Seputar Islam

Bacaan Takbiratul Ihram Adalah Takbir Pertama Setelah Membaca Niat, Ini Tata Caranya

Tata cara serta melakukan Takbiratul Ihram, Takbiratul Ihram merupakan rukun sholat kedua setelah melakukan niat.

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Abu Hurairah
Tribun
Tata cara serta melakukan Takbiratul Ihram, Takbiratul Ihram merupakan rukun sholat kedua setelah melakukan niat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini merupakan tata cara serta melakukan Takbiratul Ihram. Takbiratul Ihram merupakan rukun sholat kedua setelah melakukan niat.

Setelah membaca niat lalu Takbiratul ihram dengan cara mengucapkan Allah Akbar dengan mengangkat kedua tangan ke dekat telinga saat Sholat.

Takbiratul Ihram

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar

Artinya: Allah Maha Besar

Inilah Bacaan Takbiratul Ihram serta Tata Cara melakukannya.

Baca juga: Doa dan Dzikir Setelah Sholat Subuh Lengkap Latin dan Terjemahan

1. Takbiratul Ihram adalah rukun sholat yang harus dilakukan menjadi imam, makmum, serta sholat sendirian.

Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:

مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

“Kunci shalat adalah bersuci, memulainya dengan takbir, dan mengakhirinya dengan salam.” (HR. Abu Daud 61, Turmudzi 3, & disahihkan al-Albani).

2. Maksud dari takbiratul ihram merupakan ucapan Allahu Akbar, serta mengangkat tangan saat takbir.

Untuk mengangkat tangan saat takbiratul ihram hukumnya dianjurkan dan tidak wajib.

Imam Ibnu Utsaimin mengatakan,

رفع اليدين عند تكبيرة الإحرام، وعند الركوع، وعند الرفع منه، وعند القيام من التشهد الأول سنة

“Mengangkat tangan ketika talbiratul ihram, ketika rukuk, ketika i’tidal, dan ketika bangkit ke rakaat ketiga dari tasyahud awal, hukumnya sunah.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin volume 13).

3. Keadaan Telapak Tangan saat melakukan Takbir

A. Telapak tangan dibentangkan secara sempurna dan tidak menggenggam.

B. Jari jari telapak tangan tidak terlalu lebar dan tidak terlalu rapat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu' anhu, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا

”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya dengan dibentangkan.” (HR. Abu Daud 753, Turmudzi 240, dan dishahihkan al-Albani)

C. Untuk Telapak tangan dihadapkan ke kiblat serta diangkat setinggi pundak maupun telinga.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu' anhu, beliau menceritakan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلاَةَ

“Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya setinggi pundak, ketika memulai shalat.” (HR. Bukhari 735 & Muslim 390).

Dari Malik Bin Al Huwairits radhiyallahu' anhu,

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا كَبَّرَ، وَإِذَا رَكَعَ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ حَتَّى بَلَغَتَا فُرُوعَ أُذُنَيْهِ

“Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya ketika takbiratul ihram, ketika rukuk, ketika i’tidal, hingga setinggi daun telinga.” (HR. Nasai 1024, dan yang lainnya).

Baca juga: Tata Cara dan Doa Niat Shalat Malam Lailatul Qadar Dua Rakaat, Lengkap Arab Latin dan Terjemahan

4. Cara Mengangkat Tangan saat Takbir ada 3

a. Mengangkat tangan sampai pundak lalu membaca takbir

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhumma,

كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا قام إلى الصلاة؛ رفع يديه حتى تكونا حذو منكبيه، ثم كبَّر

Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya hingga setinggi pundak, kemudian beliau bertakbir. (HR. Muslim 390).

B. Anda mengangkat tangan lalu sedekap bersamaan dengan takbir

Dari Ibnu Umar radhiyallahu' anhuma.

رأيت النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افتتح التكبير في الصلاة، فرفع يديه حين يكبر

”Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai takbiratul ihram ketika shalat, beliau mengangkat kedua tangannya ketika takbir. (HR. Bukhari 738)

C. Membaca Takbir lalu mengangkat tangan

Dari Malik Bin Al Huwairits

كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبر؛ رفع يديه

”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika usai takbir, beliau mengangkat tangan” (HR. Muslim 391).

5. Posisi Tubuh

Untuk melakukan takbiratul harus dilakukan dalam kondisi posisi tubuh tegak sempurna serta tidak boleh condong mau rukuk.

6. Takbiratul Ihram tak disyaratkan harus dibarengkan dengan niat sholat.

Menggabungkan dua hal merupakan mustahil.

Al-Kasani mengatakan,

إن تقديم النية على التحريمة جائز عندنا إذا لم يوجد بينهما عمل يقطع أحدهما عن الآخر

“Boleh mendahulukan niat dari pada takbiratul ihram menurut madzhab kami (hanafi), jika tidak ada kegiatan apapun yang menyelai antara niat dan takbiratul ihram.” (Badai as-Shanai, 1/329).

Ibnu Qudamah juga menjelaskan

قال أصحابنا: يجوز تقديم النية على التكبير بالزمن اليسير

“Para ulama madzhab kami (hambali) mengatakan, ‘Boleh mendahulukan niat sebelum takbiratul ihram, selama jedahnya tidak lama.” (al-Mughni, 1/339).

7. Takbiratul Ihram dilakukan sekali serta tidak perlu diulang ulang.

8. Orang yang sholat sendiri takbirnya dibaca pelan.

Baca juga: Teks Doa Kamilin Latin dan Artinya Lengkap Mudah Dibaca, Amalan Setelah Sholat Tarawih

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved