Bocah PAUD Dianiaya Guru di Banjarmasin
Kronologi Guru PAUD di Banjarmasin Banting Murid hingga Patah Tulang, Berawal Senderan ke Badan
Seorang guru PAUD diduga tega membanting tubuh siswa bernama El (4) lantaran kesal tubuhnya disandari. San ibu melaporkan ke Unit PPA Polda Kalsel
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM- Nasib malang menimpa siswa PAUD di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang mengalami tindak kekerasan dari gurunya.
Seorang guru PAUD diduga tega membanting tubuh siswa bernama El (4) lantaran kesal tubuhnya disandari.
Hal tersebut diungkapkan oleh ibunda EL, Rizka Ahmadi yang telah melaporkan ke Unit PPA Polda Kalsel pada akhir Mei 2023.
Awalnya Rizka Ahmadi menduga jia EL cedera karena kecelakaan saat bermain di lingkungan PAUD sang anak.
Baca juga: Ayah Sultan Rifat Alfatih Sampai Investigasi Sendiri Kecelakaan Anaknya Gegara Laporan Ditolak

Sekitar tiga bulan sebelumnya EL mengalami sakit pada bagian bahu.
Ketika diperiksa berdasarkan hasil l rontgen, diketahui bahwa tulang selangka patah dan juga sendi bahu El bergeser.
Hingga, penyebab sang anak patah tulang diungkap oleh seorang saksi yang menelpon Rizka.
Saksi tersebut mengetahui kalau El ternyata menjadi korban penganiayaan oleh gurunya di sekolah.
"Jumat setelah sholat subuh saksi mata menelepon karena merasa tidak tenang hidupnya belom menyampaikan kebenaran kepada orang tua murid,
Karena 'Anda ibunya berhak tahu kejadian sebenarnya anak anda'," tulis Rizka.
Baca juga: Babak Baru Kasus Norma Risma Diselingkuhi Suami dengan Ibu Kandung, Terancam Ada Tersangka
Mengetahui hal tersebut Rizka langsung menangis histeris.
"Dihari yang sama setelah mendengar keterangan saksi, dengan kondisi gemetar dan menangis mmbayangkan balita 4t tahun ini dikala itu, saya pun langsung ke PPA Polda Banjarmasin, UPTD PPA Provinsi dan Dinas Pendidikan Banjarmasin untuk melaporkan kekerasan anak yang terjadi kepada El di sekolah," tulis Rizka, dalam unggahan instagramnya.
Adapun diceritakan saksi, kejadian tersebut berawal dari El yang menunggu jemputan di PAUD.
Ia pun menyandarkan badannya ke arah sang guru.
Guru tersebut kemudian bertanya siapa yang menyender ke tubuhnya.
Salah seorang murid, menjawab kalau yang menyender pada tubu guru tersebut adalah EL.
Guru itu langsung menarik tangan kiri EL dengan keras hingga terbanting ke lantai.
"Secara logika dan kenyataan, ini bukan gerakan spontan atau refleks yang Seperti dibilang pihak sana (pihak PAUD) Karena oknum guru sempat bertanya jelas 'siapa ini? (yang nyender dibelakang oknum guru)' dijawab saksi 'El'..dan setelah mendengar dan mengetahui Elzam yang nyender oknum ini langsung menarik dengan keras tangan kiri Elzam smpai Elzam terhempas keras dilantai(keterangan 2 saksi kunci ditempat kejadian)," ujarnya.
Rizka mengaku sangat kecewa dengan sikap PAUD, karena menutupi tindakan penganiayaan tersebut.
"Dan kecewa besarnya kami, sekolah menutupi kejadian sebenarnya dengan alasan dampak nya ke nama baik sekolah," tulis Rizka.
Sudah Masuk Penyidikan
Dua bulan berlalu, kasus murid PAUD dianiaya gurunya akhirnya berjalan.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalsel sudah melakukan gelar perkara kasus ini.
Bahkan telah dinaikkan statusnya ke penyidikan oleh penyidik PPA Ditreskrimum Polda Kalsel.
"Kami sudah gelar perkara untuk dinaikkan ke penyidikan," ujar Kepala Unit PPA Polda Kalsel, AKP Siti Rohayanti, kepada Banjarmasinpost.co.id, Sabtu (29/7/2023).
Pihaknya sudah menyampaikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada pelapor alias orangtua dari siswa PAUD yang diduga mengalami kekerasan.
"Pelapor sudah menerima SP2HP atas perkembangan kasusnya dan kami sampaikan saat pertemuan di UPTD PPA Kalsel," katanya.
Baca berita lainnya di google news
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.