Berita Palembang
Terungkap Bukan Hanya Uang Rp 700 Ribu Buat Pria Asal Palembang Batal Nikah H-1 Acara, Tangis Ibunda
Kondisi Eli mulai membaik setelah sebelumnya sempat syok lantaran anak bujangnya gagal menikah.
Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Slamet Teguh
Sementara pria yang gagal menikah itu diduga bernama Anjas.
Sang kakak bahkan membagikan foto prewedding sang adik bersama calon istrinya.
Dari kronologi yang diceritakan sang kakak, pernikahan itu harusnya akan digelar pada 18 Desember 2022, namun batal pada 17 Desember 2022 malam.
Diduga, Anjas gagal menikah karena kekurangan uang tambahan sebesar Rp700 ribu.
Sang kakak mengawali ceritanya bahwa dirinya lah yang mengenalkan sang adik dengan seorang perempuan.
Karena dinilai perempuan itu baik, oleh sebab itu sang kakak mau memperkenalkan hingga akhirnya keduanya mengenal satu sama lain.
"Hello, sedikit cerito yeeh. Ini kami dari pihak lanang (pria). Jadi cak ini (begini) ceritonyo (ceritanya). Adek aku kan aku kenalkan samo betino (perempuan) karena betino ini memang kwn aku (teman saya) waktu begwe (kerja) di PTC mall. Iyo, selama aku kenal samo dio (sama dia), aku liat atau aku perhatiin betino ini baek, ibadahnyo pun bagus. Nak diomongke sholat, dio sholat, mangkonyo (oleh sebab itu) aku berani kenalke dio samo adek aku," katanya mengawali cerita.
Di perjalanan, sambung sang kakak, perempuan tersebut mengungkapkan jika dirinya akan ada orang yang akan melamar dirinya.
Bahkan ada dua calon yang akan melamar dirinya.
"Eeeh setelah mereka kenal, betino (perempuan) ini ngomong kalau ado tentara dan kades yang nak ngelamar dio.
Jadi dio ne ngomonglah samo adek aku 'skrng nih syp cpt' (sekarang ini siapa cepat). Iyo adek aku nih oleh galak (mau) nian , jadi dio becepetlah untuk melamar betino ini," tambahnya.
Memenuhi kepentingan sang adik, keluarga besarnya pun mendatangi rumah perempuan tersebut untuk melamar.
Di pertemuan itu, pihak keluarga pria dan wanita telah bersepakat terkait dengan biaya untuk jalannya pernikahan.
"Jdi kami sekeluarga datanglah motos rasan (semi lamaran) samo keluarga betino (perempuan) tadi.
Betino ini mintak duit 35 juta, emas 2 suku dan duit lagi untuk mamaknyo (ibunya) 5 juta. Itulah lain dari anter-anteran (beda dengan bawaan untuk hantaran)," ujarnya.
Namun keluarga dikejutkan dengan pesan WhatsApp perempuan itu.
"H-1 lamaran, dikabarin kalau namo mempelai cowoknyo AAN bukan ANJAS dan menyuruh kasih tau keluargo biar dak kaget ngapo namonyo berubah (tidak kaget mengapa namanya berubah)," tambahnya.
Sang kakak pun mmembagikan foto seserahan di rumah perempuan tersebut saat lamaran digelar 17 November 2022.
Di sana keduanya foto bersama dengan keluarga.
Usai acara, lanjut sang kakak, ia pulang bersama keluarga di Palembang.
Diduga calon mempelai perempuan di luar kota Palembang.
Kisah Pasangan Batal Nikah di Palembang (instagram/palembang_bedesau.id)
Pulang dari rumah sang perempuan, pihak keluarga merasakan ada yang janggal.
"Setelah acara selesai, kami balek (pulang) ke Palembang lagi. Yang nak disayangke dak katek basa basi ucapi terimokasih dari pihak mempelai, bahkan samo sekali dak nganter kami (Yang disayangkan, tidak ada basa-basi ucapan terima kasih dari pihak mempelai, bahkan sama sekali tidak mengantar kami).
Bukannyo api ehh karno kamimembawak para orang tua yang setidaknya harus dihormati dan dihargai.
Tapi kami meraso samo sekali dak katek kesan mempelai wanita menghormati para orangtuo kami,"terangnya.
Sesuai kesepakatan, lanjut sang kakak, uang Rp35 juta sudah diberikan ke pihak perempuan, namun ada yang membuat kaget usai lamaran tersebut.
Sang perempuan belum mendaftarkan pernikahan karena kurang uang Rp5 juta untuk orangtuanya, sesuai dengan kesepakatan awal.
Chat antara si perempuan dan sang adik pun dibongkar.
"Kaget pas tau belum didaftar ke KUA karno kurang duit Rp5 juta untuk ngasih orangtua si mempelai wanita," ungkapnya.
Tak hanya itu, masih ada tambahan uang lainnya yang diminta pihak perempuan.
"Pihak wanita minta lagi duit untuk akad,beli ayam kampung sepasang dengan hargo Rp1,5 juta samo anter anteran Rp700 ribu samo duit untuk ngurus buku nikah Rp1,2 juta," jelasnya.
Uang Rp5 juta yang diminta bukanlah uang mahar, melainkan uang hadiah untuk ibunya.
"Duit Rp5 juta itu untuk ngasih ibunyo sebagai hadiah, bukan termasuk mahar," ujarnya.
H-1 pernikahan, pihak perempuan menagih uang kekurangan tersebut sebesar Rp6,7 juta.
"Pas H-1 pihak wanita mintak duit yang kurang 6,7 juta. Dikasihlah samo wong tuo (orangtua) aku tadi Rp6 juta kurang Rp700 ribu. Kendak ati wong tuo aku tadi, peganglah dulu duit Rp6 juta itu, Rp700 ribu nya nanti dikasih lagi (Orang tua saya berharap, peganglah dulu Rp6 juta itu, Rp700 ribu menyusul)," terangnya.
Tak terima dengan kesepakatan itu, calon mempelai wanita itu membanting pintu.
"Yang kami saket bikin hati, mempelai wanita membanting pintu sambil ngoceh (ngomel) dak galak kurang duit itu (tak mau kurang uang tersebut," kata sang kakak.
Adanya perlakuan itu membuat keluarga pria keluar dari rumah wanita itu karena merasa sakit hati.
"Kami kelar dari rumah calon wanita itu, ibu aku sampe nangis dibuatnyo, akhirnya kami sekeluarga sepakat untuk batalke pernikahan adek aku karena kami di sini ngeraso dak dihargoi dan diperas oleh pihak wanita," ujarnya.
Sang kakak pun membagikan foto undangan dan souvenir dan perintilan lainnya untuk acara ngunduh mantu di bulan Januari di Palembang dan semjua sudah dipersiapkan.
"Sebaik-baiknya rencana manusia, pasti ada rencana Allah SWT yang lebih baik," tukasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News