Berita Sumsel Maju untuk Semua

Hadiri Perayaan Nyepi di Desa Burnai Jaya, Herman Deru Ajak Umat Hindu Intropreksi dan Evaluasi

Gubernur Herman Deru Ajak Jadikan Perayaan Hari Raya Nyepi Sebagai Momentum Intropeksi dan Evaluasi 

Editor: Sri Hidayatun
humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumsel H. Herman Deru didampingi Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin menghadiri Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 bersama masyarakat Banjar Adat Eka Buana Sari, Desa Burnai Jaya Kecamatan Semendawai Timur, Minggu (12/3/2023) siang.  

TRIBUNSUMSEL.COM,OKUTIMUR - Gubernur Sumsel, H. Herman Deru didampingi Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin menghadiri perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 bersama masyarakat Banjar Adat Eka Buana Sari, Desa Burnai Jaya Kecamatan Semendawai Timur, Minggu (12/3/2023) siang. 

Tak hanya menyampaikan ucapan selamat merayakan Hari Raya Nyepi, dalam kesempatan itu ia berharap di tahun baru ini dapat membawa kedamaian, kebahagiaan, kesejahteraan dan keberuntungan bagi semua. 

Ia juga mengatakan Hari Raya Nyepi ini juga menjadi momentum yang tepat untuk melakukan intropeksi, transformasi diri menuju masa depan yang lebih baik dan bermakna. 

Lebih jauh Ia mengatakan bahwa Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 tentu memiliki multi arti dan makna baik aspek agama, sosial budaya maupun astronomis yang sangat berarti bagi umat Hindu dalam membangun kehidupan yang lebuh sejahtera. 

" Karenanya ini waktu yang tepat untuk kito introspeksi, refleksi sekaligus evaluasi," jelasnya. 

Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa perayaan ini dapat juga digunakan untuk membangun kebersamaan dalam kehidupan beragama yang harmonis serta penuh ikatan persaudaraan satu sama lainnya. 

Baca juga: Herman Deru Serahkan Laporan Keuangan APBD TA 2022 Kepada BPK RI Perwakilan Sumsel

Baca juga: Herman Deru Gandeng FP2TPKI Lestarikan Spesies Ikan Lokal Sumsel   

"Kita harus menggunakan setiap momentum untuk memperkokoh dan menyuburkan kebersamaan di antara sesama masyarakat. Karena kebersamaan ini adalah kunci  yang harus kita pegang teguh untuk membangun kebersamaan ke arah yang lebih baik," jelasnya. 

Meskipun tidak mudah, namun menurut HD tidak ada alasan bagi semua untuk tidak terus berupaya  dan bekerja keras untuk mewujudkannya. 

Sementara itu Sekretaris Adat Eka Buana Sari Putu Ariana mengatakan kehadiran Gubernur Sumsel H. Herman Deru pada perayaan Nyepi Tahun Saka 1945 menjadi kebahagiaan tersendiri bagi warga 

Dikatakannya bahwa Hari Raya Nyepi adalah waktu bagi umat Hindu menyepikan diri untuk menahan hawa nafsu dan mendekatkan diri pada sang pencipta. 

Dalam Nyepi, umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian yaitu pati geni (tidak menyalakan api), pati karya (menghentikan segala pekerjaan), pati lelungan (tidak bepergian), dan pati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Dalam berdiam diri di rumah, mereka merenungkan kembali apa yang telah mereka lakukan selama dan melakukan introspeksi. 

Dalam kesempatan itu Putu Ariana  tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk meminta arahan dan bantuan kepada Gubernur Herman Deru terkait pengembangan pura di Banjar Adat Eka Buana agar umat Hindu di semakin nyaman beribadah. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua KORMI Sumsel, Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin Hamzah ST, Wakil Bupati OKUT H.M.Adi Nugraha Purna Yudha, Anggota DPRD Kabupaten OKUT Warsito dan sejumlah Forkopimda Pemkab OKUT.**

Baca berita menarik lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved