Berita Selebriti
Kronologi Ahli Tarot Nena Ghoib Dianiaya, Berawal Seorang Lelaki Berjoget Naik Meja hingga Siram Air
Pelaku, seorang laki laki tidak dikenal bertelanjang dada dan memakai celana dalam naik di atas meja sambil berjoget-joget dan berteriak.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kronologi ahli tarot, Indira Ratnasari atau Nena Ghoib jadi korban penganiayaan di sebuah kafe di mal kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Nena Ghoib dianiaya oleh seorang pria.
Peristiwa itu terjadi saat menonton bareng final Piala Dunia 2022 beberapa waktu lalu.
Dugaan penganiayaan itu bermula saat laga Prancis dan Argentina telah berakhir.
Argentina keluar sebagai juara Piala Dunia 2022 melalui drama adu penalti.
Pelaku, seorang laki laki tidak dikenal bertelanjang dada dan memakai celana dalam naik di atas meja sambil berjoget-joget dan berteriak.
Diduga ia meluapkan kegembiraan setelah Messi Cs menjadi juara.
Baca juga: Ahli Tarot Nena Ghoib Dianiaya Seorang Pria, Tubuh Disiram, Bagian Mulut Pecah dan Berdarah
Melihat ulah pria tersebut, beberapa orang menegur.
Sontak pelaku menyiramkan air minum ke arah Nena sehingga membuat pakaian dan celananya basah.
Percekcokan tak terhindarkan.
Aksi saling dorong terjadi antara Nena Ghoib dengan pelaku.
Pelaku sontak pelaku memukul wajah Nena dengan tangan kosong sehingga menyebabkan bagian mulutnya pecah dan berdarah.
Pihak sekuriti mal memberitahukan kejadian tersebut kepada kepolisian Cilandak.
Dari kejadian itu, Nena Ghoib mengalami sejumlah luka akibat dipukul dengan tangan kosong.
Bagian mulut pecah dan berdarah akibat kejadian itu.
Hal ini membuat Mak Vera selaku manajer menjadi geram.
"Tindakan kekerasan pada siapapun tidak dapat ditolerir," seru Mak Vera.
Selanjutnya Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key bersama anggota mendatangi TKP dan bertemu dengan para saksi, korban dan pelaku.
Selanjutnya pelaku dan korban diamankan ke Polsek Cilandak guna penyidikan lebih lanjut.
Mak Vera pun menemani proses visum dan pelaporan ke polsek Cilandak dengan nomor register LP/4870/K/XII/2022/Sek.Cilandak.
Ia menegaskan bahwa pihak manajemen dan Nena Ghoib selaku korban, menutup pintu perdamaian dan ingin agar kasusnya segera diproses.
"Pelaku mendapatkan pelajaran," tandas Mak Vera.
Baca berita lainnya di Google News