Harga Karet Hari Ini 1 Maret 2023 Naik Tipis, Karet Kering Nyaris Sentuh Rp 21 Ribu per Kg

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga karet hari ini 1 Maret 2023 naik tipis, kadar karet kering (KKK) 100 persen nyaris menyentuh harga Rp 21 ribu per kg.

Di Sumatera Selatan (Sumsel) kenaikan harga karet ini untuk seluruh KKK 100 persen hingga 40 persen.

Naiknya harga karet ini karena harga karet dunia naik tipis dibanding harga kemarin sehingga meski nilai tukar rupiah menguat terhadap dollar namun secara keseluruhan harga karet masih tetap naik.

Pertama kalinya harga karet dunia Naik dan menyentuh angka Rp 21 ribu setelah sekian lama hanya beranjak di harga Rp 20 ribuan per kg.

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada, Rabu (1/3/2023) dibandrol Rp 20.926 per kg atau naik tipis Rp 409 per kg dibanding harga kemarin, Selasa (28/2/2022) yang dibandrol Rp 20.517 per kg.

"Indikasi harga karet hari ini naik tipis Rp 409 per kg dibandingkan indikasi karet, Selasa (28/2/2023) untuk KKK 100 persen," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Sumsel, Achmad Mirza, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Apa Itu MRI Scan, Pemeriksaan Radiologi Tanpa Sinar X di RSMH Palembang, Ini Manfaatnya

Naiknya harga KKK 100 persen juga diikuti naiknya juga harga karet kualitas lainnya mulai dari 40-90 persen.

Harga KKK 90 persen dibandrol Rp 18.833 per kg, KKK 80 persen dibandrol harga Rp 16.740 per kg.

Sedangkan untuk KKK 70 persen dibandrol Rp 14.648 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 12.555 per kg, KKK 50 persen dibandrol harga Rp 10.463 per kg, dan KKK 40 persen dibandrol harga Rp8.370 per kg.

Menurut Mirza secara keseluruhan, ada enam faktor yang mempengaruhi harga karet di pasar internasional yaitu, nilai tukar mata uang regional terhadap dolar AS. Apabila penguatan kurs dolar AS menjatuhkan nilai tukar mata uang lain, maka akan berpengaruh terhadap harga karet.

Lalu, penggunaan karet sintetis sebagai competitor karet alam, suplay dan demand karet di pasar karet internasional, perkembangan industri otomotif dan ban. Kemudian faktor cuaca dan hama penyakit.(tnf)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel