Imlek
Apa Itu Cap Go Meh? Mengenal Sejarah Cap Go Meh dan Perayaannya di Berbagai Negara
maka perayaan Cap Go Meh jatuh pada hari minggu 5 Februari 2023. Lantas apa sebenarnya perayaan Cap Go Meh tersebut? bagaimana sejarah dan cara peray
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM - Perayaan Tahun Baru China atau Imlek memiliki serangkaian kegiatan di dalamnya termasuk Cap Go Meh.
Cap Go Meh biasa dirayakan pada tanggal ke-15 setelah masa Tahun Baru Imlek berakhir, atau dengan kata lain Cap Go Meh jadi penutup dalam serangkaian acara saat Tahun Baru Imlek tiba.
Tahun ini, perayaan Imlek jatuh pada tanggal 22 Januari 2023, maka perayaan Cap Go Meh jatuh pada hari minggu 5 Februari 2023.
Lantas apa sebenarnya perayaan Cap Go Meh tersebut? bagaimana sejarah dan cara perayaannya diberbagai negara?
Simak penjelasannya berikut ini.
- Pengertian/Arti Cap Go Meh
Istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien "Chap Goh Meh" (十五冥) yang berarti malam kelima belas.
Istilah ini umum digunakan oleh Tionghoa Indonesia dan Malaysia. Di Tiongkok, nama yang umum adalah festival lampion (元宵節; Pinyin: yuánxiāo jié).
Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa.
Perayaannya diawali dengan berdoa di wihara, kemudian dilanjutkan dengan iringan kenong dan simbal serta pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional Tionghoa.
Dilansir dari kompas.com (12/1/2023), Sebutan Cap Go Meh, menurut Dwi Susanto (Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta), hanya dikenal di Indonesia saja.
Hal tersebut dikarenakan pengaruh dari bahasa Hokkien. Sementara di wilayah negara lain, penyebutan untuk perayaan hari kelima belas setelah Imlek berbeda-beda.
Cap Go Meh dalam konteks internasional disebut juga dengan Lantern Festival atau Festival Lentera (Lampion). Sedangkan di wilayah Tiongkok, perayaan tersebut dikenal sebagai Yuánxiojié atau Shàngyuánjié.
- Sejarah Perayaan Cap Go Meh
Dilansir dari Tribunnews.com (12/1/2023) Perayaan Cap Go Meh berawal dari Dinasti Xie Han (206 SM – 221 M). Selain itu, perayaan tersebut dianggap sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai-yi, dewa tertinggi di langit.
Kemudian, upacara Cap Go Meh dilakukan secara rutin setiap tahunnya pada tanggal 15 bulan pertama menurut penanggalan bulan yang merupakan bulan pertama dalam setahun.
Sebelum Dinasti Han berakhir, upacara ini dahulunya dilakukan secara tertutup, dan hanya untuk kalangan istana.
Saat itu, masyarakat China secara umum belum mengela perayaan Cap Go Meh. Sementara itu, upacara ini harus dilakukan saat malam hari.
Oleh karena itu, persiapan yang harus dilakukan adalah penerangan dengan lampu-lampu dari senja hari hingga keesokan harinya.
Sehingga menjadi lampion-lampion dan lampu-lampu berwarna-warni yang menjadi pelengkap utama dalam perayaan Cap Go Meh.
Lalu, perayaan Cap Go Meh mulai dirayakan oleh masyarakat umum secara luas saat Dinasti Tang memimpin China.
Melalui upacara tersebut menjadi kesempatan masyarakat untuk bersenang-senang..
Apabila malam tiba, masyarakat akan turun ke jalan dengan berbagai bentuk lampion yang telah diberi variasi.
Saat malam disinari oleh bulan purnama yang sempurna, masyarakat akan menyaksikan tarian naga (masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan Liong) dan tarian Barongsai.
Setelah itu, mereka akan berkumpul dan bermain teka-teki secara bersama.Mereka juga menyantap makanan khas berbentuk bola-bola bernama Yuan Xiao.
Menurut Budayawan Tionghoa Kalbar, Lie Sau Fat, terdapat versi lain tentang sejarah dan asal usul perayaan Cap Go Meh.
Selain berkaitan dengan Dinasti Han, Cap Go Meh dikatakan sebagai bagian dari cerita rakyat pada Dinasti Tung Zhou (770 SM - 256 SM) yaitu ketika para petani memasang lampion yang disebut Chau Tian Can di sekeliling ladang pada tanggal 15 bulan 1 Imlek.
Tujuan pemasangan lampion tersebut adalah untuk mengusir hama dan binatang perusak tanaman.
Saat itu, para petani juga akan mengamati perubahan api pada lampion, untuk mengetahui cuaca sepanjang tahun kedepan.
- Perayaan Cap Go Meh di Berbagai Negara
Berbagai negara turut merayakan Cap Go Meh sesuai dengan kepercayaan dan kebiasaan masyarakatnya.
Dilansir dari chinatravel.com, berikut perayaan hari ke-15 Tahun Baru Imlek di berbagai belahan dunia.
1. Singapura
Warga Singapura memiliki waktu libur selama dua hari untuk merayakan Cap Go Meh.
Selama festival, selain dari perayaan yang wajib ada seperti pertunjukkan barongsai, pawai tahun baru, dan lentera, Singapura memiliki tradisi unik sendiri.
Orang-orang biasa mengunjungi teman dengan membawa hadiah tahun baru dan juga dua buah jeruk yang dibungkus dengan paper bag.
Orang yang bertamu tersebut memberikan dua buah jeruk kepada tuan rumah pada saat memasuki rumah.
Hal itu untuk mengungkapkan berkah ganda, yakni “keberuntungan” dan “keberuntungan besar”, serta sebagai tanda “hal baik datang berpasangan”.
2. Malaysia
Malaysia membuka gereja dan mengizinkan tim Barongsai untuk tampil, sebagai lambang kemakmuran.
Kebiasaan lain saat perayaan Cap Go Meh di Malaysia, hampir mirip dengan perayaan di China.
Kebanyakan orang Tionghoa di Malaysia membeli nanas, karena nanas dipandang sebagai buah keberuntungan di Tahun Baru China.
3. Korea Selatan
Warga Korea Selatan memiliki budaya perayaan Cap Go Meh yang mirip dengan China. Misalnya, orang Korea harus pulang untuk reuni keluarga begitu hari festival datang.
Namun, perayaan di China lebih cenderung penuh dengan keramaian. Berbeda dengan Korea yang lebih tenang dan menutup sebagian besar toko, demi merayakan bersama keluarga.
Kedua negara tersebut juga sama-sama memiliki tradisi membagikan uang keberuntungan.
Namun, uang keberuntungan di China dibungkus dengan amplop merah, sedangkan di Korea dengan amplop putih.
4. Jepang
Di Jepang, Cap Go Meh dirayakan dengan menghias rumah dengan pinus dan cemara. Selain itu, seluruh keluarga juga akan berkumpul di dekat kompor, begadang hingga tengah malam.
Saat tengah malam tiba, lonceng kuil di seluruh Jepang akan dipukul sebanyak 108 kali. Kemudian, orang-orang akan bergegas menuju kuil untuk menyembah para dewa dan Buddha.
Ada juga barang yang identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh di Jepang, yakni lucky-dip bag atau mystery bag yang berisi barang acak rahasia.
Membeli barang dalam mystery bag, dipercaya orang Jepang dapat membawa keberuntungan di Tahun Baru China.
Inilah Arti Makna dan Tujuan Perayaan Cap Go Meh, Mengapa Harus Dirayakan Malam ke-15 Imlek? |
![]() |
---|
Jadwal Keberangkatan Tongkang Dari Kelenteng Hong Tiong Bio ke Pulau Kemaro Palembang |
![]() |
---|
Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang, Pagoda Jadi Objek Favorit Remaja Berselfie Ria |
![]() |
---|
Puncak Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang Bakal Digelar 11 Februari 2025 |
![]() |
---|
KUMPULAN Ucapan Cap Go Meh 2025 dalam Bahasa Inggris, Aesthetic dan Menarik untuk Caption di Medsos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.