalah jalan yang dianjurkan dalam Islam, untuk mencapai mufakat.
Dengan bermusyawarah akan timbul sikap saling memberi dan menerima, saling tenggang rasa yang tentunya akan menciptakan kedamaian dan kesejahteraan.

Sikap memaafkan adalah bagian dari ciri ciri orang yang takwa. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Ali Imran Ayat 133-134.

surat Ali ‘Imran ayat 133-134. Firman tersebut berbunyi:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”


Selanjutnya dijelaskan pada ayat ke 134 yang berbunyi:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ


“(yaitu) orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema‟afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”


Bertekad kuat

Tekad kuat menjadi kunci keberhasilan Suatu saat, seseorang pernah bertanya ke pa da Ibnu al-Jauzi. Orang tersebut menanyakan perihal bolehkah ia bersenang-senang dan berhibur sejenak untuk melupakan sementara waktu akan kepenatan hidup?

Ibnu al-Jauzi yang dikenal pakar dan piawai itu pun menjawab, “Jangan biarkan dirimu lalai,” kata tokoh yang bernama lengkap Abdurrahman bin Ali bin Mu hammad bin al-Jauzi al-Qu rasyi al- Baghdadi itu.


Tawakkal
Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal yaitu menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.

Ini sebagai sikap terakhir setelah semua dilakukan, serahkan hasilnya kepada Allah.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved