Digadang-gadang Maju Kembali di Pilkada Muratara 2024, Begini Reaksi Bupati Devi Suhartoni

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Devi Suhartoni digadang-gadang menjadi salah satu kandidat kuat untuk maju di Pikada Muratara 2024 mendatang.

Meski begitu, Devi Suhartoni belum memastikan apakah akan mencalonkan diri kembali atau tidak di Pilkada 2024.

Saat ditanya apakah ada rencana akan maju kembali untuk periode kedua, jawaban pria yang akrab disapa HDS (H Devi Suhartoni) ini bikin penasaran.

"Kalau orang nanya apakah Anda akan calon lagi, untuk saat ini antara iya dan tidak, yes and no," kata Devi Suhartoni pada TribunSumsel.com, Minggu (2/4/2023).

Baca juga: Kekayaan AKBP Ferly Rosa Putra Kapolres Muratara, Punya Harta Rp 4,9 M Banyak Mobil Ketimbang Tanah

Dia menerangkan jawabannya tersebut bukan bermakna keraguan-raguan, melainkan sebagai gambaran sikap yang tidak terlalu ambisi.

Dia mengaku akan berserah diri kepada Allah SWT, karena Tuhan yang akan menentukan apakah dirinya mencalonkan diri kembali atau memutuskan untuk beristirahat.

"Tinggal nanti arahnya dari Allah. Allah akan meniupkan kemana, semangat banget enggak lah, toh saya sudah pernah jadi wakil bupati, jadi bupati juga sudah sekarang lagi jabat," katanya.

Menurut HDS, membangun Kabupaten Muratara untuk terus menjadi lebih baik kedepannya bukan hanya menjadi tanggungjawab dia sendiri sebagai putra daerah.

Dia meyakini ada banyak orang lain yang menurutnya lebih bagus darinya untuk menjadikan Bumi Beselang Serundingan ini makin berkembang.

"Memangnya saya sendiri harus selesaikan Muratara ini, kan tidak setop di saya, pasti ada orang lain yang lebih bagus. Kalau nanti Allah nyuruh nyalon ya saya nyalon lagi, kalau tidak ya sudah tidak, gitu aja," ujar HSD.

Dia yang memiliki latar belakang profesional setelah terjun ke politik dan birokrat akhirnya menyadari bahwa dunia tersebut ibarat dua mata pisau.

Menurut HDS, dengan jabatan yang diamanahkan rakyat dapat membuat kebijakan yang baik untuk orang banyak, namun bisa pula menjerumuskan ke dalam jurang keburukan.

"Tinggal siapa yang menjalankan dan dia memilih jalan mana. Bisa berbuat banyak dengan kebijakan, insyaallah dapat pahala dan nama baik. Tapi bisa juga berbarengan berbuat jahat dan dapat nama yang jahat," katanya.

HDS mencontohkan sudah ada beberapa kepala daerah tersandung hukum hingga ditangkap, namun diakuinya juga banyak pemimpin yang baik.

"Ada kepala daerah yang ditangkap, tapi banyak juga yang baik, tinggal hidup ini adalah pilihan, kalau mau milih hidup ikut yang ramai-ramai silakan, mau hidup sepi ya silakan," ujarnya.

Baca artikel menarik lainnya di Google News