Berita Viral
Momen Ridwan Kamil Temui Husein Guru Mundur dari PNS, Perintahkan Ini ke Bupati Pengandaran
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akhirnya turun tangan menemui guru muda Apartur Sipil Negara (ASN) yang mengundurkan diri.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akhirnya turun tangan menemui Husein Ali Rafsanjani, guru muda Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengundurkan diri usai melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
Momen tersebut dibagikan langsung oleh Kang Emil melalui unggahan Instagram terbarunya @ridwankamil, Kamis (11/5/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Jawa Barat ingin mencari solusi terbaik dan keadilan untuk Husein.
Menurut Kang Emil, sangat disayangkan jika Husein harus mengundurkan diri dari PNS, mengingat susahnya menjadi PNS dengan mengalahkan ribuan orang.
"Saya Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat sebagai pembina PNS se-Jawa Barat, saya ketemu dengan Kang Husen yang tentunya terkait laporan, sedang kita cari solusinya, di cari keadilannya dan kita berikan juga nanti opsi-opsi yang penting karena beliau ini sudah PNS, jadi PNS itu susah ya mengalahkan puluhan ribu orang. Kita cari solusi yang paling pas, mudah-mudahan baik untuk Pangadaran, baik juga buat Kang Husein. InsyaAllah semuanya ada ending yang baik," ungkap Kang Emil.

"Husein Ali yang guru musik lulusan UPI ini, berhasil menjadi guru berstatus PNS. Dan untuk seperti itu berat sekali kompetisinya mengalahkan belasan ribu pendaftar, sehingga disayangkan jika mundur begitu saja," tulis keterangan.
Baca juga: Inara Rusli Laporkan Virgoun dan Tenri Anisa ke Polda Metro Jaya Dugaan Perzinahan
"Setelah mendengarkan kronologisnya tim Pemprov akan mendampingi kasus ini untuk dicari solusinya yang baik untuk bersama dan sesuai peraturan perundang-undangan," sambungnya.
Untuk itu, Ridwan Kamil meminta Bupati Pengandaran untuk segera menindak lanjuti agar mendapatkan solusi yang terbaik bagi semua pihak.
"Saya juga meminta Bupati Pangandaran di mana level SMP adalah kewenangan Bupati untuk segera menindaklanjuti arahan ini agar mendapatkan solusi yang terbaik bagi semua pihak. Dan semoga kasus ini tidak terulang lagi di masa mendatang," jelasnya.
Tak hanya itu saja, Ridwan Kamil juga memberikan solusi untuk pindah mengajar di SMA yang menjadi kewenangan Gubernur.
"Termasuk opsi solusi untuk pindah mengajar di SMA yang menjadi kewenangan Gubernur." tutupnya.
Baca juga: Nasib Husein Guru di Pangandaran yang Mengundurkan Diri Jadi ASN, Kini Pilih Mengajar Sukarela
Viral di Medsos Curhat Husein Mundur dari ASN
Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang guru muda curahkan isi hati mengundurkan diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) karena melaporkan dugaan pungutan liar (pungli).
Ia mengundurkan diri sebagai ASN dari sekolah tempat ia mengajar setelah sempat diintimidasi oknum PNS nakal usai dirinya melaporkan pungli, dilansir dari akun TikTok @husein_ar, Selasa (9/5/2023).
Dalam video tersebut, Husein menceritakan pengalamannnya yang diduga jadi korban pungli oknum PNS nakal.
"Kenapa saya berani mengundurkan diri, awalnya itu waktu lastar (Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Red) 2020," ujar Husein.
Saat itu Husein menerima surat tugas dengan detail anggaran yang sudah dibiayai oleh negara, tiba-tiba dia disuruh bayar uang transport.
"Yang bikin jengkelnya tuh, ikut engak ikut sama rombongan (harus bayar). Kalau saya kan naik motor, dari Pangandaran ke Bandung. Ada juga kan orang yang enggak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit itu juga disuruh bayar. Makanya, bagi saya jengkel aja gitu," ucapnya.
"Tapi, ya udah saya bayar pada waktu itu. Terus pada waktu lastar, tiba-tiba ditagih lagi uang sebesar Rp 350 ribu," sambung Husein.
Mengetahui hal tersebut, Husein lantas merasa berat lantaran belum memiliki gaji selama tiga bulan pertama.
"Apalagi, pada waktu itu kita digaji selama 3 bulan belum dibayar. Benar-benar belum dibayar, dirapel katanya. Ya, udah. Tapi, kan jadi berat banget gitu," katanya.
Sampai akhirnya Husein memutuskan untuk melaporkan kejadian pungli yang ia alami tersebut.
"Saya kasih screenshot isi rekening saya, enggak ada (uang). Rp500 ribu saja enggak ada di rekening waktu itu," ucapnya.
Bahkan saat itu Husein mengaku jika dirinya mengalami intimidasi usai melaporkan pungli.
"Jadi, saya lapor di lapor.go.id, saya kasih cantumannya, saya kasih screenshot penagihannya, saya kasih bukti transfernya di situ dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya," pungkasnya.
Namun tanpa didugaan Husein justru diintimidasi sejumlah oknum usai melaporkan kejadian tersebut.
"Enggak lama dari laporan yang saya kirim, dicari tiba-tiba, dicari siapa yang lapor. Karena banyak yang dituding, saya kasihan enggak mau merugikan orang. Saya ngaku saja bahwa itu saya yang ngelapor," kata Husein.
"Di situ tuh, suasananya kayak gimana ya, HP disuruh ditaruh di depan terus suasananya enggak enak lah."
"Saya kan dikepung 12 orang, saya di tengah dilingkari gitu. Terus ditanya-tanya kan, kenapa ngelapor? Saya bilang ya karena saya keberatan, saya enggak bisa bayar uang yang saya enggak tahu ini uang untuk apa. Urgensinya, apa gitu," ujarnya.
"Terus, mereka beralibi bahwa sebenarnya uangnya ada cuma direcofusing untuk Covid-19, tapi, ini maaf ya, kan saya walaupun masih muda nih, saya kan gini-gini juga sarjana S1 saya teh. Enggak bisa kalau uang negara tuh kalau perpindahan dana tuh pasti ada suratnya, saya mintalah surat perpindahan dananya, mana Bu, biar saya laporin buat nurunin laporan sebelumnya. Masuk akal.
Mereka bilang beralasan lagi, katanya sebenarnya uangnya itu enggak ada. Jadi karena kamu lastarnya waktu awal online, tiba-tiba offline. Jadi, dananya belum disiapkan dari awal.
Tuh, malah jadi berbeda argumen dengan sebelumnya. Saya enggak akan nyebut nama orangnya. Karena, sampai sekarang ini saya belum ada dikontak yang sama pihak Pangandaran," ucapnya.
"Setelah itu, disidang sidanglah, ada sekitar 6 jam saya di kantor disidang disuruh nurunin, diancam dipecat. Nah ini diancam dipecat juga lucu sih. Kamu katanya kalau laporan ini enggak diturunkan, bisa dipecat karena bisa dianggap merusak nama baik instansi."
Husein kemudian mengatakan jika saat itu dirinya masih kurang mengerti karena waktu itu ia masih umur 24 atau 25 tahun.
"Terus saya bilang, ya udah pak saya minta pemecatannya hari ini juga, kata saya dari situ bingung aja mereka jadi pada ngancam," katanya.
"Ngomong ke teman CPNS sata di satu sekolah, harusnya diawasi, misalnya gini-gini. Jadi, merugikan banyak orang. Saya, malah jadi enggak nyaman kan," kata Husein.
Karena sekolah tempat kerjanya didatangi dan dicari masalahnya apa. Padahal, baik-baik saja sekolahnya.
"Jadi, saya merasa dirugikan gitu. Maksudnya dirugikan karena ngancamnya ke orang lain. Saya enggak bisa tuh, kalau ngancam ke saya, saya enggak masalah. Cuman kalau ngancam ke orang lain, itu berat lah bagi saya," ujarnya.
Dari situ, ia mengaku dipanggil lagi pada minggu depannya untuk menurunkan laporannya. "Ya, udah lah saya cape karena banyak yang dirugikan. Saya nurunin laporan," ucapnya.
Sampai di bulan Maret 2022, itu ada terjadi kasus lagi di instansi tersebut. Katanya, ada CPNS yang ngambil uang kas.
"Tapi, kok proses persidangannya enggak kayak saya gitu. Saya ini disidang kayak kayak koruptor, kayak saya itu pembunuh gitu, segitunya," katanya.
Dari situ, ia mengaku dipanggil lagi pada minggu depannya untuk menurunkan laporannya. "Ya, udah lah saya cape karena banyak yang dirugikan. Saya nurunin laporan," ucapnya.
Sampai di bulan Maret 2022, itu ada terjadi kasus lagi di instansi tersebut. Katanya, ada CPNS yang ngambil uang kas.
"Tapi, kok proses persidangannya enggak kayak saya gitu. Saya ini disidang kayak kayak koruptor, kayak saya itu pembunuh gitu, segitunya," katanya.
Husein menyebutkan pada Maret itu, saat ada orang yang mengambil uang kas Husein merasa sakit hati karena beda perlakuannya.
"Dari situ, saya cabut ke Bandung. Sampai Bandung, setahun saya nunggu surat pemecatan enggak keluar - keluar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri saja."
"Berat sih, orang tua juga berat, ibu saya nangis - nangis. Ayah saya juga bingung harus ngomong apa. Cuman, ya mudah mudahan ada rejeki lain," ucap Husein.
Dengan kejadian tersebut, Husein sangat memohon ke Pemerintah Pangandaran untuk tidak lagi menggunakan orang-orang tersebut.
"Sudahlah, orang-orang yang kayak gitu jangan dipakai terus. Masa mau kayak gitu terus, ini sudah tahun 2023. Masa harus nyembah-nyembah biar enggak ada lagi kejadian kayak gitu, biar enggak ada lagi orang-orang kayak gitu, malu." ucapnya.
Baca berita lainnya di Google News
Berita viral
ridwan kamil
Husein Ali Rafsanjani
Husein Guru Mengundurkan Diri dari ASN
Ridwan Kamil Temui Husein Guru
Tribunsumsel.com
Kisah Pendaki Sukabumi Meninggal di Gunung Slamet, Wafat dalam Pelukan Istri, Anak: Selalu Berdua |
![]() |
---|
Viral Ibu Gendong Bayi Diusir Opang Stasiun Tigaraksa Tangerang dari Taksi Online, Polisi Bertindak |
![]() |
---|
Sosok Om Mobi, Youtuber Dipalak Juru Parkir Minta 'Uang Kopi' saat Review Mobil di BKB Palembang |
![]() |
---|
Tampang Juru Parkir Viral Palak Youtuber Om Mobi Minta 'Uang Kopi' di BKB Palembang, Kini Diamankan |
![]() |
---|
Viral Detik-detik Youtuber Om Mobi Dipalak Kang Parkir Minta 'Uang Kopi' saat Review Mobil di BKB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.