Berita Viral

Fakta Baru Sekdes Sebut Buku Nikah Anjas dan Dona Sudah Siap Tinggal Diserahkan: Kini Dimusnahkan

Fakta baru soal batalnya pernikahan Anjas pria asal Palembang, Sumatera Selatan dengan DN akhirnya terungkap.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Facebook/Sripoku.com
Fakta baru soal batalnya pernikahan Anjas pria asal Palembang, Sumatera Selatan dengan DN akhirnya terungkap. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Fakta baru soal batalnya pernikahan Anjas pria asal Palembang, Sumatera Selatan dengan DN akhirnya terungkap.

Seperti diketahui, penyebab Anjas membatalkan pernikahan dengan DN karena kurangnya uang Rp 700 ribu dan sang ibu dibentak oleh calon menantu.

Baru-baru ini wartawan Sripoku.com kembali memantau kediaman DN yang berada di Desa Belambangan, Kecamatan Pengadonan, Kabupaten Ogan Komering Ulu terlihat kosong penghuni dan rumah terkunci.

Sekretaris Desa Belambangan, Rientice yang ditemui wartawan Sripoku.com membenarkan soal buku nikah DN dan Anjas ternyata benar sudah dicetak dan tinggal diserahkan kepada kedua calon mempelai saat akad nikah.

"Masalah buku nikah itu sudah ada dan sudah dicetak, dan siap diberikan di hari H setelah akad nikah," ungkap Sekdes.

"Memang benar telah di daftarkan ke KUA Kecamatan Pengadonan." sambungnya.

Hal itu diketahui Rientice karena mendapatkan bukti foto buku nikah DN dan Anjas yang dikirim oleh pihak KUA sudah dicetak.

"Kita dapat dari KUA Desa Blambangan melalui foto dikirim ke saya, sudah siap tinggal di tanda tangan," terangnya.

Wanita inisial DN yang batal dinikahi Anjas pria asal Palembang, Sumatera Selatan hingga kini keberadaannya terus dicari.
Wanita inisial DN yang batal dinikahi Anjas pria asal Palembang, Sumatera Selatan hingga kini keberadaannya terus dicari. (Facebook/Sripoku.com)

Untuk itu, Sekdes melanjutkan bahwa saat ini buku nikah itu ada ditangan pihak KUA Desa tersebut.

"Buku nikah itu sekarang ada di KUA Desa Blambangan." jelasnya.

Lebih lanjut, Sekdes mengatakan bahwa kemungkinan buku nikah yang telah dicetak tersebut akan dimusnahkan karena DN dan Anjas batal menikah.

"Mungkin selanjutnya buku nikah itu akan di musnahkan karena gak jadi nikah." bebernya.

Tak hanya itu saja, Sekdes juga membantah terkait isu DN yang gagal menikah keempat kalinya.

Menurutnya DN baru pertama kalinya akan menikah dan gagal.

"Setahu saya baru sekali ini. Dak benar isu yang menyebutkan sudah 4 kali gagal nikah" bantah Sekdes Belambangan.

Buntut heboh wanital batal dinikahi Pria Palembang hanya karena uang Rp 700 ribu, warga Desa Blambangan Kecamatan Pangandonan, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan tempat tinggal si calon mempelai wanita merasa resah.
Buntut heboh wanital batal dinikahi Pria Palembang hanya karena uang Rp 700 ribu, warga Desa Blambangan Kecamatan Pangandonan, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan tempat tinggal si calon mempelai wanita merasa resah. (Kolase Tribun Sumsel)

Sementara terkait persiapan pernikahan pihak DN, Rientice mengakui bahwa memang kurangnya persiapan seperti tenda, pelamin dan keperluan lainnya.

"Terkait persiapan memang agak kurang, seperti tenda-tenda, pelaminan, kursi, mungkin juga pengaruh lokasi yang sempit disana."

Sekdes juga membantah kalau acara aqikah keponakan Dona dibiayai oleh warga setempat.

Menurut Sekdes tradisi di kampung setiap ada hajatan memang biasa para ibu-ibu akan membawa atau mengantar ayam, beras, kelapa ada juga telor disesuaikan dengan kemampuan dan kedekatan hubungan dengan kekuarga pemilik hajatan.

DN Batal Menikah Imbas ke Gadis Desa

Sekretaris Desa Belambangan, Rientice yang ditemui wartawan Sripoku.com mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menghubungi pihak DN karena dan tidak mengetahui keberadaannya saat ini.

"Sudah tidak aktif lagi nomornya jadi gak bisa di hubungi," ungkap Sekdes.

"Lokasi tempat dia sekarang gak tahu," sambungnya.

Tak hanya itu, atas viralnya kasus pernikahan DN dan Anjas yang batal menikah ini ternyata juga berdampak kepada gadis desa Blambangan karena dinilai netizen sama saja tabiatnya dengan DN yang mempersulit permintaan uang dan syarat menikah.

Untuk itu, Rientice selaku Sekretaris Desa menyarankan pihak DN pulang ke Desa untuk mengklarifikasi masalah ini agar cepat selesai dan tidak sepihak.

"Kami menyarankan pihak perempuan pulang ke Desa untuk mengklarifikasi masalah ini biar cepat selesai agar beimbang gak sepihak," terangnya.

"Sekarang ini kan posisinya yang cewek ini jadi tertuduh disalahkan," sambungnya.

"Dan juga berimbas kepada kami sebagai masyarakat, banyak komentar netizen banyak yang menyalahkan bahwa wanita-wanita di desa ini banyak seperti itu padahal kan tidak semuanya." bebernya.

Tak hanya itu saja, Bhabinkamtibmas Polsek Pengandonan, Widodo juga mengatakan bahwa hingga saat ini situasi desa masih tetap aman dan kondusif.

"Saat ini di Desa Blambangan dengan berita viral ini masih aman dan kondusif," tegasnya.

Untuk itu, selaku Kapolsek Blambanga, Widodo menghimbau kepada masyarakat setempat untuk tidak membuat kegaduhan yang membuat masyarakat tidak nyaman di desa tersebut.

"Kita selaku Kapolsek Blambangan menghimbau kepada masyarakat agar jangan sampai membuat kegaduhan yang membuat ketidak nyamanan masyarakat di desa ini." jelasnya.

"Kita upayakan kepada pihak keluarga DN untuk memberikan klarifakasi, tadi juga sudah kembali mengecek rumahnya dengan keadaan kosong, pintu luar maupun pagar terkunci." pungkasnya.

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved