Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 SD Hal 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, Ayo Masyarakat Peduli Lingkungan

Soal dan kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 6 SD/MI Subtema 1 pada pembelajaran 2 dan 3.

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Abu Hurairah
tribun
Soal dan kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 6 SD/MI Subtema 1 pada pembelajaran 2 dan 3. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 6 SD/MI Subtema 1 pada pembelajaran 2 dan 3.

Diketahui kalau soal dan kunci jawaban berasal dari buku Tematik Edisi Revisi 2018 di halaman 11,14,15,16,17,18,19.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Hal 32 - 37, Tematik SD, Subtema 1: Panas dan Perpindahannya

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 98 Tugas Mandiri 4.1 Persatuan dan Kesatuan Lingkungan

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Lengkap

Ada soal materi dan jawaban yang dirangkum untuk membantu siswa selama belajar.

Mengamati Gambar

Terlihat pada gambar dua orang dewasa dan dua orang masih anak-anak.

(Gambar Hanya Bisa Dilihat Di Buku paket)

Kunci Jawaban Dan Soal Halaman 11

1. Apakah kamu melihat adanya perbedaan pada kedua gambar tersebut? Tunjukan perbedaan pada gambar di atas. Tuliskan pada kolom berikut!

Jawaban : Perbedaan tinggi badan, ukuran tubuh, ukuran pakaian, warna pakaian, dan alas kaki.

2. Tahukah kamu yang dimaksud masa puber? Baik anak laki-laki maupun anak perempuan akan mengalami masa puber.

Apa ciri-ciri anak laki-laki dan perempuan pada masa puber? Tuliskan pada kolom berikut!Masa puber adalah masa berkembangnya manusia dari anak-anak menjadi remaja.

Jawaban :

Ciri-ciri anak pada masa puber

Laki-laki : tumbuh rambut pada ketiak dan kem4luan, tumbuh jakun pada leher, suara membesar, dan mengalami mimpi basah

Perempuan : pay.dara membesar, tumbuh rambut pada kem.luan dan ketiak, p1nggul membesar, dan mengalami menstruasi.

Kunci jawaban ini dirangkum dari berbaga sumber diantarnya dari koesrow.blogspot.com sebagai panduan belajar bagi siswa semasa belajar dari rumah di saat pandemi covid-19.

Berikut kunci jawaban tema 6 kelas 6 SD subtema 1 pembelajaran 3 halaman 14, 15, 16, 17, 19

Kunci jawaban ini akan diawali dengan pengamatan gambar memperlihatkan seorang anak tengah beraktivitas belajar dan pada gambar sebelah terdapat suasana dengan tulisan jam belajar untuk masyarakat.

Kunci Jawaban Halaman 14-15

Amati Gambar diatas(Gambar Bisa Dilihat Di Buku Paket)

Tuliskan hasil pengamatanmu gambar di kolom.

Warga di lingkungan tersebut memberlakukan aturan khusus yaitu menetapkan pukul 18.30-21.00 sebagai waktu belajar. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memahami betul tentang hak pendidikan bagi seluruh warganya terutama bagi pelajar.

Ayo diskusikan bersama seorang temanmu, diskusikan tentang hal berikut!

1. Apakah yang dimaksud dengan kewajiban?

Jawaban : Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

2. Apa kewajibanmu sebagai seorang siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumahmu?

Jawaban : Belajar, menghormati orang tua dan guru, mengerjakan tugas sekolah, menjaga kebersihan, membantu orang tua, dan menaati peraturan sekolah.

3. Bagaimanakah sikapmu terhadap kewajiban yang kamu miliki?

Jawaban : Menerimanya dengan rasa tanggung jawab.

4. Mengapa kamu harus bersikap seperti jawabanmu pada soal nomor 3?

Jawaban : Karena dibalik kewajiban yang saya lakukan, saya juga mendapatkan hak baik di rumah dan di sekolah. Sehingga dengan melaksanakan kewajiban, hak dan kewajiban menjadi seimbang.

Soal Dan Kunci Jawaban Halaman 16-17

Soal Dan Jawaban
Soal dan kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 6 SD/MI Subtema 1 pada pembelajaran 2 dan 3.

Ayo Berlatih

Tuliskan pada tabel apa saja yang bisa menjadi upaya untuk mewujudkan kemerdekaan.

Ayo Membaca

Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua

Kampung Wonorejo, Arso Timur, Papua adalah salah satu kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat penduduk di Pulau Jawa. Kondisi tersebut membuat warga di kampung Wonorejo memiliki perbedaan suku, agama, dan budaya.

Di Kampung Wonorejo, posisi rumah warga bersebelahan. Semua warga akrab tak terkecuali anak-anak. Setiap hari anak-anak di Kampung Wonorejo pergi ke sekolah bersama. Itu sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain.

Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian mereka. Setiap akhir minggu anak-anak Kampung Wonorejo berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, mereka olahraga bersama atau sekadar bermain-main. Bagi anak-anak yang menginjak usia remaja akan mendapat penyuluhan tentang menjaga kebersihan diri saat pubertas dari tenaga kesehatan. Kadang-kadang mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan.

Semua warga di Kampung Wonorejo hidup rukun. Mereka menyadari bahwa para pahlawan telah meraih kemerdekaan dengan semangat perjuangan tinggi. Dalam meraih kemerdekaan, para pejuang tidak memandang per-bedaan daerah, agama, dan suku bangsa. Mereka bersatu padu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Oleh sebab itu, semua warga Kampung Wonorejo ingin menjaga persatuan di daerah mereka sebagai wujud menjaga kesatuan NKRI. Mereka hidup rukun dalam perbedaan.

Potret Kampung Wonorejo, Arso Timur, menunjukkan kepada kita tentang kerukunan dalam keragaman. Semua warga kampung hidup rukun walaupun berbeda asal usul suku bangsa, agama, dan budaya. Keragaman suku bangsa menjadi modal sosial dalam pembangunan.

Keberadaan berbagai suku bangsa yang ada di Kampung Wonorejo ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah tentang transmigrasi. Program transmigrasi di mulai sejak pemerintahan Orde Baru pada tahun 1961. Pemerintah Orde Baru menggalakkan program transmigrasi sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Melalui program ini membuktikan bahwa setelah mengikuti transmigrasi, masyarakat memiliki rumah, lahan pertanian, dan keterampilan sebagai bekal hidup di lokasi transmigrasi. Program tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini berlandaskan pada hak setiap warga negara untuk mendapat penghidupan dan pendidikan yang layak dari negara.
Saat ini latar belakang kehidupan warga di Kampung Wonorejo sudah mengalami percampuran budaya dan agama. Sebagian warga Kampung Wonorejo sudah melakukan pernikahan antarsuku. Bagi warga Kampung Wonorejo, keragaman adalah kekayaan mereka.

Dalam perkembangannya, ada beberapa yang harus diperhatikan antara Kampung Wonorejo dan kampung-kampung sekitarnya, misalnya Kampung Kibay. Penduduk asli Kibay terdiri atas 121 kepala keluarga. Sebagian dari mereka tersebar di Distrik Arso. Wilayah Kibay memiliki potensi sumber daya alam seperti hutan dan hasil pertanian. Warga di Kampung Kibay menanam sayur dan umbi-umbian untuk dikonsumsi sebagai makanan pengganti beras. Para wanita di kampung ini juga terampil menganyam noken dari kulit pohon. Sebagian warga bekerja serabutan penebang kayu, tukang bangunan, dan buruh harian di perkebunan sawit.

Potret Kampung Kibay memberi gambaran kepada kita tentang mata pencaharian sebagian besar penduduk asli Papua dan para transmigran, seperti di Kampung Wonorejo. Di Kampung Wonorejo, kehidupan masyarakat cukup harmonis. Mereka hidup berdampingan dengan penduduk asli Papua. Apabila terjadi peristiwa yang menyangkut hukum, seperti pencurian atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akan diproses secara hukum. Akan tetapi, sebelumnya mereka harus menyelesaikan masalah tersebut melalui paguyuban adat. Jika ada kerusuhan di Kampung, paguyuban selalu berperan penting dalam proses penyelesaian masalah.

Para perempuan di Kampung Wonorejo dan Kampung Kibay juga saling bertukar pengetahuan antara perempuan Papua dan perempuan transmigrasi yang berasal dari Jawa. Para perempuan Jawa mengajarkan perempuan Papua cara membuat kue dari bahan tepung singkong dan cara membuat sayur dari batang pohon pisang. Sebelumnya orang Papua, selalu membuang batang pohon pisang yang sudah ditebang. Berkat pengetahuan dari perempuan Jawa, kini mereka memanfaatkan batang pisang menjadi sayur yang lezat.

Penduduk asli Papua dan warga transmigran saling bertoleransi. Mereka saling menghormati perbedaan agama maupun budaya. Mereka menganggap bahwa perbedaan budaya dan agama merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga. Para penduduk bisa hidup rukun berdampingan sebagai satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.

Warga Kampung Kibay dan Kampung Wonorejo tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga menjaga persatuan dan kesatuan serta selalu menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam segala perbedaan yang ada. Mereka memiliki jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beretika dan santun, serta mempunyai jiwa gotong royong, dan toleransi tinggi. Mereka ingin menciptakan kehidupan di bumi Indonesia yang damai, tenteram, hidup rukun berdampingan.
Oleh: Nirwasita
dilansir http://www.kompasiana.com/spiritofpapua/migrasi-dan-perempuan-dalam-keragaman-kampung-wonorejo_56990c2ff67e61f40a27f392

Kunci Jawaban Dan Soal Halaman 18, 19

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini secara lisan!

1. Apa judul bacaan di atas?

Jawaban : Berdasarkan teks yang ada judulnya adalah Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua

2. Apa kata kunci pada judul bacaan di atas?

Jawaban : Kerukunan Kampung.

3. Apakah informasi dari bacaan berdasarkan kata kunci pada judul?

Jawaban : Perbedaan masyarakat di Kampung Wonorejo baik dari suku, agama, dan budaya, tetap mampu mewujudkan kehidupan yang rukun. Selain itu, warga Kampung Wonorejo juga mampu hidup berdampingan dengan warga Kampung Kibay dalam kerukunan, toleransi, gotong royong, dan kedamaian.

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menuliskan pada kolom tersedia!

1. Apa yang dapat kamu lakukan sebagai warga masyarakat dalam memaknai kemerdekaan?

Jawaban : Lebih semangat dalam belajar, mengikuti lomba yang diadakan di lingkungan tempat tinggal, dan menjaga kerukunan antar sesama.

2. Bagaimana pelaksanaan kewajibanmu sebagai warga masyarakat?

Jawaban : Saya selalu berusaha melaksanakan kewajiban sebagai warga masyarakat seperti menghormati tetangga, menjaga kebersihan lingkungan, dan menjaga kerukunan dengan tetangga.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved