Gerhana Matahari 2023

Kapan Sholat Gerhana Matahari Bisa Dilakukan? Inilah Jadwal Beserta Tata Cara Sholat Gerhana 2023

sholat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik pada saat gerhana Matahari maupun gerhana Bulan, pada gerhana t

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel.com
Kapan Sholat Gerhana Matahari Bisa Dilakukan? Inilah Jadwal Beserta Tata Cara Sholat Gerhana 2023 

TRIBUNSUMSEL.COM - Umat muslim perlu mengetahui kapan waktu dan tata cara atau panduan sholat sunnah ketika terjadinya Gerhana Matahari sesuai anjuran Rasulallah Saw.

Hampir diseluruh wilayah di Indonesia akan menyaksikan Gerhana Matahari Hibrid hari ini, Kamis (20/4/2023).

Sebagi upaya menjujung dan mengagumi atas ciptaan Allah Swt, umat muslim hendaknya dapat melaksanakan sholat sunnah Gerhana Matahari.

Sebagaimana Firman Allah Swt dalam Al-Qur'an surat Fushilat ayat 37 yang berbunyi:

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

[Artinya:] "Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, Matahari, dan Bulan. Jangan kalian bersujud pada Matahari dan jangan (pula) pada Bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya." (QS Fushilat [41]: 37).

Lantas kapan kita bisa melaksanakan sholat gerhana matahari tersebut? berikut waktu pelaksanaannya.

Baca juga: Jam Berapa Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023? Ini Daerah di Indonesia yang Bisa Melihat

Waktu Pelaksanaan Sholat Gerhana Matahari

Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah (20/4/2023), sholat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik pada saat gerhana Matahari maupun gerhana Bulan, pada gerhana total atau gerhana sebagian.

Apabila gerhana usai sementara salat masih ditunaikan, maka salat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan.

Ibn Qudamah menegaskan, waktu shalat gerhana itu adalah sejak mulai kusuf hingga berakhirnya.

Jika waktu itu terlewatkan, maka tidak ada kada (qadha) karena diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, Apabila kamu melihat hal itu, maka berdoalah kepada Allah dan kerjakan shalat sampai matahari itu terang (selesai gerhana).

Jadi, Nabi SAW menjadikan berakhirnya gerhana sebagai akhir waktu shalat gerhana. Apabila gerhana berakhir ketika shalat masih berlangsung, maka shalatnya diselesaikan dengan dipersingkat.

Sementara jika matahari terbenam dalam keadaan gerhana, maka berakhirlah waktu shalat gerhana dengan terbenamnya matahari, demikian pula apabila matahari terbit saat gerhana bulan (di waktu pagi) [Al-Mughni, II: 145].

Kapan Sholat Gerhana Matahari Bisa Dilakukan Inilah Jadwal Beser
Pelaksanaan sholat gerhana matahari dapat dilakukan pada saat gerhana tersebut tengah berlangsung hingga selesai.

Baca juga: Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Matahari 20 April 2023 Sesuai Sunnah, Lengkap Bacaan Doa

== Niat Sholat Gerhana Matahari ==

Berikut niat shalat Gerhana Matahari untuk Imam dan Makmum.

  • Niat untuk Imam

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًالِلّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan-likusuufi-syamsi imaaman lillali ta'ala

[Artinya:] "Saya niat shalat sunnah Gerhana Matahari sebagai imam karena Allah ta'ala."

  • Niat untuk Makmum

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْس مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَىِ

Ushalli sunnatan-likusuufi-syamsi makmuman lillali ta'ala

[Artinya:] "Saya niat shalat sunnah Gerhana Matahari sebagai makmum karena Allah ta'ala."

== Tata Cara Sholat Gerhana Matahari ==

Dilansir dari laman Kominfo.go.id (20/4/2023) berikut tata cara melaksanakan sholat Gerhana Matahari:

1. Membaca niat dalam hati

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir seperti shalat biasa.

3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surat Al-Baqarah dengan suara yang lantang.

4. Kemudian rukuk sambil memanjangkan bacaan tasbih.

5. Lalu bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mangucapkan Sami'allahu liman hamidah. Rabbana wa lakal hamd.

6. Setelah i'tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain yang panjang.

7. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjang bacaannya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.

8. Setelah itu bangkit dari rukuk (i'tidal).

9. Dilanjut sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Anda dapat membaca surat An-Nisa, dan dilanjut membaca surat Al-Maidah.

11. Salam.

Terakhir, imam shalat dapat melanjutkan untuk menyampaikan khotbah yang berisi tentang ajakan berzikir, berselawat, membaca istigfar, serta sedekah.

***

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved