Arti Kata Bahasa Arab

Arti Samahah dan Tasamuh, Istilah Toleransi dan Memudahkan Berikut Dalilnya, Momentum Bulan Ramadhan

Tasamuh atau samahah ini lebih dimaknai sebagai toleransi yang juga diartikan sebagai sikap tenggang rasa, lapang dada, memaafkan dan bermurah hati.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Arti Samahah dan Tasamuh, Istilah Toleransi dan Memudahkan Berikut Dalilnya, Momentum Bulan Ramadhan 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Samahah dan Tasamuh, Istilah Toleransi dan Memudahkan Berikut Dalilnya, Momentum Bulan Ramadhan.


Istilah samahah dan tasamuh berasal dari bahasa Arab, memiliki arti yang sama.

Tasamuh berasal dari bahasa Arab, "samahah" yang artinya berlapang dada, kemurahan hati, perdamaian, dan kemudahan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tasamuh dimaknai sebagai kelapangan dada, keluasan pikiran, dan toleransi. Sedangkan dalam bahasa Arab, tasamuh atau samahah ini lebih dimaknai sebagai toleransi yang juga diartikan sebagai sikap tenggang rasa, lapang dada, memaafkan dan bermurah hati.

Tasamuh adalah saling menghormati dan menghargai antara manusia satu dengan manusia lainnya. Tasamuh juga bisa berarti sikap menghargai pendirian seseorang mulai dari pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan.

Ash-Shan’ani Rahimahullah beliau menjelaskan melalui hadits berikut:

(الإيمان الصبر) على الطاعات فعلًا وعن المعاصي تركًا (والسماحة) بالحقوق وبما يحبه الشارع

“Sebaik-baik iman adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan dan meninggalkan maksiat. [Dan samahah] yaitu mudah dalam menunaikan hak-hak dan melaksanakan hal yang dicintai oleh syariat” (At-Tanwir Syarah Jami’ish Shaghir, 4: 512).

Berdasarkan hadits di atas, samahah dimaknai sebagai:

1. Mudah dalam menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Allah.
2. Mudah dalam memberikan kebaikan kepada orang lain.
3. Mudah dalam menunaikan hak-hak orang lain.


Berikut adalah pandangan Islam soal tasamuh sekaligus sebagai pedoman kita untuk melaksanakan tasamuh sosial.

Sebagaimana yang termaktub dalam QS. Al-Maidah: 8 berikut ini :

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Demikian juga Al Quran juga menjelaskan di dalam QS. Al-Hujurat: 10:

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” .

Dalam Hadis, Rasulullah SAW juga menyampaikan bagaimana cara melakukan tasamuh sosial ini. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Saw pernah bersabda:

“Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari kesalahan, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci. Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara.” (HR Bukhari).

Hadis lainnya tentang toleransi juga tertuang pada:

Rasulullah Saw. bersabda: “ Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat.” (HR Muslim).
Bagaimana membangun sikap tasamuh (samahah) dalam konteks sosial?

Ramadhan sebagai momentum menerapkan sikap tasamuh atau samahah.

Puasa Ramadhan adalah momentum bagi latihan untuk lebih berlapang dada dan bertoleransi.

* Menahan hawa nafsu = melatih diri mengontrol emosi, lebih sabar, menahan amarah, lebih toleran
* Menahan lapar haus = melatih mengatur pola makan yang lebih sehat dan tidak mubazir
* Berpuasa = melatih keikhlasan, tidak riya dan sebagainya
* Ibadah sholat malam (tarawih) = latihan dalam beramal
* Tadarus mendengar ceramah = lebih paham tentang firman Allah dan menambah ilmu agama

Puasa menjadi media atau proses pelatihan jiwa.
Menumbuhkan rasa empati, mampu, mengerti, memahami, menghayati, dan merasakan, apa yang dialami oleh orang lain. Apa yang dirasakan orang lain. Menempatkan diri ke posisi orang lain sehingga akan timbul sikap tidak semena-mena, mengerti kepentingan orang lain, tepa selira, tidak ujub, sombong, takabur, sehingga mampu bersyukur.

Itulah arti Samahah dan Tasamuh, Istilah Toleransi dan Memudahkan Berikut Dalilnya, Momentum Bulan Ramadhan. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Doa Setelah Sholat Tarawih dan Doa Setelah Sholat Witir Lengkap LINK PDF

Baca juga: Arti Afdholu Imani Shoburo Wassamahah, Bacaan dan Kumpulan Hadits Keutamaan Sabar dan Memaafkan

Baca juga: Doa Niat Sholat Tarawih dan Witir 23 Rakaat Berjamaah di Masjid Beserta Tata Caranya

Baca juga: Contoh Proposal Kegiatan Buka Puasa Bersama Organisasi 2023, Lengkap Dalam Bentuk Word dan PDF

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved