Arti Perawi Adalah, Kosa Kata Berhubungan dengan Hadist Berikut Tingkatan dan Contohnya

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Perawi Adalah, Kosa Kata Berhubungan dengan Hadist Berikut Tingkatan dan Contohnya.

Kata Perawi berasal dari bahasa Arab. Kata dasarnya Rawi.

Rawi menjadi salah satu unsur penting dalam sebuah hadits.

Pengertian rawi menurut bahasa yaitu meriwayatkan.
Istilah rawi adalah orang-orang yang meriwayatkan hadits secara lisan maupun tulisan, asalkan hadits tersebut didengar langsung dari gurunya.

Perawi artinya mereka yang meriwayatkan atau menyampaikan/penyampai hadits.

Hadits sendiri adalah segala sesuatu baik itu secara lisan atau perbuatan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan tidak bertentangan dengan Alquran yang dapat menjadi pedoman bagi umat Islam.
Sama pentingnya dengan Alquran.

Hadits berisi sabda Rasulullah dan beberapa firman Allah yang dikenal sebagai hadits qudsy. Sebelum dibuat menjadi hadits tertulis, semua ucapan Rasul pada zaman dahulu langsung dihafalkan dan diamalkan oleh umat Islam.

Seiring perkembangan zaman, para sahabat mulai membukukan hadits dengan mencatat semua sabda, orang-orang penyampai haditslah yang disebut dengan rawi.

Berikut ini tiga tingkatan hadits dan para perawi yang mendudukinya:

Tingkat Sahabat:
Abu Hurairah (meriwayatkan 5.374), Aisyah (meriwayatkan 2.210),
Annas bin Malik (meriwayatkan 2.286) dll.

Tingkat Tabiin : Umayyah bin Abdullah bin Khalid, Sa’id bin Al-Musayyab, dll.
Tingkat Mudawwin : Bukhari, Muslim, Imam An-Nasa’iy, dll.

Tidak semua hadits memiliki periwayat yang memenuhi syarat, sehingga terbentuklah keshohihan hadits.

Maka dari itu, ketika menemukan sebuah hadits, lakukan pemeriksaan apakah hadits tersebut shohih, hasan, atau bahkan dhaif.
Yang paling mudah untuk melihat hadist itu benar, isinya tidak bertentangan dengan Alquran.
Jadi sebelum mempercayai hadist, teliti dulu Alqurannya ada atau tidak.

Itulah arti Perawi Adalah, Kosa Kata Berhubungan dengan Hadist Berikut Tingkatan dan Contohnya. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Subhanal Malikul Kuddus, Bacaan Dzikir Berjamaah di Masjid & Musala, Berikut Urutan Membacanya

Baca juga: Teladani Rasulullah,Kaffah Ajak Masyarakat Jadikan Peringatan Isra Miraj Momentum Bangkit & Optimis