Berita Palembang

Masih Lemas, Kondisi Bocah di Palembang 3 Kali Operasi Usus Buntu Gagal, Diduga Korban Malapraktik

Kondisi Bocah di Palembang 3 Kali Operasi Usus Buntu Gagal Hingga Kini Masih Lemas dan Diberi Asupan Vitamin Lewat Infus.

TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Kondisi Bocah di Palembang 3 Kali Operasi Usus Buntu Gagal Hingga Kini Masih Lemas dan Diberi Asupan Vitamin Lewat Infus. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kondisi DA (7) bocah tiga kali operasi usus buntu gagal belum kunjung membaik meski kini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.

Diketahui, DA sebelumnya sudah menjalani tiga kali operasi usus buntu di RSUD Bari Palembang.

Namun operasi usus buntu yang dijalani DA gagal dan mengakibatkan kondisi DA memburuk bahkan sampai dirujuk ke RSMH Palembang.

Baca juga: Banjir Bandang Melanda Lahat Hari ini, BMKG Prediksi 9 Daerah di Sumsel Hujan Lebat Besok dan Lusa

Herman (44) ayah Desfa mengatakan, saat ini kondisi sang anak belum menunjukkan perubahan yang lebih baik, namun masih dalam kondisi sadar.

"Kondisinya sadar cuma kesehatan belum membaik alias masih lemah, sekarang anak lagi tidur. Kami masih belum bisa jenguk lama-lama, tapi barusan Wakil Walikota sudah membesuk, " kata Herman saat ditelpon, Kamis (9/3/2023).

Selama dirawat di RSMH, Desfa diberi suplai vitamin dan nutrisi lewat infus.

Dokter mengutamakan perbaikan gizi sang anak terlebih dulu agar siap dilakukan operasi.

"Belum boleh makan lewat mulut, masih lewat infus karena masih lemah. Untuk makanannya saya juga kurang paham, dokter yang tahu soal itu, " katanya.

Diketahui Desfa dirawat di ruangan PICU RSMH dan saat ini dokter tengah berusaha memperbaiki gizi Desfa.

Berat badan Desfa yang turun dari 18 kilogram menjadi 12 kilogram membuatnya kehilangan banyak nutrisi.

"Fokus dokter sekarang mau perbaiki gizi anak saya karena kan posisi dia tubuhnya lemah dan kurang gizi karena tidak makan semenjak masuk rumah sakit, hanya makan lewat infus, " kata Heman.

Diduga Korban Malapraktik

Herman (44) ayah dari DA (7) bocah diduga korban malapraktik kini resmi melaporkan oknum dokter RSUD Bari Palembang berinisial B ke SPKT Polda Sumsel, Rabu (8/3/2023) malam.

Diketahui, kondisi DA tak kunjung membaik meski telah tiga kali menjalani operasi usus buntu di RSUD Bari Palembang.

Baca juga: VIRAL Detik-detik Banjir Bandang di Lahat Telan Gazebo Restoran, Warga Panik Histeris

Bahkan dari perutnya keluar cairan hijau kekuning setelah proses operasi usus buntu selesai dilakukan.

Edisan Wahidin SH, Kuasa hukum keluarga DA mengatakan, saat ini bocah tersebut sudah dipindahkan atau dirujuk ke Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.

"Bukanya sembuh, korban justru makin parah setelah menjalani tiga kali operasi di RS Bari. Bahkan saat ini korban juga sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, oknum dokter berinisial B dilaporkan terkait Pasal 4 Undang-undang no 36 tahun 2014 tentang tenaga kerja.

"Dalam isi pasal tersebut adalah bahwa setiap tenaga kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang mengakibatkan korban luka berat maka terancam 3 tahun penjara," tutur Edison.

Herman selaku orang tua mengungkapkan bahwa kondisi anaknya belum juga pulih, bahkan saat ini anaknya berada di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).

Diketahui PICU adalah ruang perawatan intensive untuk anak – anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ – organ vital.

"Anak saya juga dikatakan terkena gizi buruk karena dia ngga mau makan dan saya juga udah ngga bisa lihat dan untuk kondisi anak saya ini masih keluar cairan dan warnanya bukan lagi kuning tapi udah berwarna hijau," ujarnya.

Tambahnya Herman, luka dari bekas operasi yang dijalani anaknya kini berwarna merah.

Selain itu karena hanya mendapatkan suplai cairan dari infus saja itu yang membuat anaknya mengalami gizi buruk.

Lebih lanjut dikatakan Herman bahwa B selaku dokter juga belum ada itikad baik kepada pihaknya dan hanya terlihat membesuk anaknya pada saat DA dibawa ke rumah sakit Umum Muhammad Hoesin.

"Dia hanya besuk sekali saat anak saya sudah dirawat di RSMH Palembang. Oknum tersebut beralasan bahwa ini hanya kesalahan medis," tambahnya.

Herman berharap agar laporan polisi yang sudah dibuatnya ini segera di proses.

"Kami berharap agar polisi dengan cepat memproses laporan terkait dugaan malapraktik ini, apalagi hingga kini kondisi anak saya semakin parah," tegasnya.

Korban Alami Gizi Buruk

Sebelumnya, Herman (44) ayah Desfa mengatakan, sang anak telah masuk di ruangan PICU RSMH dan saat ini dokter tengah berusaha memperbaiki gizi Desfa.

Berat badan Desfa yang turun dari 18 kilogram menjadi 12 kilogram membuatnya kehilangan banyak nutrisi.

"Fokus dokter sekarang mau perbaiki gizi anak saya karena kan posisi dia tubuhnya lemah dan kurang gizi karena tidak makan semenjak masuk rumah sakit, hanya makan lewat infus, " kata Herman saat dihubungi via telpon, Rabu (8/3/2023).

Ia menjelaskan pihak RS Hermina Jakabaring telah memberikan rujukan untuk Desfa agar segera dirawat ke RSMH. Dikarenakan di rumah sakit tersebut tidak ada ahli gizi anak dan kurangnya kelengkapan alat.

Diketahui setelah dari RSUD Bari Palembang, Desfa dirujuk ke RS Hermina untuk menjalani operasi usus.

"Belum ada tanda bakal dioperasi yang penting gizi anak diperbaiki dulu. Di RS Hermina tidak ada dokter ahli gizi anak makanya dipindah ke RSMH yang lebih lengkap peralatannya, " katanya.

Herman menambahkan ada infeksi di bekas jahitan operasi usus buntu dan juga ada bagian usus ada yang pecah.

"Iya infeksi, kata dokter ada bagian usus yang pecah, " katanya.

Kondisi Desfa belum diketahui setelah masuk ruang PICCU RSMH, dikarenakan keluarga masih belum diizinkan masuk untuk fokus kepada pemulihan Desfa.

Namun saat dalam perjalanan menuju rumah sakit Dr Muhammad Hoesin Desfa masih bisa diajak komunikasi.

"Kami belum ada yang boleh masuk, jadi tidak tahu kondisi Desfa bagaimana, " katanya.

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved