Berita Internasional

Penjelasan BMKG Usai Viral Gempa Turki Dikaitkan dengan Konspirasi Amerika, Korban Tembus 20.000

Gempa Turki dan Suriah disebut disebakan karena Program High-frequency Active Auroral Research Program atau HAARP.

Editor: Slamet Teguh
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Penjelasan BMKG Usai Viral Gempa Turki Dikaitkan dengan Konspirasi Amerika, Korban Tembus 20.000 

Daryono pun membeberkan betapa rawannya wilayah Turki diguncang gempa. Daryono menjelaskan bahwa Turki memiliki 2 sumber gempa utama yaitu Sesar Anatolia Utara dan Sesar Anatolia Timur.

Dua sumber gempa ini merupakan generator gempa dahsyat di daratan Turki. Gempa-gempa kuat magnitudo diatas 7,0 seringkali terjadi menurut catatan sejarah kegempaan Turki.

Misalnya untuk Sesar Anatolia Timur yang menjadi pemicu gempa merusak 7,8 magnitudo saat ini lokasinya berada di persimpangan 3 Lempeng aktif.

Ketiga lempeng itu yakni Lempeng Anatolia, Lempeng Arab, dan Lempeng Afrika. Dalam hal ini Lempeng Arab bergerak menekan Lempeng Anatolia ke arah barat laut dan menyebabkan Lempeng Anatolia bergeser ke barat.

Fenomena ini lazim dikenal sebagai "Tectonic Escape".

Sehingga kata Daryono, wajar jika Sesar Anatolia Timur dengan laju geser 16 mm/tahun ini mampu mengakumulasi tegangan kulit bumi dan rilis energi sebagai gempa dahsyat yang merusak (destructive) dan mematikan (deadly).

WNI Atas Nama Nia Marlinda Dilaporkan Menjadi korban Tewas Dalam Bencana Gempa Bumi di Turki.
WNI Atas Nama Nia Marlinda Dilaporkan Menjadi korban Tewas Dalam Bencana Gempa Bumi di Turki. ((Photo by AFP))

2 WNI Jadi Korban Tewas Gempa Turki

Dua warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan tewas akibat gempa dahsyat magnitudo 7,7 yang mengguncang Turki.

Kedutaan Besar RI (KBRI) Turki di Ankara melaporkan WNI bernama Nia Marlinda asal Bali meninggal dunia bersama keluarganya yang terdiri dari satu anak dan suami warga negara Turki.

Mereka meninggal dunia setelah tertimpa puing-puing bangunan di Kahramanmaras, Turki.

Dubes RI untuk Turki, Lalu M Iqbal dalam tayangan di Kompas TV, Rabu (8/2/2023) mengatakan WNI yang menjadi korban tewas adalah Nia Marlinda dan anaknya yang berusia satu tahun.

"WNI atas nama Nia Marlinda asal Bali dan seorang anaknya berusia satu tahun serta suami Warga Negara Turki di Kahramanmaras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan," kata Lalu.

"Jadi yang meninggal di Kahramanmaras adalah satu ibu WNI dan satu orang anak usia satu tahun," ujarnya.

"Karena aturannya kan anak di bawah 18 tahun otomatis boleh pegang paspor Indonesia atau kewarganegaraan ganda. Jadi hitungannya 2 WNI yang meninggal dunia," lanjutnya.

Untuk diketahui, sesuai UU No. 12/2006 tentang Kewarganegaraan RI, anak kewarganegaraan ganda, dinyatakan kewarganegaraan Indonesia hingga maksimal usia 21 tahun.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved