Berita Selebriti

Profil Band Radja, Band Asal Indonesia Dapat Ancaman Pembunuhan Usai Manggung di Malaysia

Inilah profil dari Band Radja yang dapat ancaman pembunuhan usai manggung di Malaysia, ternyata sudah 14 tahun berkarya...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
instagram/radjabandofficial
Profil Grup Band Radja yang Dapat Ancaman Pembunuhan Usai Manggung di Malaysia 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Profil Band Radja salah satu band Indonesia.

Baru-baru ini band Radja mendapatkan ancaman usai menggelar konser di Malaysia.

Yang mengerikan, ancaman tersebut mengarah pada pembunuhan.

Mungkin banyak yang belum mengetahui rekam jejak Band Radja hingga personelnya

Berikut ini Tribun Sumsel merangkum profil band yang dipentoli Ian Kasela itu.

Baca juga: Penyebab Band Radja Diancam Dibunuh Usai Manggung di Malaysia, Dua Orang Ditangkap

Penyebab Grup Band Radja Diancam Dibunuh Usai Manggung di Malaysia.
Penyebab Grup Band Radja Diancam Dibunuh Usai Manggung di Malaysia. (Instagram/radjabandofficial)

Profil Grup Band Radja

Band Radja diketahui merupakan salah satu grup musik lama yang telah merilis banyak lagu hits.

Selain terkenal akan karyanya, band ini juga hits karena gaya vokalisnya, Ian Kasela.

Personel Band Radja
Personel Band Radja (dok. google)

Nama grup band asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Radja begitu populer sekitar 14 tahun lalu.

Berbagai single pernah merajai tangga lagu musik Indonesia.

Sebut saja lagu berjudul Jujur, Yakin, Benci Bilang Cinta dan masih banyak lainnya.

Namun saat ini Radja tak lagi terdengar namanya.

Bahkan tergerus band-band pendatang baru.

Lalu apa kabar dari personel band Radja saat ini?

Baca juga: Daftar Promo Restoran Cepat Saji Hari ini 13 Maret 2023, Ada Starbucks Beli 1 Gratis 1 Setiap Senin

Baca juga: Profil Frislly Herlind Pacar Baru Kiesha Alvaro Putra Pasha Ungu, Youtuber Indigo, Mantan Jordi Onsu

1. Seno Aji Wibowo

Seno Aji Wibowo merupakan drummer band Radja. Ia bergabung dengan Radja pada tahun 2003, namun memutuskan hengkang pada tahun 2010 karena membentuk band baru bernama Audio Jet.

Hengkangnya Seno tidak berlangsung lama, lima tahun kemudian yakni pada tahun 2015, ia kembali bergabung dengan Radja.

Kini, Seno Aji Wibowo aktif membagikan kegiatannya saat berlatih drum di Instagramnya @senoaji_radja.

2. Indra Riwayat

Sama seperti Seno Aji Wibowo, Indra Riwayat bergabung dengan Radja pada tahun 2003 namun hengkang pada tahun 2010 untuk gabung ke band Audio Jet.

Indra lalu kembali pada tahun 2015, dimana Indra Riwayat sebagai bassis tetap Radja.

Saat memutuskan untuk kembali, Indra Riwayat menyatakan hatinya tidak cocok dengan band baru.

Radja membuatnya nyaman sehingga dirinya tidak bisa pindah ke lain hati.

Grup Band Radja
Grup Band Radja (instagram/radjabandofficial)

3. Moldy

Moldy merupakan gitaris band Radja.

Caranya bermain gitar cukup nyentrik karena berbeda dari orang pada umumnya.

Moldy telah menjadi gitaris Radja sejak tahun 1999 atau ketika band tersebut dibentuk.

Di tengah-tengah kesibukannya, Moldy aktif sebagai YouTuber dengan nama kanal MOLDY RADJA.

Ia aktif membagikan video tutuorial gitar kidal, cover lagu, hingga kolaborasi dengan gitaris Indonesia lainnya.

4. Ian Kasela

Sebagai vokalis Radja, Ian Kasela memiliki ciri khas penampilan yakni selalu memakai kacamata hitam setiap manggung.

Sempat sepi job manggung saat awal pandemi melanda, Ian Kasela melelang barang berharganya yaitu kacamata hitam bersejarahnya sebesar Rp 200 juta.

"Gua kan dan Radja identik dengan kacamata hitam. Ada satu acara di mana dia galangkan dana, kacamata gua diminta untuk 'mau ga'. Ya udah gua coba ikutan menyumbangkan kacamata salah satu. Dan itu Allhamdulillah terjual hampir Rp200 juta, saat itu. Mengacu dari situ, anak-anak sempat terpikir.

'Yan, kita coba aja kalo kondisi kaya gini'," tutur Ian Kasela dilansir TribunJatim.com dari YouTube Beepdo pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Baca juga: Sederet Momen Konyol Konser BLACKPINK di Indonesia, Rok Jennie Terbang Hingga Tali Baju Rose Lepas

Baca juga: Kronologi Band Radja Dapat Ancaman Pembunuhan setelah Konser di Malaysia, Meja Ditendang

Meski demikian, Radja tetap eksis di dunia hiburan tanah air.

Band asal Banjarmasin tersebut terakhir merilis lagu Kavir pada Agustus 2021 lalu.

Lagu tersebut ditujukan kepada orang-orang yang ingin tenar melalui media sosial.

Kronologi Dapat Ancaman di Malaysia

Sebelumnya diketahui jika Grup Band Radja diancam dibunuh usai menyelesaikan penampilannya di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru, Malaysia, Sabtu (11/3/2023) sekitar pukul 23.15 waktu setempat.

Ancaman pembunuhan itu diduga terjadi karena adanya kesalahpahaman antara penyelenggara acara dan kelompok grup band Radja.

Pengalaman tak mengenakan menimpa personel grup band Radja saat berkesempatan tampil dalam konser di Johor Bahru, Malaysia pada Sabtu (11/3/2023) malam. Mereka kemarin mendapat ancaman pembunuhan. Kejadian terjadi setelah grup band Radja selesai menghibur ribuan penonton di Larkin Arena Indoor Stadium.
Pengalaman tak mengenakan menimpa personel grup band Radja saat berkesempatan tampil dalam konser di Johor Bahru, Malaysia pada Sabtu (11/3/2023) malam. Mereka kemarin mendapat ancaman pembunuhan. Kejadian terjadi setelah grup band Radja selesai menghibur ribuan penonton di Larkin Arena Indoor Stadium. ((Harian Metro Malaysia))

Kini polisi Johor Baru sudah menangkap dua orang yang diduga terlibat aksi pengancaman itu.

Kepala Polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan pria warga lokal berusia 37 tahun dan pria asing berusia 48 tahun itu ditangkap sekitar pukul 15.30.

"Keduanya ditangkap tim kepolisian di kompleks JBS IPD pada pukul 15.30 WIB," ujarnya dikutip dari H Metro Malaysia.

"Tersangka adalah pria lokal berusia 37 tahun dan pria asing berusia 48 tahun lainnya," katanya dalam sebuah pernyataan Minggu malam.

Datuk Kamarul Zaman Mamat juga mengatakan, kedua pria itu ditangkap setelah menyerahkan diri di Markas Polisi Distrik (IPD) Johor Bahru Selatan (JBS).

Menurutnya, kasus tersebut diusut sesuai Pasal 506 KUHP dan Pasal 14 Undang-Undang Pelanggaran Ringan 1955.

"Penyidikan dilakukan berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Pelanggaran Ringan 1955 dan Pasal 506 KUHP yang dapat diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun atau denda atau keduanya, jika terbukti bersalah," ujarnya dikutip dari Astro Awani.

"Polisi Johor menyarankan masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait insiden tersebut karena penyelidikan masih berlangsung," katanya dalam sebuah pernyataan Minggu malam.

Band Radja mengenalkan single religi berjudul Sapu Jagat setelah lama 'menghilang' dari industri musik Indonesia pada 9 April 2021. Namun single Sapu Jagat Band Radja tersebut dituding menjiplak lagu berjudul sama milik Sabyan. Benarkah?
Band Radja mengenalkan single religi berjudul Sapu Jagat setelah lama 'menghilang' dari industri musik Indonesia pada 9 April 2021. Namun single Sapu Jagat Band Radja tersebut dituding menjiplak lagu berjudul sama milik Sabyan. Benarkah? (Dokumentasi Pribadi)

Sebelumnya, Radja dilaporkan menggelar konser di Larkin Arena Indoor Stadium di Johor Bahru sebelum terjadi kesalahpahaman antara penyelenggara konser dan band.

Dua pria yang diyakini sebagai perwakilan penyelenggara dituduh melontarkan kata-kata makian dan ancaman pembunuhan kepada anggota kelompok.

Hal itu terjadi setelah grup musik tersebut tidak mendapat informasi mengenai sesi 'Meet and Greet' antar band terkait para penggemar serta beberapa kegiatan lain yang direncanakan oleh pihak penyelenggara.

Mendapat ancaman pembunuhan, Radja melaporkan kejadian tersebut ke polres metro Johor Bahru.

Kamarul Zaman mengatakan, polisi memulai penyelidikan atas kasus tersebut setelah menerima laporan polisi yang dibuat oleh manajer grup musik tersebut dini hari tadi.

Polisi memburu seorang tersangka yang diduga mengucapkan kata-kata makian dan ancaman pembunuhan terhadap Radja. Kepala Polisi Johor, Datuk Kamarul Zaman Mamat, membenarkan menerima laporan yang dibuat pada pukul 5.34 pagi pada hari Minggu.

"Polisi telah merekam percakapan semua korban dan melacak tersangka yang terlibat," ujar Datuk Kamarul Zaman Mamat.

"Polisi Johor menangani masalah ini dengan serius dan tidak akan mentolerir tindakan apa pun yang melibatkan pelanggaran kriminal dan masalah ketertiban umum," katanya dalam sebuah pernyataan pada Minggu.

Baca juga berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved