Valentine 2023

Apakah Hari Valentine Boleh Dirayakan oleh Umat Islam? Ini Penjelasan Buya Yahya

Jadi jika ada orang Islam yang mengikuti budaya itu berarti hukumnya adalah haram dengan dua keharaman yaitu mengagungkan tokoh kafir Santo Valentino

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Youtube/ Al-Bahjah TV
Apakah Hari Valentine Boleh Dirayakan oleh Umat Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya 

Dalam hal ini adalah masalah Valentine Day.

Baca juga: 15 Ucapan Valentine Untuk Pacar atau Doi dalam Bahasa Inggris Lengkap Arti, Happy Valentine Day 2023

Valentine Day adalah perayaan kejadian yang asal-usulnya sangat bertentangan dengan aqidah Islam.

Sebelum orang Nasrani merayakannya, Valentine adalah hari memperingati "kelahiran Tuhan" di Rumania yang mereka yakini.

Kemudian di dalam sebagian masyakat Nasrani, Valentine adalah hari untuk mengenang seorang tokoh Nasrani Santo Valentino yang mati di hari itu yang akhirnya diabadikan dan dirayakan sebagai hari Valentine.

Asal usul valentine banyak perbedaan hingga sebagian kaum Nasrani Itali menolak perayaan Hari Valentine.

Lebih dari itu, Valentine Day itu sudah menjadi tradisi dan budaya yang dibesarkan oleh sekelompok orang dengan acara yang diwarnai dengan hal yang bertentangan dengan syariat Islam.

Seperti hura-hura, mabuk-mabukan dan bercampurnya laki-laki dan perempuan. Dan itu semua bukan budaya dan syiarnya orang yang beriman. Budaya semacam ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam.

Oleh sebab itu maka merayakan Valentine Day berada di luar rambu-rambu ajaran Islam.

Jadi jika ada orang Islam yang mengikuti budaya itu berarti hukumnya adalah haram dengan dua keharaman yaitu mengagungkan tokoh kafir Santo Valentino dan membesarkan syiarnya orang fasiq dan orang yang tidak beriman.

Demikian penjelasan Buya Yahya terkait aturan umat muslim pada saat perayaan hari Valentine.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved