Venna Melinda Ungkap Sifat Tempramen Ferry Irawan, Sebut Suami Sering Ngamuk Sebelum KDRT

"Kayak nggak mungkin deh kalau setiap hari, kadang-kadang sehari dua kali karena permintaan dia," pungkasnya.

Tak hanya itu saja, Venna Melinda juga pernah menyebut bahwa dirinya harus mengalah dan memberi sentuhan fisik agar emosi Ferry kembali stabil.

"Abi tuh sering ngambekan, jadi harus sering dibelai," kata Venna Melinda sambil tertawa, di kawasan Ciputat Tangerang Selatan.

Baca juga: Penyebab Hidung Venna Melinda Berdarah Akhirnya Terungkap, Bukan Dibenturkan Ferry Irawan

Baca juga: Venna Melinda Diduga Korban KDRT, Anggia Novita Bongkar Sikap Ferry Irawan Dulu, Kerap Mengancam

Lebih jauh, sebelumnya publik dihebohkan dengan kabar Ferry Irawan disebut melakukan KDRT terhadap Venna Melinda dalam pernikahan mereka yang berusia kurang dari setahun.

Kini Ferry Irawan yang sudah dilaporkan juga telah memenuhi panggilan pemeriksaan pada Senin (9/1/2023) di ruang penyidik Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim selama 3,5 jam sejak pukul 14.00 WIB sampai sekitar pukul 17.35.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Dirmanto menjelaskan awal mula kejadian kasus Venna Melinda alami KDRT oleh sang suami berawal dari adu cekcok di salah satu penginapan yang berada di Kota Kediri hingga melakukan tindakan kekerasan. Dilansir Youtube Intens Investigasi, Selasa (10/1/2023).

"Awal mula kejadian kasus ini dimulai dari yang bersangkutan (Venna Melinda dan Ferry Irawan) cekcok di salah satu hotel di Kota Kediri Minggu kemarin," ungkap Dirmanto.

Akibat KDRT yang ia alami, hidung Venna Melinda mengalami pendarahan.

Namun polisi menyebut jika hidung berdarah itu bukan karena dibenturkan.

"Bukan dibenturkan, hidung pelapor ditekan dengan kepala terlapor sampai berdarah," tuturnya.

Berdasarkan keterangannya kepada polisi, Venna Melinda mengaku bukan kali ini saja mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya.

"Kalau dari keterangan korban, terlapor sering melakukan ancaman kekerasan kepada korban," terang Hendra.

Menurut Hendra, ancaman kekerasan yang dimaksud korban ialah ancaman kekerasan fisik.

"Ancaman kekerasan fisik," sebutnya.

Saat ditemui setelah pemeriksaan, Ferry Irawan menegaskan dirinya berupaya memberikan klarifikasi atas kasus yang sempat dituduhkan kepadanya selama menjalani pemeriksaan.