Berita Internasional
Waspada! Profesor Jepang Sebut Kawasan Timur Tengah Diprediksi Bakal Diguncang Gempa Besar
Yagi memprediksikan kawasan Timur Tengah akan kembali diguncang gempa bumi besar, Rabu (8/2/2023).
TRIBUNSUMSEL.COM - Gempa besar baru saja menerjang Turki dan Suriah. Tercatat hingga kini korban tewas mencapai 8.000 orang.
Namun, itu tampaknya bukan menjadi gempa terakhir yang bakal tersjdi di Asia.
Hal tersebut diutarakan oleh Yagi Yoji, profesor seismologi dan pakar patahan di Universitas Tsukuba Jepang.
Yagi memprediksikan kawasan Timur Tengah akan kembali diguncang gempa bumi besar, Rabu (8/2/2023).
Prediksi ini diungkap Yoji melalui wawancara dengan media lokal Jepang NHK News, setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 menghantam Turki dan Suriah pada awal pekan ini.
Dalam wawancara tersebut Yoji menjelaskan ada beberapa patahan besar yang akan bertabrakan dalam waktu dekat, lempengan yang akan bertemu tersebut disinyalir sebagai lempeng Anatolia timur laut dan lempeng Arab.
Karena pertemuan kedua lempeng itu berada di dekat episentrum gempa, sehingga berpotensi menimbulkan gempa yang lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi di Turki dan Suriah.
“Pertemuan kedua lempeng pada struktur tektonik akan terakumulasi dan ketika mencapai puncak ketegangan, lempeng-lempeng ini akan bertabrakan satu sama lain, melepaskan energi besar dan menyebabkan pergeseran di lapisan bumi yang menyebabkan gempa bumi.” jelas Yoji.
Baca juga: Update Gempa Turki dan Suriah : Total Korban Tewas Mencapai 7.825 Orang, WHO Sebut Bisa Capi 20.000
Baca juga: Gempa Dahsyat Turki Jadi Renungan Buat Cinta Penelope, Singgung Kematian Bisa Terjadi Kapan Saja
Prediksi seperti ini bukan kali pertama yang dilontarkan Yoji, sebelumnya ahli gempa kondang asal Jepang ini beberapa kali pernah menyampaikan prediksinya terkait adanya bencana gempa.
Seperti di tahun 1939, ia pernah memproyeksi apabila kawasan Erzincan timur, akan diguncang gempa berkekuatan M 7,8. Setelah prediksi dilontarkan gempa tersebut terjadi dan menewaskan lebih dari 30.000 orang. Ada juga gempa bumi lain yang menewaskan sekitar 17.000 orang.
Kemudian di 2020 ia kembali memproyeksi kawasan di dekat Patahan Anatolia Timur akan terjadi gempa berkekuatan M 6,7 dan memakan banyak korban dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan, seperti yang dikutip dari Arab News.
Belum dapat dipastikan secara detail kapan gempa besar yang diprediksi Yagi Yoji akan terjadi, namun dengan prediksi tersebut masyarakat didorong untuk tetap waspada.
Terlebih sebelum gempa Turki terjadi, salah satu peneliti di SSGEOS asal Belanda bernama Frank Hoogerbeets sempat memproyeksikan bahwa Turki tengah-selatan, Yordania, Suriah dan Lebanon akan diguncang gempa berkekuatan M 7,5.
“Cepat atau lambat akan ada gempa M 7,5 di wilayah ini (Turki tengah-selatan, Yordania, Suriah, dan Lebanon)," ujar Hoogerbeets lewat cuitan di akun Twitternya pada 3 Februari 2023 lalu
Meski begitu Survei Geologi Amerika Serikat atau United States Geological Survey (USGS) menegaskan bahwa tidak ada ilmuwan yang pernah bisa meramalkan kapan gempa besar terjadi.
Ini lantaran para ilmuwan tidak dapat memastikan secara detail terkait keakuratan tanggal, waktu, lokasinya, dan besarnya gempa yang akan terjadi, sehingga prediksi gempa bumi dianggap tidak sah.
“Baik USGS maupun ilmuwan lain tidak pernah meramalkan gempa besar. Kami hanya dapat menghitung kemungkinan berdasarkan pemetaan bahaya di area tertentu dalam beberapa tahun tertentu, Namun, seismolog dapat memperkirakan probabilitas di mana gempa kemungkinan akan terjadi. ” kata organisasi itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Berita Internasional
Bakal Ada Gempa Besar di Timur Tengah
Profesor Jepang
gempa turki
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Tempat Pengobatan 2.000 Warga Gaza Telah Disiapkan di Pulau Galang Kepulauan Riau Oleh Prabowo |
![]() |
---|
Penyebab Pangeran Arab Saudi Al Waleed bin Khaled Koma 20 Tahun Hingga Meninggal Dunia, Kecelakaan |
![]() |
---|
Kisah Pilu Pangeran Arab Al Waleed, Sleeping Prince yang Meninggal Dunia Usai Koma 20 Tahun |
![]() |
---|
Usai 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Al Waleed Bin Khaled Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Netanyahu Mengelak Soal Kejinya Tentara Israel Tembak Warga Palestina Pencari Bantuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.