Profil dan Biodata
Profil Alissa Wahid, Putri Gusdur Dikira TKW Hingga Koper Diacak-acak Petugas Bea Cukai Bandara
Berikut Profil Alissa Wahid anak Gusdur, mantan Presiden RI kini tengah menjadi sorotan karena kopernya diacak acak di bandara usai dikira TKW.
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Alissa Qotrunnada Wahid, putri pertama presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kini menjadi sorotan setelah mengungkap pengalamannya yang pernah mendapat intimidasi oleh oknum petugas Bea Cukai di Bandara.
Dalam cuitan di akun Twitter milknya @Alissawahid, Alissa Wahid mengatakan, ketika itu ia dikira seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang baru pulang dari Taiwan.
Alissa sempat mendapat berbagai pertanyaan sampai kopernya diacak-acak oleh oknum petugas Bea Cukai tersebut.
Baca juga: Ardhito Pramono Minta Maaf Buat Keributan di Kafe hingga Lempar Gelas ke Arah DJ, Akui Ceroboh

Pengalaman tak mengenakkan itu diceritakan Alissa Wahid saat menanggapi perlakuan buruk yang kerap didapat TKW oleh oknum petugas bandara.
Atas hal ini, tak sedikit yang kemudian penasaran dengan sosok Alissa Wahid.
Berikut Profil Alissa Wahid
Sosok Alissa Wahid atau Alissa Qathrunnada Munawwarah Wahid merupakan putri sulung mendiang Presiden Republik Indonesia, K. H. Abdurrahman Wahid dan Ibu Nyai. Hj. Shinta Nuriyah.
Alissa Wahid diketahui lahir di Jombang, Jawa Timur pada 25 Juni 1973.

Diketahui jika Alissa Wahid merupakan lulusan sarjana dan magister profesi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan mengambil fokus psikologi keluarga, anak dan wanita.
Alissa Wahid dikenal secara luas oleh masyrakat karena perannya dalam sektor sosial yakni multikulturalisme, demokrasi, gerakan muslim moderat dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Alissa Wahid juga sebelumnya merupakan Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI).
Ia berhasil merangkul ribuan aktivis di seluruh Indonesia untuk menyebarkan pemahaman lintas agama, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Selain itu Alissa Wahid juga bergabung dalam organisasi dan yayasan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dengan menjabat sebagai Sekretaris Umum Lembaga Kemaslahatan Keluarga.
Alissa Wahid sangat peduli terhadap isu sosial. Ia merupakan orang yang vokal terhadap kasus warga Rembang terkait dengan pembangunan pabrik semen di Rembang oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Ia mendesak pembangunan pabrik semen di Rembang untuk dihentikan.
Tak hanya itu saja, di tahun 2019 lalu Alissa Wahid ditunjuk sebagai Duta Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Saat ini, Alissa Wahid resmi ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 27 Mei 2021.
Ia terpilih sebagai komisaris independen karena sering menyuarakan isu sosial, demokrasi dan agama yang sejalan dengan kultur Unilever.
Hingga saat ini ia masih menduduki jabatan tinggi di Unilever tersebut.

Baca juga: Viral Mobil Fortuner Tabrak Polisi di Jakarta Barat, Tak Diterima Ditegur Karena Langgar Lalulintas
Baca juga: Sinopsis Serial India Anupamaa 22 Maret 2023: Anuj dan Vanraj Adu Kekuatan Depan Anupamaa
Sebelumnya diketahui jika Alissa Wahid mengungkapkan diperlakukan buruk oleh Bea Cukai dalam cuitan Twitter @Alissawahid.
Saat itu Alissa mendapat perlakuan yang tak menyenangkan saat dirinya pulang dari Taiwan.
Dalam cuitannya, Alissa mengaku diperiksa oleh petugas bandara dan diminta untuk membuka kopernya.
"Suatu ketika saya pulang dari Konferensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yg di dalam itu. Mbak petugas nanya: 'Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa aja? Buka kopernya'," kata Alissa dalam cuitannya.
Seolah mecurigai Alissa, petugas kemudian memastikan kembali perihal isi koper hingga pekerjaannya di Taiwan.
"'Kerja apa 3 hari di taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa aja? Emang dibayar berapa?'. Kok kamu bisa belanja dan bawa barang banyak? Kamu kerja apa?'," cuit Alissa menirukan perkataan petugas Bea Cukai di Cengkareng.
Alissa kemudian menjelaskan, ia ke Taiwan untuk mengikuti sebuah konferensi internasional.
Ia hadir dalam kapasitas sebagai pengelola sebuah lembaga swayada masyarakat (LSM) di Indonesia.
"Petugas: 'Sering ya ke luar negeri?'."
"Saya: 'Ya. Bisa lihat di paspor, mbak.' Dia buka-buka paspor."
"Petugas: 'Kok sering ke luar. Kerja apa?'"
"Saya: 'LSM'," jelas Alissa.

Mendengar jawaba itu, petugas tersebut pun dengan muka kecut melepaskan Alissa.
Diakui Alissa Wahid, selama ini ketika berada di bandara ia memang bersikap seperti rakyat biasa.
Anak Gus Dur ini ternyata tak pernah dikawal layaknya keluarga pejabat lainnya.
Oleh sebab itu, Alissa menyebut wajar petugas bandara tidak mengenali siapa dirinya.
Putri Gus Dur ini menyebutkan bahwa dirinya memang tidak kerap muncul di ruang publik yang populer.
"Memang saya kan tidak banyak di ruang publik yg populer. Paling muncul urusan pembelaan rakyat atau kasus apa," cuit Alissa melalui Twitter @Alissawahid, Selasa (21/3/2023).
Alasan kedua, Alissa lebih sering pergi sendiri ketimbang ditemani asisten atau staf, berbeda dengan kebanyakan pejabat lainnya.
"Nah yg ke2 lebih penting, menurut saya. Saya kan lebih sering pergi sendiri lebih hemat krn sumberdaya saya juga terbatas. Di dalam/luar negeri. Padahal kultur kita, orang penting kan bawa asisten/staf/tim. Apalagi tokoh & pejabat. (Yg bukan tokoh & pejabat aja, bawaaa," tulisnya.
Kendati begitu, menurut Alissa dengan dirinya pergi sendiri tanpa pengawal wajar bila petugas bandara menganggap dirinya rakyat biasa.
"Jadi ya bisa dibayangkan, kalau saya di bandara itu jalan sendirian dorong koper, ya petugas2, tidak akan memperhitungkan saya sbg pejabat atau apa."
"Tidak sesuai pakem yg ada tim iringan penanda orang penting. Betul2 dilihat sbg rakyat.
Maka saya mengalami semua sbg rakyat," lanjutnya.
Pihak Bea Cukai Minta Maaf
Menanggapi hal tersebut, pihak Bea Cukai pun memberikan pernyataan permintaan maaf.
Pihak Bea Cukai menyampaikan perlakuan tak menyenangkan tersebut melalui akun Twitter resmi @beacukaiRI.
"Halo, Kak. Kami memohon maaf atas pengalaman tidak mengenakan yang dialami pada saat tiba di Indonesia."
"Masukan yang diberikan menjadi bahan evaluasi atas pelayanan dan pengawasan barang bawaan penumpang kedepannya. Terima kasih," tulis pihak Bea Cukai, Selasa (21/3/2023).
Baca juga berita lainnya di Google News
Profil Lengkap Rachmat Gobel Wakil Ketua DPR RI Fraksi Nasdem |
![]() |
---|
Sosok Siti Zahra, Istri Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran jadi Komisaris PT Pertamina Parta Niaga |
![]() |
---|
Sosok Tom Lembong Disinggung Gibran Debat Cawapres 2024, Timnas AMIN Pernah Tulis Pidato Jokowi |
![]() |
---|
Sosok Alam Ganjar Anak Ganjar Pranowo, Heboh Disebut Dijodohkan dengan Fuji Utami |
![]() |
---|
Profil Sosok Ridwan Rumasukun PJ Gubernur Papua Kena Lemparan Batu Saat Iringan Jenazah Lukas Enembe |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.