Berita Viral

Kini Bangkrut, Bisnis Ikan Hias Milik Ayah Viki Anak SMA Jalan Kaki 16 Km, Sehari Omzet Rp 5 Juta

Kehidupan Viki anak sma jalan kaki sejauh 16 km viral di media sosial kembali terkuak salah satu soal bisnis ikan hias milik ayahnya sempat jaya.Bah

Editor: Moch Krisna
Tiktok Terdalam_
Bisnis Ikan Hias Ayah Viki Anak SMA Jalan Kaki 16 KM Viral, Dulu Ramai Pembeli 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kehidupan Viki anak sma jalan kaki sejauh 16 km viral di media sosial kembali terkuak salah satu soal bisnis ikan hias milik ayahnya sempat jaya.

Bahkan dikabarkan keluarga Viki mampu membeli sejumlah barang termasuk didalam kendaraan roda empat.

Hal tersebut diungkap salah satu tokoh lingkungan yang enggan disebut namanya saat diwawancarai Tribunjakarta.com, Kamis (25/5/2023).

Tokoh lingkungan berujar jika bisnis ikan hias dilakoni ayah Viki cukup menjanjikan sebelumnya.

Di waktu pandemi misalnya, bisnis ikan hias ayah Viki terbilang ramai.

"Sebelumnya pas zaman Covid-19 bisnis ikan hias dia ramai mas sehari bisa Rp 5 juta," ujarnya

"Dia (ayah Viki-red) beli mobil dan sebagainya," sambungnya.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa terkini usaha akuarium yang ditekuni keluarga Viki bangkrut.

"Usaha akuariumnya mengalami kerugian bangkrut, salah mengelola," pungkasnya.

Kini, deretan akuarium yang dulunya dipenuhi ikan hias yang dijajakan ayahnya kini kosong.

Hanya tersisa akuarium terisi air tanpa ikan yang tertinggal di rumah Viki.

Sebelumnya, tokoh lingkunan tersebut mengatakan keluarga Viki tidak masuk dalam daftar keluarga miskin berdasarkan sensus pada Desember 2023 lalu.

"Kami juga dari lingkungan sudah sensus bulan Desember 2022, keluarga mereka baik-baik saja, anaknya bersekolah, dan tiba-tiba muncul video itu kami pun kaget juga seperti itu," ujarnya pada TribunJakarta, Kamis (25/5/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan perwakilan dari Kementerian Sosial juga telah menyambangi keluarga Viki.

"Kemarin dari Kemensos juga sudah hadir melihat kondisi rumah seperti itu, ada televisi, kulkas, jadi tidak masuk kategori miskin," ucapnya.

"Kami juga sensus mereka tidak masuk kategori keluarga miskin, rentan miskin, dan sangat miskin. Jadi saya kembalikan ke masyarakat saja penilaiannya," sambungnya lagi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved