Seputar Islam

2 Naskah Khutbah Jumat Seputar Kemerdekaan Indonesia untuk Memperingati HUT RI 17 Agustus 2023

Kumpulan Naskah Khutbah Jumat Tema HUT Ke 78 RI, 17 Agustus 2023 seputar tema Kemerdekaan Indonesia.

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Novaldi Hibaturrahman
Tribun
Kumpulan Naskah Khutbah Jumat Tema HUT Ke 78 RI, 17 Agustus 2023 seputar tema Kemerdekaan Indonesia. 

Namun rakyat Indonesia di Surabaya tidak menyerah dan dengan berbekal binkai ketauhidan yaitu Resolusi atau Fatwa Jihad yang dikeluarkan tanggal 22 Oktober 1945 dan dipelopori oleh Hadratus Syeh K.H. Hasyim Asy’ary yang subtansi isinya penolakan kembalinya kekuasaan kolonial (Penjajah) dan mengakui kekuasaan Republik Indonsia yang baru merdeka sesuai hukum Islam dan memerangi penjajah hukum wajib.

kemudian dinyatakan dalam fatwa tersebut bahwa yang gugur dalam melawan penjajah hukumnya syahid karena berjuang fi sabilillah melawan penjajah untuk mempertahankan kemerdekaan.

Kemudian bingkai ketauhidan berupa Gema Takbir Allahu Akbar yang dikumandangkan oleh Bung Tomo pada saat pidatonya tanggal 10 November 1945 menjadi penyemangat arek arek Suroboyo khususnya yang tidak gentar oleh serangan 30,000 pasukan Inggris di Surabaya. Bung Tomo mengatakan “Andai tidak dengan kalimat Allahu Akbar, saya tidak tahu dengan apa membakar semangat para pemuda melawan penjajah”, sebagai penghormatan atas perjuangan mempertahankan kemerdekaan, maka tanggal 10 November dinyatakan sebagai hari Pahlawan dan diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah.

Alhamdulillah, kini Indonesia memperingati hari kemerdekaannya yang ke-77 dengan mengusung tema besar secara Nasional “Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat” maka untuk meraih apa yang diusung oleh tema tersebut, maka kita perlu memaknai kemerdekaan dengan bingkai ketauhidan, sebagaimana para pejuang dahulu berjuang dengan bingkai ketauhidan seperti kumandang kalimat tasbih, tahmid, dan takbir serta yakin akan kekuatan yang dimiliki Allah subhanahu wata'ala akan diberikan kepada orang-orang yang bertauhid, meyakini bahwa tiada kekuatan kecuali dari Allah subhanahu wata'ala, tidak ada pemberi keselamatan dan keamanan kecuali Allah subhanahu wata'ala, tidak ada pelindung kecuali Allah, tidak ada pemberi rezeki kecuali Allah dan seterusnya hanya kepada Allah subhanahu wata'ala kita beribadah dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan.

Hal yang Perlu Ditingkatkan Dalam Memaknai Kemerdekaan dengan Bingkai Ketauhidan

Dalam memaknai kemerdekaan dengan bingkai ketauhidan di alam kemerdekaan ini beberapa hal yang perlu kita tingkatkan yaitu:

1. Rasa syukur kepada Allah subhanahu wata'ala atas nikmat kemerdekaan ini, semoga dengan rasa syukur yang ikhlas, Allah subhanahu wata'ala akan menambah kemerdekaan dan membantu kita untuk memertahankannya. Firman Allah subhanahu wata'ala:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya : “Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan; sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatku) maka pasti adzab-Ku sangat berat” (QS. Ibrahim/14 : 7).

2. Meningkatkan Iman dan Takwa kepada Allah subhanahu wata'ala agar kemerdekaan yang kita nikmati menjadi Berkah untuk bangsa Indonesia, firman Allah subhanahu wata'ala:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Artinya: “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) maka kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan” (QS. al-Araf/7 : 96).

3. Mengisi Kemerdekaan dengan membangun keseimbangan antara kepentingan akhirat dan dunia, dengan berbuat berbagai kebaikan dan yang bermanfaat bagi umat manusia.

Di antaranya turut melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, serta tidak membuat kerusakan di muka bumi ini karena Allah subhanahu wata'ala tidak suka kepada orang yang suka berbuat kerusakan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved