Berita Internasional

Update Gempa Turki dan Suriah : Total Korban Tewas Mencapai 7.825 Orang, WHO Sebut Bisa Capi 20.000

Dikutip dari The Guardian, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi korban tewas akibat gempa tersebut bakal terus meningkat.

Editor: Slamet Teguh
LOUAI BESHARA / AFP
Update Gempa Turki dan Suriah : Total Korban Tewas Mencapai 7.825 Orang, WHO Sebut Bisa Capi 20.000 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gempa di Turki dan Suriah diketahui kini memakan ribuan korban jiwa.

Berdasarkan update yang terbaru, korban bencana gempa di Turki dan Suriah mencapai 7.825 orang.

Bahkan, menurut WHO, angka ini bakal kemungkinan terus bertambah hingga mencapai 20.000 korban jiwa.

Diketahui per hari ini, Rabu (8/2/2023), tercatata korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah telah mencapai 7.825 orang.

Dengan rincian, di Turki korban tewas mencapai 5.894 orang, sementara Suriah mencatat korban tewas ada 1.932 orang.

Dikutip dari The Guardian, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi korban tewas akibat gempa tersebut bakal terus meningkat.

WHO memperkirakan korban tewas akibat gempa mencapai 20.000 orang.

Cuaca Dingin Menghambat Penyelamatan

Sinem Koseoglu dari Al Jazeera, melaporkan dari Istanbul, mengatakan cuaca buruk di seluruh negeri dapat menghambat upaya pencarian dan penyelamatan di daerah yang terkena dampak gempa.

"Penerbangan dari Istanbul dan Ankara ke Turki timur telah dibatalkan karena angin, hujan, dan salju di Istanbul dan salju lebat di Ankara."

"Jadi kami tidak dapat dengan mudah mengakses daerah yang terkena dampak," katanya, dikutip dari Al Jazeera.

"Dan di Turki timur, di Gaziantep, ada salju lebat. Dan di Kahramanmaras, ada hujan. Kolega dan teman kami di daerah mengatakan mereka berada di luar, dalam cuaca dingin, dan mereka takut masuk ke dalam gedung mereka," ungkapnya.

Ribuan penduduk dibiarkan tanpa perlindungan dalam suhu beku.

Suhu diperkirakan akan turun di bawah titik beku pada hari Selasa, dengan suhu terendah di Gaziantep turun menjadi -6 derajat celcius.

Baca juga: Gempa Dahsyat Turki Jadi Renungan Buat Cinta Penelope, Singgung Kematian Bisa Terjadi Kapan Saja

Baca juga: Doddy Sudrajat Beberkan Kondisi Mayang Pasca Heboh Dikira Netizen Jadi Korban Gempa Turki Suriah

Menjadi Gempa Terkuat Sejak 1999

Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia.

Gempa berkekuatan 7,8 SR pada Senin lalu adalah yang paling kuat yang melanda negara itu sejak 1999.

Pada Agustus 1999, gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang Marmara, wilayah padat penduduk di selatan Istanbul, kota terbesar di Turki, selama 45 detik.

Dalam beberapa hari, jumlah kematian resmi mencapai 17.500.

Hampir 70 persen Penduduk Suriah Membutuhkan Bantuan

PBB mengatakan hampir 70 persen penduduk Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan sebelum gempa - sebuah masalah yang hanya diperparah oleh tragedi itu.

"Tragedi ini akan berdampak buruk pada banyak keluarga rentan yang berjuang untuk menafkahi orang yang mereka cintai setiap hari," ujar Koordinator Residen PBB dan Koordinator Kemanusiaan ad interim untuk Suriah dan Koordinator Kemanusiaan Regional untuk Krisis Suriah, dikutip dari CNN.

Pernyataan tersebut menguraikan dampak perang 12 tahun Suriah, menggambarkan sebuah negara sebagai "bergulat dengan keruntuhan ekonomi dan kekurangan air, listrik, dan bahan bakar yang parah".

Pasangan itu mengeluarkan seruan kepada semua mitra donor untuk "memberikan bantuan yang diperlukan untuk meringankan penderitaan".

PBB dan mitra kemanusiaan mengatakan, mereka saat ini berfokus pada kebutuhan mendesak, termasuk makanan, tempat berlindung, barang non-makanan, dan obat-obatan.

Di Suriah, sedikitnya 1.932 orang tewas dan 3.849 orang lainnya luka-luka akibat gempa dahsyat yang melanda Senin.

(Tribunnews.com/Whiesa)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved