Syok, Hal Pertama Dilakukan Rendy Kjaernett Usai Perselingkuhan Mencuat, Langsung Cari Istri

"Hari keempat Lady pulang ketemu sama Lady, gue ajak ngomong pas ada mama, mama nengahin," jelasnya.

"Gue cuma mikir anak-anak gimana, nanti kalau dilihat sama anak-anak gimana karena jejak digital ini kan lama," sambungnya.

"Gue tahu gue salah, Lady juga emosinya masih tinggi, ya udah gue tenangi dulu gue terima. Tapi kalau boleh jujur gue bersyukur ini terjadi karena gue gak tahu gimana cara berhentinya gimana," bebernya.

Baca juga: Bertemu Tim Pengacara, Rendy Kjaernett Ucap Terima Kasih, Sinyal Damai dengan Lady Nayoan?

Alasan Rendy Kjaernett Selingkuh

Rendy mengaku awalnya hanya menjadikan adik Raffi Ahmad hanya sebagai teman curhat saat ada masalah.

"Selama pernikahan, kami punya segala macam masalah. Butuh cerita, tapi gue sudah terlanjur buat salah. Entah gue bikin salah gimana atau gue kecewain gimana," ungkap Rendy Kjaernett.

Rendy mengaku kenapa dirinya bercerita kepada wanita lain karena ia tak ingin menambah beban sang istri, sehingga dirinya memutuskan untuk bercerita kepada Syahnaz.

"Gue tipe orang yang, gue tahu dia sudah punya masalah gede, dia hidupnya sendiri sebelum ketemu gue. Jadi untuk gue nambah beban lagi ke dia itu nggak adil buat gue, apalagi untuk kebodohan yang gue buat sendiri," terang Rendy Kjaernett.

Baca juga: Awal Mula Rendy Kjaernett Selingkuh dengan Syahnaz, Sering Curhat Lalu Nyaman, Ibaratkan Drag Race

Namun ternyata setelah menceritakan keluh kesahnya kepada Syahnaz, ternyata hal itu menjadi bumerang bagi dirinya sehingga dirinya mengaku muncul perasaan pada istri Jeje itu.

"Akhirnya kekecewaan yang gue harusnya bisa ngomong ke dia, gue tahan. Ternyata itu jadi bumerang sendiri buat gue," sambungnya.

"Awalnya gak ada kepikiran untuk selingkuh, jadi gue lagi di masa kelam, yang tahu isi kepala gue cuma gue, tiba-tiba ketemu orang yang nyambung. Jadi semua demand yang ada di kepala itu hilang," bebernya.

"Ya, jadi gimana ya. Lo lagi masa kelam yang tahu cuma lo, ketemu sama orang yang akhirnya nyambung. (Permasalahan) yang ada di kepala gue sudah cukup lamalah, jadi kebayanglah relief-nya kayak apa," sambungnya.

"Ada perasaan bersalah saat menjalaninya, bingung mau keluarnya gimana. Gue sempat mikir mau berhenti tapi gue mikir gue mau keluar tapi gue sudah terlanjur," bebernya.

"Gimana sih lu bisa numpahani cuma sama ni orang doang (Syahnaz), otomatis ada perasaan nyaman," sambungnya.

"Ibaratnya lo lagi drag race, lintasan lurus, saat lo sadar sudah di kecepatan berapa, berapa km lagi ada tembok penghalang. Mau tarik rem tangan nanti mobilnya enggak stabil, lo biarin mobil lo nabrak. Tembok itu datang lebih dulu," jelasnya.