Berita Viral

Masa Lalu Ibu Eny Diungkap Kerabat, Menikah Usai Dijodohkan, Pisah Karena Ekonomi, Tiko Anak Kandung

Sumaryono yang muncul usai viral kisah Tiko yang merawat ibu Eny alami depresi hidup 11 tahun tanpa air dan listrik.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
Youtube/Dendenny
Masa Lalu Ibu Eny Diungkap Kerabat, Menikah Usai Dijodohkan, Pisah Karena Ekonomi, Tiko Anak Kandung 

"Pak Herman waktu itu bukannya meninggalkan ibu Eny, tetapi mereka sempat adu cekcok rumah tangga mungkin karena masalah ekonomi, saat itu pak Herman bisnisnya mulai menurun, mungkin juga ibu Eny gak terima," bebernya.

Baca juga: Bakal Digaji Rp 10 Juta, Tiko Juga Dijanjikan Hal Ini dari Jhon LBF Pengusaha Terkenal, Siap Support

Tak hanya itu saja, ternyata ayah Tiko di usir saat itu pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai mobil truk dan membawa barang-barangnya.

"Yang lebih sedih lagi, pak Herman itu di suruh pergi bareng sama truk angkutan barangnya," terangnya.

Diceritakannya pula bahwa ayah mendiang Tiko meninggal pada tahun 2015 di Desa Bayemtaman, Kabupaten Magetan.

"Pak Herman baru beberapa tahun di Madiun dia meninggal pada tahun 2015 di kebumikan di desa bayem taman, Kabupaten Magetan." jelasnya.

Bantah Tiko Bukan Anak Kandung

Sumaryono, kerabat dekat ibu Eny akhirnya muncul ungkap kisah pernikahan ibu Eny dan Herman Moedji Susanto.

Sumaryono tegas membantah pengakuan yang menyebut bahwa tiko bukan anak kandung dari ibu Eny dan almarhum Herman Moedji Susanto.

Seperti diketahui, kisah perjuangan Tiko mengurus ibu Eny alami depresi bertahan hidup 11 tahun tanpa air dan listrik belakangan ini tengah viral di media sosial.

Baru-baru ini kerabat dekat ibu Eny, Sumaryono akhirnya ungkap fakta dibalik kisah pernikahan ibu Eny dan mantan suaminya itu.

Sumaryono mengaku bahwa kedekatannya dengan keluarga ibu Eny masih memiliki hubungan saudara. Dilansir Youtube Dendenny, Minggu (8/1/2023).

"Saya dengan ibu Eny itu karena satu desa biasanya itu masih ada hubungan cuma kita kerabatnya itu gak terlalu dekat, kita hanya satu nenek dan kakek masih saudara," ungkap Sumaryono.

"Mangkanya kita panggil pak Puh, jadi posisinya masih tua keluarga dia dari pada keluarga saya," jelasnya.

Sumaryono menceritakan bahwa dirinya termasuk salah satu saksi terkait pernikahan ibu Eny dan mantan suaminya yang menikah pada tahun 1996.

"Dulu waktu ibu Eny menikah saya juga ikut mengantarkan pada tahun kira-kira tahun 1996 atau 1997," terangnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved