Arti Kata Bahasa Arab

Pengertian Hadits Muttafaq Alaih Adalah, Sering Ditemukan dalam Riwayat Hadits, Begini Memahaminya

Hadits muttafaq alaihi artinya adalah hadis yang disepakati keshahihannya dengan syarat-syarat tertentu.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Pengertian Hadits Muttafaq ‘alaih Adalah, Sering Kita Temukan dalam Riwayat Hadits, Begini Memahaminya. 


Jika diriwayat Bukhari di kitabnya yang lain, seperti kitab Adabul Mufrad, kitab Tarikh atau yang lainnya, maka tidak berlaku istilah muttafaq ‘alaih.


Istilah inilah yang digunakan oleh umumnya ulama hadis mutaakhirin.

Kedua, hadis yang diriwayatkan 3 imam, Bukhari, Muslim dalam kitab shahihnya dan imam Ahmad dalam al-Musnad.

Ini merupakan istilah yang digunakan Majduddin Abul Barakat Abdus Salam dalam kitabnya Muntaqa al-Akhbar (al-Muntaqa fi al-Ahkam as-Syar’iyah min kalam Khoiril Bariyah).

Ketiga, hadis yang sanadnya sahhih, perawinya bebas dari cacat dan penilaian negatif dari para ulama, meskipun tidak diriwayatkan Bukhari, Muslim, maupun Imam Ahmad. Dengan kata lain, hadis yang disepakati shahih menurut para ulama ahli hadits, meskipun tidak diriwayatkan Bukhari & Muslim.

Ulama yang menggunakan istilah muttafaq ‘alaih dengan makna seperti di atas adalah al-Hafidz Abu Nua’im dalam kitabnya Hilyah al-Auliya.

Syarafuddin Ali bin al-Mufadhal memberikan pejelasan penggunaan istilah muttafaq ‘alaih menurut Abu Nuaim.

‘Muttafaq ‘alaih’ adalah hadis yang diriwayatkan Bukhari & Muslim dalam kitab shahihnya.

Namun yang beliau maksud adalah hadis yang perawinya selamat dari celah kekurangan dan tidak ada celaan dengan illah (cacat), menurut yang saya tahu. (al-Arba’un ‘ala at-Thabaqat, hlm. 457).

Berikut contoh hadits mutaffaq alaih:

 

Hadits Muttafaq Alaih tentang Riba Termasuk Dalam 7 Dosa Besar
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ ‏"‏‏.‏ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا هُنَّ قَالَ ‏"‏ الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ ‏"‏‏

Artinya:

"Jauhi tujuh hal yang membinasakan! Para sahabat berkata, "Wahai, Rasulullah! apakah itu? Beliau bersabda, "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa haq, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang dan menuduh wanita beriman yang Ialai berzina" (HR. Muttafaq 'alaih). 

 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved