Oknum TNI Diduga Ngamuk

Klarifikasi Keluarga, Pratu Y dan Serda RP Tegur Warga Putar Musik Remix Kencang Malah Dikeroyok

Pihak keluarga Oknum TNI diduga ribut dengn warga di Lorong Budiman Kelurahan 35 Ilir angkat bicara.Nana perwakilan pihak keluarga kepada Tribunsums

|
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Moch Krisna
Dok.Warga
Klarifikasi Anggota Keluarta TNI Diduga Ngamuk, Warga Tak Terima Ditegur Saat Putar Musik Remix Volume Kencang 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rachmad Kurniawan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pihak keluarga Oknum TNI diduga ribut dengan warga di Lorong Budiman Kelurahan 35 Ilir angkat bicara.

Nana selaku pihak keluarga pun angkat bicara, kepada Tribunsumsel.com, Nana menceritakan kronologi lengkap yang berbeda dari pihak warga dan RT setempat.

Ia membantah jika musik yang diputar saat kejadian adalah lagu kemerdekaan, justru yang sedang diputar saat itu adalah musik remix.

"Yang diputar itu musik remix yg sangat keras dan saat itu tidak ada tanda tanda diadakan nya lomba. ujar Nana saat dikonfirmasi Jumat (18/8/2023).

"Musik remix yang diputar dalam volume besar dan kami ada bukti video-videonya, " katanya.

Dia menerangkan jika sebelumnya beberapa warga sempat mengeroyok pasangannya dan kakak iparnya hingga ke pintu rumah.

RP saat itu malah dipegangi warga dan mengalami luka-luka.

"Dua anggota TNI dikeroyok oleh warga karena warga tidak setuju ditegur menggunakan speaker musik remix yang sangat keras.

Akibat dikeroyok pasangan saya dan kakak iparnya luka, " ujarnya.

Pernyataan Kapendam II Sriwijaya

Kapendam II Sriwijaya Letnan Kolonel Inf Rohyat Happy Ariyanto angkat bicara terkait video viral dua oknum TNI yang ngamuk saat keramaian lomba HUT ke 78 RI 17 Agustus 2023. 

Dikatakan Rohyat, keributan yang terjadi antara 2 oknum TNI dan warga disana sudah dimediasi Dandim 04/18 Palembang. 

"Saat ini sedang ditindaklanjuti oleh pak Dandim, yang bersangkutan tengah melakukan mediasi, " ujar Rohyat saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (18/8/2023). 

Mediasi dilakukan di kantor lurah 35 Ilir Palembang.

Rohyat membenarkan yang bersangkutan yakni Pratu Y bertugas di Kodim 04/18 Palembang, namun ia tak mendetail yang bersangkutan tugas di bagian apa. 

"Iya benar (anggota TNI). Tapi lebih jelasnya tanya ke Dandim karena sedang melakukan mediasi, " ujarnya. 

Ketika ditanya soal sanksi teguran, ia menegaskan jika langkah tersebut bergantung pada hasil mediasi yang sedang dilakukan. 

"Kita akan cek dulu, kita dalami. Nanti hasilnya tunggu hasil mediasi, " tandasnya. 

Sementara itu Dandim 04/18 Palembang, Letkol Czi Arief Hidayat belum memberikan keterangan ketika dihubungi.  

Kesaksian Warga dan Ketua RT

Ketua RT RT 22 Kelurahan 35 Ilir Palembang angkat bicara terkait video viral dua oknum TNI ngamuk di wilayahnya tepat pada HUT ke 78 RI, Kamis (17/8/2023). 

Diduga 2 oknum TNI ngamuk karena tidak senang ketika warga menghidupkan speaker kecil yang sedang memutar lagu Kemerdekaan saat memeriahkan HUT RI. 

Hal ini sontak saja memicu kemarahan warga. 

Untuk diketahui, dua oknum TNI ngamuk tersebut yakni Pratu Y (Dinas di TNI AU) dan Serda RP (Dinas di Kodim)  yang merupakan anak dan menantu dari salah satu warga di sekitar TKP yakni Hidun Diana (59). 

Warga saat menunjukkan lokasi 2 Oknum TNI Ngamuk saat lomba HUT ke 78 RI di Palembang, Kamis (17/8/2023) (TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN)
Ketua RT 22 Bety (48) mengatakan, Kronologi berawal ketika suara gaduh terdengar saat ia sedang berada di dalam rumah.

Sementara warga sedang menyelenggarakan lomba 17-an.

"Kejadian siang kemarin, setelah istirahat sebentar lalu lanjut lomba. Agung (warga) ini kan sedang menyalakan lagu Kemerdekaan saat lomba tiba-tiba dua orang itu keluar dari rumah buka pagar dan yang pakai seragam loreng itu menendang speaker , " ujar Bety saat dijumpai, Jumat (18/8/2023). 

Warga saat menunjukkan lokasi 2 Oknum TNI Ngamuk saat lomba HUT ke 78 RI di Palembang, Kamis (17/8/2023).

Setelah menendang speaker, kedua oknum TNI itu berdebat dengan warga lalu salah satunya masuk lagi ke dalam rumah.

Tak lama kemudian kembali keluar dengan membawa satu sajam jenis parang. 

Bety juga menjelaskan jika kedua oknum TNI ngamuk itu bukan warganya, namun ibu mereka lah yang tinggal di lingkungan RT-nya. 

"Setelah berdebat dengan warga, rombongan itu masuk ke dalam rumah dan mengambil sebilah parang. Kemudian ribut lagi, untung warga tidak anarkis, " katanya. 

Agar situasi tidak semakin jadi, Bety akhirnya menghubungi Kanit Binmas Polsek setempat untuk meredam keributan.

Kemudian ia juga menghubungi pihak Denpom. 

"Saya menghubungi polisi dan Denpom, Alhamdulillah dari Binmas Polsek datang dan Denpom mengamankan dua oknum tersebut sekitar pukul 14.30 WIB, " ungkapnya. 

Agung (24) pemilik speaker yang dirusak oleh dua orang oknum TNI mengatakan, ketika menendang speaker keduanya sambil meneriakkan tentang izin menggunakan speaker. 

Posisi rumah orang tua oknum TNI itu berhadapan dengan rumahnya. 

"Dia nanya 'ada izin apo kalian pakai musik ini? ," ungkap Agung. 

Ia menerangkan, orang yang menendang speaker adalah Pratu Y yang saat itu menggunakan seragam dinas loreng.

Sementara Serda RP memegang parang. 

"Yang nendang yang pakai baju loreng. Sambil membentak mereka debat dengan saya, setelah itu masuk ke rumah satunya mengambil parang. Kami tidak saling serang cuma adu mulut, " katanya. 

Atas kejadian itupun, anaknya yang masih bayi trauma karena saat kejadian Agung sedang menggendong anak. 

"Anak saya sampai trauma karena dia bentak-bentak saya di depan anak yang masih bayi, " katanya. 

Ia berharap kedua oknum tersebut meminta maaf dan sadar akan perbuatannya. 

"Semoga sadar dan minta maaf ke kami. Supaya cepat selesai, " katanya. 

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved